Bela Ukraina, AS Didesak Mengebom Nuklir Rusia

Kamis, 09 Desember 2021 - 08:03 WIB
loading...
Bela Ukraina, AS Didesak Mengebom Nuklir Rusia
Sebuah bom nuklir Amerika Serikat saat diuji coba di Enewetak Atoll, 30 Mei 1956. AS didesak mengebom nuklir Rusia untuk membela Ukraina. Foto/Stringer/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) didesak untuk mengerahkan pasukan darat dan bahkan mengebom nuklir Rusia untuk membela Ukraina. Desakan berbahaya ini disampaikan Senator Partai Republik, Roger Wicker.

“Saya tidak akan mengesampingkan aksi militer. Saya pikir kami mulai membuat kesalahan ketika kami mengambil opsi dari meja, jadi saya berharap presiden menyimpan opsi itu di atas meja," kata Wicker tentang potensi kebuntuan dengan Rusia kepada Neil Cavuto dari Fox News.



Ditanya tindakan militer apa yang akan dilakukan terhadap Rusia, Wicker mengatakan: "Itu bisa berarti bahwa kita berdiri dengan kapal-kapal kita di Laut Hitam dan kita menghujani kehancuran pada kemampuan militer Rusia.”

“Saya tidak akan mengesampingkan pasukan Amerika di lapangan,” kata Senator Wicker, yang dilansir Newsweek, Kamis (9/12/2021). "AS juga tidak boleh mengesampingkan aksi penggunaan nuklir pertama terhadap Rusia," katanya lagi.

"Kami tidak berpikir itu akan terjadi, tetapi ada hal-hal tertentu dalam negosiasi jika Anda akan menjadi tangguh sehingga Anda tidak keluar dari meja, jadi saya pikir presiden harus mengatakan bahwa semuanya ada di atas meja," imbuh dia.

Komentar Wicker mendapat kecaman luas, yang salah satu kritikus menyebutnya "gila" dan "haus darah."

Jon Wolfsthal—yang menjabat sebagai penasihat khusus Joe Biden untuk keamanan nuklir dan sebagai direktur senior untuk pengendalian senjata dan nonproliferasi di Dewan Keamanan Nasional AS—menyebut kata-kata Wicker berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

Namun, anggota Kongres dari Partai Republik, Adam Kinzinger, mendukung seruan Wicker agar semua opsi ada di atas meja.

"Rusia maju sampai mereka menabrak tembok bata. Kita bisa menjadi tembok bata, atau kita bisa mundur dari Sudetenland dan berharap dia tidak berniat membangun kembali semua Uni Soviet. Sejarah berulang tetapi kami selalu menyangkal hal itu terjadi," kata Kinzinger.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)