Jenderal Polisi Dubai Serukan Invasi Qatar dan Normalisasi dengan Israel

Senin, 08 Juni 2020 - 14:51 WIB
loading...
Jenderal Polisi Dubai...
Kepala Keamanan dan Kepolisian Dubai, Jenderal Dhahi Khalfan. Foto/REUTERS
A A A
DUBAI - Kepala Keamanan dan Kepolisian Dubai , Jenderal Dhahi Khalfan, memicu kontroversi setelah menyerukan negara-negara Arab menginvasi Qatar dan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Seruan itu disampaikan via Twitter dan memicu kecaman.

Dubai adalah bagian dari Uni Emirat Arab (UEA), negara yang bersama Arab Saudi, Bahrain dan Mesir memutus semua hubungan diplomatik, perjalanan dan perdagangan dengan Qatar pada 2017. Alasannya, Doha dituduh mendukung terorisme. Namun, tuduhan itu telah dibantah.

Keempat negara Arab itu kemudian mengajukan daftar tuntutan yang harus dipenuhi Qatar dalam waktu 10 hari, termasuk memutus hubungan diplomatik dengan Iran dan menutup kanator berita Al-Jazeera dan saluran-saluran afiliasinya serta gerai-gerai lain yang didanai oleh Qatar. (Baca: Saudi, Bahrain dan Mesir Putus Hubungan Diplomatik dengan Qatar )

"Invasi Arab ke Qatar...dan penangkapan seorang anak laki-laki...akan mengakhiri banyak masalah...menyerahkan keputusan Qatar kepada seseorang yang pantas mendapatkannya dan melakukan rekonsiliasi dengan Israel...dan semuanya akan berakhir," bunyi tweet Jenderal Khalfan via akun @Dhahi_Khalfan tertanggal 6 Juni 2020. Anak laki-laki yang dimaksud Khalfan dalam tweet-nya tersebut adalah istilah untuk menyebut Qatar sebagai negara kecil.

Banyak pihak melalui Twitter mengecam seruan invasi tersebut. Pengguna akun @alhasan454bder berkomentar; "Jika keberanian berarti bagi Anda, Anda tidak akan berbicara tentang mobilisasi negara-negara Arab di negara yang Anda katakan sangat kecil. Kekurangan ini Anda tidak bisa dibuat untuk menggunakan janjaweed...". Janjaweed adalah kelompok serdadu yang bertempur dengan kelompok pemberontak di Darfur, Sudan.

Pengguna akun @Ahmad_alqaqbari menulis; "Ketika Anda menyerukan invasi ke Qatar yang sangat kecil, ini adalah pengakuan bahwa keempat 'negara pemblokade' telah gagal untuk mencoba dan menyerang Qatar dan mereka membutuhkan aliansi yang lebih besar lagi. Secara keseluruhan, Ibn Zayed tahu Qatar tidak membeli senjata dan misil untuk ditempatkan di museum," ujarnya, merujuk Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.

Tweet jenderal polisi Dubai itu direspons serius oleh para pejabat Qatar. Seprang pejabat dengan akun Twitter @ALThani_M berkomentar; "Bagaimana Twitter mengizinkan tweet seperti itu, yang merupakan ancaman yang jelas dan eksplisit bagi keamanan sebuah negara? Akankah kita melihat tindakan apa pun dari Twitter atau akankah mereka menutup mata terhadap hal ini dan tweet serupa lainnya yang tidak diperhatikan?.

Awal pekan ini, Khalfan juga memicu kontroversi dengan menyerukan normalisasi hubungan dengan Israel. (Baca juga: Hubungan Diputus, Qatar Didepak Koalisi Arab Penggempur Yaman )

Dalam sebuah tweet, Khalfan menyatakan, "Tidak mengakui Israel tidak ada artinya, Israel adalah negara yang dibangun di atas pengetahuan, kemakmuran, dan hubungan dengan semua negara maju. Siapa Anda untuk tidak mengakui negara dengan status internasional Israel...."

Dalam tweet lain, Khalfan menyerukan penggunaan istilah "teman Israel" ketimbang "musuh Israel".

"Alih-alih menggunakan istilah musuh Israel, gunakan istilah teman Israel...apa masalahnya?," tulis dia.

Khalfan sebelumnya telah menyebabkan kontroversi online ketika dia meminta Doha untuk menyerahkan status tuan rumah Piala Dunia
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Lagi Asyik Makan di...
Lagi Asyik Makan di Restoran Seoul, Dubes Israel Ketakutan Diteriaki Genosida oleh Aktivis
Kisah Pangeran Arab...
Kisah Pangeran Arab Saudi Koma 20 Tahun: Sleeping Prince Ultah Ke-36 tapi Tak Kunjung Bangun
Terungkap! Israel Palsukan...
Terungkap! Israel Palsukan Penemuan Terowongan Hamas untuk Cegah Gencatan Senjata
Pertama di Dunia, Uni...
Pertama di Dunia, Uni Emirat Arab Akan Gunakan AI untuk Membuat Undang-Undang
Menteri Zionis Ini Ancam...
Menteri Zionis Ini Ancam Gulingkan Netanyahu Jika Israel Tak Duduki Gaza
Terungkap! Sheikh Zayed...
Terungkap! Sheikh Zayed Pernah Ragukan AS Akan Lindungi Pemimpin Arab saat Krisis
Mahmoud Abbas Minta...
Mahmoud Abbas Minta Hamas Serahkan Gaza dan Senjata kepada Otoritas Palestina, Serta Lepaskan Sandera Israel
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Maskapai India, Beri Peringatan Tentang Perjanjian Pembagian Air
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer India vs Pakistan, Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
3 Penumpang Minibus...
3 Penumpang Minibus Terjun ke Sungai Lae Kombih di Pakpak Bharat Belum Ditemukan
Program Makan Bergizi...
Program Makan Bergizi Gratis Landasan Menuju Indonesia Emas 2045
Meghan Markle Cabut...
Meghan Markle Cabut Gelar Kate Middleton, Pilih Teman Dekat Jadi Sosok Pengganti
Berita Terkini
Mimpi WNI Aditya Harsono...
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
43 menit yang lalu
Pembantaian 26 Turis...
Pembantaian 26 Turis Hindu di Kashmir: Korban Ditanya Hal Sensitif soal Agama sebelum Ditembak
2 jam yang lalu
Lagi Asyik Makan di...
Lagi Asyik Makan di Restoran Seoul, Dubes Israel Ketakutan Diteriaki Genosida oleh Aktivis
3 jam yang lalu
Lockheed Martin Janjikan...
Lockheed Martin Janjikan Jet Tempur Siluman F-35 Terbaru Menjadi Ferrari Terbang Rasa F-47
4 jam yang lalu
Di Ambang Perang, Ini...
Di Ambang Perang, Ini Perbandingan Kekuatan Militer India dan Pakistan
4 jam yang lalu
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Pesawat India, Pertikaian Memanas karena Kashmir
5 jam yang lalu
Infografis
Kota dengan Durasi Puasa...
Kota dengan Durasi Puasa Ramadan Terlama dan Tersingkat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved