Taiwan Percepat Pembangunan Prototipe Kapal Selam Buatan Lokal

Senin, 06 Desember 2021 - 21:31 WIB
loading...
Taiwan Percepat Pembangunan Prototipe Kapal Selam Buatan Lokal
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berdiri di atas kapal selam yang dioperasikan angkatan lautnya. Foto/REUTERS
A A A
TAIPEI - Taiwan berusaha mempercepat pembangunan prototipe kapal selam yang dibangun di dalam negeri di tengah meningkatnya ketegangan dengan China daratan.

Langkah tersebut dilaporkan South China Morning Post pada Minggu (5/12/2021), mengutip sumber militer.

"Kami berharap untuk mempercepat pembangunan kapal," ungkap sumber itu kepada media.



Pasukan angkatan laut Taiwan kemungkinan akan menerima kapal selam pertama pada 2024, setahun lebih cepat dari jadwal. Tahap pertama dan paling penting pembangunannya selesai pada November.



Pada 2016, Taiwan memulai proyek kapal selam domestiknya untuk mengisi kembali armadanya yang menua, yang terdiri dari empat kapal selam, dengan delapan kapal selam yang baru.

Dua dari empat kapal selam Taiwan yang berasal dari Perang Dunia II digunakan terutama untuk tujuan pelatihan. Dua kapal selam lagi, yang diproduksi Belanda pada akhir 1980-an, masih beroperasi.

Namun, sejak itu, Taiwan tidak dapat menemukan negara yang mau menjual kapal selam barunya karena tekanan dari Beijing.

Prototipe kapal selam baru pertama, diperkirakan menelan biaya 1,7 miliar dolar Taiwan. Kapal selam itu pada awalnya diharapkan siap pada 2024 dan dioperasikan pada 2025.

Konstruksi dimulai di galangan kapal CSBC Corporation pada November 2020. Angkatan Laut Taiwan mengadakan upacara dimulainya konstruksi prototipe kapal selam pada 16 November 2021.

Pada awal Oktober, Tentara Pembebasan Rakyat China mengirim hampir 150 pesawat militer ke pantai Taiwan.

Menteri Pertahanan Taiwan Qiu Guozheng mengatakan China mungkin akan memiliki semua kemungkinan untuk invasi skala penuh ke pulau itu pada 2025.

Dia menambahkan situasi saat ini di Selat Taiwan adalah yang paling tegang dalam 40 tahun terakhir.

Taiwan telah diperintah secara independen dari China daratan sejak 1949. Beijing memandang pulau itu sebagai provinsinya, sementara Taiwan adalah wilayah dengan pemerintahnya sendiri yang dipilih secara demokratis.

Taiwan berpendapat bahwa mereka negara otonom tetapi tidak segera mendeklarasikan kemerdekaan karena tekanan China secara internasional.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1735 seconds (0.1#10.140)