AS Rilis Ribuan Dokumen Rahasia Pembunuhan John F. Kennedy
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Arsip Nasional Amerika Serikat (AS) merilis ratusan dokumen rahasia terkait pembunuhan Presiden John F. Kennedy (JFK) pada Rabu waktu setempat. Dokumen-dokumen ini dirilis hampir 60 tahun setelah dia ditembak mati di Dallas, Texas.
Sebanyak 1.491 dokumen yang dirilis termasuk ribuan halaman memo investigasi yang belum pernah dilihat sebelumnya, catatan dan kabel yang disiapkan oleh CIA, FBI, Departemen Luar Negeri serta Departemen Pertahanan.
Tidak ada indikasi jika ribuan dokumen yang dirilis berisi bukti baru yang secara radikal dapat membentuk pemahaman publik tentang peristiwa seputar pembunuhan itu.
Dilansir dari CBS News, Kamis (16/12/2021), dokumen tersebut teramasuk kabel dan memo CIA yang membahas kunjungan pembunuh Kennedy, Lee Harvey Oswald, yang sebelumnya diungkapkan tetapi tidak pernah sepenuhnya menjelaskan kunjungan ke kedutaan Uni Soviet dan Kuba di Mexico City serta diskusi, pada hari-hari setelah pembunuhan, tentang potensi keterlibatan Kuba dalam pembunuhan presiden AS itu.
Satu kabel CIA menggambarkan bagaimana Oswald menelepon kedutaan Uni Soviet saat berada di Mexico City untuk meminta visa mengunjungi negara itu. Dia juga mengunjungi kedutaan Kuba, tampaknya tertarik dengan visa perjalanan yang akan mengizinkannya mengunjungi Kuba dan menunggu di sana untuk mendapatkan visa Uni Soviet.
Pada tanggal 3 Oktober 1963, lebih dari satu bulan sebelum pembunuhan, dia mengemudi kembali ke Amerika Serikat melalui penyeberangan di perbatasan Texas.
Memo lain, tertanggal sehari setelah pembunuhan Kennedy, mengatakan bahwa menurut panggilan telepon yang disadap di Mexico City, Oswald berkomunikasi dengan petugas KGB yang teridentifikasi saat berada di kedutaan Uni Soviet pada bulan September itu.
Setelah Kennedy terbunuh, pihak berwenang Meksiko menangkap seorang karyawan Meksiko dari kedutaan Kuba yang berkomunikasi dengan Oswald, dan dia mengatakan Oswald telah mengaku sebagai seorang Komunis dan pengagum Castro, menurut kabel itu.
Satu dokumen CIA bertanda "Hanya Mata Rahasia" melacak rencana pemerintah AS untuk membunuh pemimpin Kuba saat itu, Fidel Castro, termasuk plot tahun 1960 yang melibatkan penggunaan dunia kriminal dengan kontak di dalam Kuba.
Sebanyak 1.491 dokumen yang dirilis termasuk ribuan halaman memo investigasi yang belum pernah dilihat sebelumnya, catatan dan kabel yang disiapkan oleh CIA, FBI, Departemen Luar Negeri serta Departemen Pertahanan.
Tidak ada indikasi jika ribuan dokumen yang dirilis berisi bukti baru yang secara radikal dapat membentuk pemahaman publik tentang peristiwa seputar pembunuhan itu.
Dilansir dari CBS News, Kamis (16/12/2021), dokumen tersebut teramasuk kabel dan memo CIA yang membahas kunjungan pembunuh Kennedy, Lee Harvey Oswald, yang sebelumnya diungkapkan tetapi tidak pernah sepenuhnya menjelaskan kunjungan ke kedutaan Uni Soviet dan Kuba di Mexico City serta diskusi, pada hari-hari setelah pembunuhan, tentang potensi keterlibatan Kuba dalam pembunuhan presiden AS itu.
Satu kabel CIA menggambarkan bagaimana Oswald menelepon kedutaan Uni Soviet saat berada di Mexico City untuk meminta visa mengunjungi negara itu. Dia juga mengunjungi kedutaan Kuba, tampaknya tertarik dengan visa perjalanan yang akan mengizinkannya mengunjungi Kuba dan menunggu di sana untuk mendapatkan visa Uni Soviet.
Pada tanggal 3 Oktober 1963, lebih dari satu bulan sebelum pembunuhan, dia mengemudi kembali ke Amerika Serikat melalui penyeberangan di perbatasan Texas.
Memo lain, tertanggal sehari setelah pembunuhan Kennedy, mengatakan bahwa menurut panggilan telepon yang disadap di Mexico City, Oswald berkomunikasi dengan petugas KGB yang teridentifikasi saat berada di kedutaan Uni Soviet pada bulan September itu.
Setelah Kennedy terbunuh, pihak berwenang Meksiko menangkap seorang karyawan Meksiko dari kedutaan Kuba yang berkomunikasi dengan Oswald, dan dia mengatakan Oswald telah mengaku sebagai seorang Komunis dan pengagum Castro, menurut kabel itu.
Satu dokumen CIA bertanda "Hanya Mata Rahasia" melacak rencana pemerintah AS untuk membunuh pemimpin Kuba saat itu, Fidel Castro, termasuk plot tahun 1960 yang melibatkan penggunaan dunia kriminal dengan kontak di dalam Kuba.