Menteri Kesehatan Inggris Prediksi Omicron Bisa Tembus 1 Juta Kasus Pasca Natal

Jum'at, 10 Desember 2021 - 06:13 WIB
loading...
Menteri Kesehatan Inggris Prediksi Omicron Bisa Tembus 1 Juta Kasus Pasca Natal
Ilustrasi. FOTO/Reuters
A A A
LONDON - Menteri Kesehatan Inggris , Sajid Javid memprediksi kasus varian Omicron di Inggris bisa mencapai satu juta pada akhir bulan ini. Menurutnya, saat ini hanya ada 568 kasus yang dikonfirmasi, namun ia tahu bahwa jumlah infeksi yang sebenarnya akan jauh lebih tinggi.

Seperti dilaporkan Metro.co.uk, Kamis (9/12/2021), Javid mengatakan kepada anggota parlemen bahwa varian baru 'jauh lebih mudah menular', dengan kasus berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari dibandingkan dengan 'sekitar tujuh' untuk jenis Delta.



"Ini telah membuat virus menjadi musuh yang lebih tangguh," kata Javid. Menurutnya, Inggris menghadapi 'musim dingin yang berbahaya', karena kasus terus meningkat meskipun ada perlindungan yang ditawarkan oleh peluncuran vaksin.

“Ketika kami menetapkan Rencana B, kami mengatakan bahwa kami akan bertindak jika NHS kemungkinan akan berada di bawah tekanan yang tidak berkelanjutan dan dengan risiko mampu memberikan perawatan dan pengobatan yang dibutuhkan orang. Varian Omicron telah membuat kami khawatir," ungkapnya.

Menurut Javid, Badan Keamanan Kesehatan Inggris memperkirakan bahwa jumlah infeksi kira-kira 20 kali lebih tinggi dari jumlah kasus yang dikonfirmasi, sehingga jumlah infeksi saat ini mungkin mendekati 10.000.



“UKHSA juga memperkirakan bahwa pada tingkat penggandaan yang diamati saat ini antara dua setengah dan tiga hari, pada akhir bulan ini, infeksi dapat melebihi 1 juta,” jelas Javid.

Sebelumnya, Javid dicemooh oleh anggota parlemen konservatif ketika ia mengumumkan pindah ke Rencana B. Ketika itu Javid mengkonfirmasi pengenalan sertifikasi Covid berdasarkan vaksin atau tes di klub malam dan acara besar.

Bahkan, ketika Javid mengumumkan perpanjangan persyaratan hukum untuk masker penutup wajah, anggota parlemen Partai Buruh menunjuk beberapa anggota parlemen Tory yang tidak memakainya di dalam ruangan.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1840 seconds (0.1#10.140)