Media Partai Komunis: China Makmur, AS Frustrasi dan Kesal

Rabu, 08 Desember 2021 - 01:33 WIB
loading...
Media Partai Komunis:...
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) saat melakukan pertemuan virtual dengan Presiden China Xi Jinping pada 16 November 2021. Foto/REUTERS/Tingshu Wang
A A A
BEIJING - Media yang dikelola Partai Komunis China , The Global Times, melontarkan serangkaian ledekan keras terhadap pemerintah Amerika Serikat (AS). Media itu membandingkan Beijing yang makmur, sedangkan Washington frustrasi dan kesal atas berbagai masalah dalam negeri.

Dalam editorialnya, media itu mengatakan Amerika yang "busuk" telah kehilangan kendali atas demokrasinya dan penanganannya terhadap COVID-19, senjata api, dan hubungan ras.



“Saat ini, demokrasi AS kehilangan lingkaran cahayanya dan dipertanyakan, alasan mendasarnya adalah bahwa ia telah kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan masalah-masalah besar domestik,” bunyi editorial pedas itu, Selasa (7/12/2021).

“Selain kegagalannya dalam mengatasi pandemi yang menghancurkan, perpecahan sosial, konflik rasial, dan hilangnya kendali atas senjata telah mencapai puncaknya, tanpa tanda-tanda mereda. Dibandingkan dengan China yang makmur, AS merasa frustrasi dan kesal," lanjut editorial tersebut.

Beijing telah tersinggung karena ditinggalkan dari pertemuan puncak (KTT) Demokrasi yang direncanakan yang diselenggarakan oleh Presiden Joe Biden. Rusia juga tidak masuk daftar tamu tetapi Taiwan menerima undangan.

KTT virtual, yang diadakan dari 9-10 Desember 2021, akan melihat 110 negara diwakili dalam dorongan global untuk memerangi korupsi dan mengecam pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Pada konferensi pers di Beijing setelah pengumuman Departemen Luar Negeri, seorang pejabat senior China menyebut KTT Demokrasi itu sebagai "lelucon".

“Di bawah sistem demokrasi Amerika, politisi AS adalah agen kelompok kepentingan, dan tidak mewakili kepentingan pemilih mayoritas atau kepentingan nasional,” kata Tian Peiyan, wakil direktur Kantor Penelitian Kebijakan Pemerintah China.

“Ini bukan demokrasi yang sebenarnya. Orang China tidak suka dan tidak menginginkan demokrasi seperti itu,” katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
ATM Emas Ini Viral,...
ATM Emas Ini Viral, Perhiasan Dilebur dan Menghasilkan Uang dalam 30 Menit
Seorang Istri Sebar...
Seorang Istri Sebar Video Perselingkuhan Suami, tapi Digugat Sang Wanita Simpanan
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
Horor, Pesawat Delta...
Horor, Pesawat Delta Air Lines Pembawa 282 Penumpang Terbakar di AS
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Terbitkan Sertifikat...
Terbitkan Sertifikat Resmi, Vatikan Ungkap Penyebab Kematian Paus Fransiskus
Heboh Video Rekayasa...
Heboh Video Rekayasa AI Masjid Al Aqsa Dibom, Picu Kecaman Global
Rekomendasi
Wamen Angga Raka dan...
Wamen Angga Raka dan Juri Ardiantoro Diusulkan Jadi Jubir Presiden
Prestasi Timnas Indonesia...
Prestasi Timnas Indonesia di Piala Asia di Semua Level Usia: Garuda Menyala
Cerminan Kartini Masa...
Cerminan Kartini Masa Kini, Ini Mantri Perempuan BRI yang Pantang Menyerah Berdayakan Pengusaha Mikro
Berita Terkini
Berapa Gaji Paus Fransiskus?...
Berapa Gaji Paus Fransiskus? Ternyata Selama Ini Disumbangkan
18 menit yang lalu
5 Paus dengan Jabatan...
5 Paus dengan Jabatan Tersingkat, Ada yang Tak Genap 2 Minggu
32 menit yang lalu
Para Kardinal Bertemu...
Para Kardinal Bertemu Tetapkan Tanggal Pemakaman Paus Fransiskus dan Bahas Pemilihan Paus Baru
49 menit yang lalu
ATM Emas Ini Viral,...
ATM Emas Ini Viral, Perhiasan Dilebur dan Menghasilkan Uang dalam 30 Menit
1 jam yang lalu
Seorang Istri Sebar...
Seorang Istri Sebar Video Perselingkuhan Suami, tapi Digugat Sang Wanita Simpanan
2 jam yang lalu
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
3 jam yang lalu
Infografis
Melawan Donald Trump,...
Melawan Donald Trump, 7 Kampus Elite AS Kehilangan Dana Miliaran Dolar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved