Terlihat Mesra, China-Rusia Tidak Saling Mendukung Secara Militer

Jum'at, 17 Desember 2021 - 14:00 WIB
loading...
Terlihat Mesra, China-Rusia Tidak Saling Mendukung Secara Militer
Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan video call dengan Presiden China Xi Jinping. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Tekanan internasional telah mendorong China dan Rusia lebih dekat. Meski begitu, itu tidak cukup bagi kedua negara untuk saling memberikan dukungan militer.

Hal itu diungkapkan sejumlah pengamat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan secara virtual dengan koleganya dari China Presiden Xi Jinping .

"Beijing dan Moskow menjalin hubungan yang lebih erat karena kedua pemerintah memandang kerja sama bilateral yang lebih dalam bermanfaat bagi kepentingan nasional masing-masing, dan bukan karena, terutama, kedekatan ideologis antara Xi dan Putin," kata Neil Thomas, analis untuk China dan Asia Timur Laut di perusahaan konsultan Grup Eurasia seperti dilansir dari CNBC, Jumat (17/12/2021).

Menurutnya, China dan Rusia lebih suka membagi perhatian politik Washington antara titik-titik strategis di Eropa dan Indo-Pasifik.

Tidak jelas apa posisi Beijing di Ukraina, tetapi China telah berada di bawah pengawasan internasional yang serupa atas masalah hak asasi manusia, dan klaim teritorial di pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri secara demokratis.



Sementara Moskow mengirim pasukan ke perbatasan dengan Ukraina, Beijing telah meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden baru-baru ini membuat pernyataan yang membingungkan tentang apakah Washington akan membela Taiwan jika diserang.

"Beijing kemungkinan ingin memastikan bahwa jika mengambil tindakan militer terhadap Taiwan, Rusia tidak akan melakukan apa-apa," kata Angela Stent, profesor emerita dan direktur Pusat Studi Eurasia, Rusia, serta Eropa Timur di Universitas Georgetown.

"Saya pikir kedua belah pihak mengakui, Putin tahu, bahwa jika dia menginvasi Ukraina, China (tidak) akan mengirim bantuan militer," ujarnya di "Squawk Box Asia" CNBC pada hari Kamis.

"Tetapi mereka akan tetap sepenuhnya netral dan itu memungkinkan mereka untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan dalam apa yang mereka anggap sebagai lingkup pengaruh mereka," jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0975 seconds (0.1#10.140)