Bos Intelijen Korsel: Suplai Vaksin AS ke Korut Bisa Hidupkan Pembicaraan Nuklir

Selasa, 14 Desember 2021 - 03:50 WIB
loading...
Bos Intelijen Korsel:...
Ilustrasi. FOTO/Reuters
A A A
SEOUL - Kepala Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel), Park Jie-won mengatakan, kemungkinan proposal Washington untuk menyediakan vaksin COVID-19 ke Pyongyang dapat menjadi momentum untuk membawanya kembali ke negosiasi nuklir yang telah lama terhenti.

Menurut Jie-won, mengadakan pertemuan sendiri dengan Korea Utara (Korut), apalagi berdialog dengan mereka, sulit dilakukan di tengah kontrol perbatasan ketat Pyongyang untuk mencegah virus corona. Meski demikian, Korut tidak dapat terus menutup perbatasannya.



"Saya percaya bahwa jika AS dengan lebih berani mengusulkan penyediaan vaksinnya, momentum dapat diciptakan untuk membawa Korut kembali ke pembicaraan," kata Jie-won dalam sebuah forum di Seoul, seperti dikutip dari Yonhap, Senin (13/12/2021).

Korut telah memberlakukan penguncian perbatasan yang ketat sejak tahun lalu dan mengklaim bebas dari virus corona. Fasilitas COVAX, platform distribusi vaksin global, telah mengirim sekitar 6,7 juta dosis vaksin virus corona ke Korut, tetapi Pyongyang tetap tidak menanggapi bantuan vaksin yang diusulkan.

Korsel dan AS sedang mengoordinasikan bantuan kemanusiaan ke Korut, tetapi negara tertutup itu juga menghindari tawaran untuk melakukan pembicaraan. Kondisi ini menuntut Washington terlebih dahulu menarik kembali apa yang disebutnya "standar ganda" dan "kebijakan bermusuhan" terhadap rezimnya.



Jie-won mengatakan, Korut mungkin tidak puas karena tidak mendapatkan imbalan apa pun. Korut mempertahankan moratorium uji coba nuklir dan rudal jarak jauh yang diberlakukannya sendiri selama empat tahun terakhir.

"AS menyatakan minatnya dalam beberapa cara untuk mencabut sanksi yang terkait dengan mata pencaharian orang (Korea Utara) - seperti impor minyak sulingan, ekspor batu bara dan mineral dan impor kebutuhan sehari-hari - bisa menjadi petunjuk untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian di Semenanjung Korea," katanya.

Jie-won sekali lagi mendesak Pyongyang untuk menanggapi seruan dialog tentang isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, termasuk desakan Seoul untuk menyatakan secara resmi berakhirnya Perang Korea 1950-53, dan mengatakan "kebijakan bermusuhan" dan "standar ganda" dapat menjadi salah satu agenda.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
Jenderal Tertinggi Rusia...
Jenderal Tertinggi Rusia Puji Kepahlawanan Militer Korut setelah Rebut Kembali Kursk dari Ukraina
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Trump Ingatkan Netanyahu:...
Trump Ingatkan Netanyahu: Baik-baiklah kepada Warga Gaza yang Menderita
6 Cara Iran Menang Perang...
6 Cara Iran Menang Perang Lawan AS dan Israel, Mungkinkah Tercapai dalam 5 Tahap?
Berhasil Bebaskan Kursk,...
Berhasil Bebaskan Kursk, Rusia Akhirnya Akui Kerahkan Tentara Korut dalam Perang Lawan Ukraina
Presiden Filipina Marcos...
Presiden Filipina Marcos Jr Teken UU Pemakaman Islam, RS Dilarang Tahan Jenazah Muslim
Rekomendasi
Hasil Futsal Nation...
Hasil Futsal Nation Cup 2025: Gasak Fafage Banua, Bintang Timur Surabaya Rebut Peringkat Ketiga
IHSG Berpotensi Menguat...
IHSG Berpotensi Menguat Pekan Depan, Investor Pantau Data Inflasi dan Ekonomi AS
Kecelakaan Beruntun...
Kecelakaan Beruntun di Tol Jagorawi KM 22+200, Lalu Lintas Arah Jakarta Padat
Berita Terkini
Ini Penampakan Makam...
Ini Penampakan Makam Paus Fransiskus yang Sederhana
40 menit yang lalu
Rusia Tangkap Agen Intelijen...
Rusia Tangkap Agen Intelijen Ukraina yang Meledakkan Bom Mobil Jenderal Kepercayaan Putin
1 jam yang lalu
Siapa Hussein al-Sheikh?...
Siapa Hussein al-Sheikh? Calon Kuat Pemimpin Palestina yang Dituding sebagai Tangan Kanan Zionis
2 jam yang lalu
Antisipasi Invasi Musuh...
Antisipasi Invasi Musuh Bebuyutan, Negara Tetangga Rusia Ingin Membentuk Tentara Terkuat
3 jam yang lalu
Mengapa Paus Fransiskus...
Mengapa Paus Fransiskus Tidak Dimakamkan di Vatikan?
4 jam yang lalu
Mobil Tabrak Kerumunan...
Mobil Tabrak Kerumunan Warga di Festival Hari Lapu Lapu di Vancouver
5 jam yang lalu
Infografis
Terinspirasi Perang...
Terinspirasi Perang Revolusi AS, Ribuan Demonstran Turun ke Jalanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved