AS Produksi Bom Gravitasi Nuklir B61-12 Pertama yang Dimodernisasi

Sabtu, 04 Desember 2021 - 07:06 WIB
loading...
AS Produksi Bom Gravitasi...
Bom gravitasi nuklir B61-12 dipasang pada jet tempur F-15 Amerika Serikat di Nellis Air Force Base, Maret 2020. Foto/Sandia National Labs
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah menyelesaikan unit produksi pertama dari bom gravitasi nuklir B61-12 yang dimodernisasi. Senjata ini akan menggantikan versi lama dari B61 yang ikonik, yang tetap beroperasi selama lebih dari 50 tahun.

Penyelesaian bom nuklir hasil variabel yang di-upgrade diumumkan oleh Administrasi Keamanan Nuklir Nasional (NNSA) pada hari Kamis.



Unit produksi pertama (FPU) disatukan pada 23 November 2021, membuka jalan bagi produksi massal bom modern, yang diharapkan akan dimulai pada Mei 2022.

“Dengan program ini, kami memberikan sistem ke Departemen Pertahanan yang meningkatkan akurasi dan mengurangi hasil tanpa perubahan dalam karakteristik militer, sementara juga meningkatkan keselamatan, keamanan, dan keandalan,” kata Wakil Sekretaris Departemen Energi dan Administrator NNSA Jill Hruby, sebagaimana dikutip Russia Today, Sabtu (4/12/2021).

Modernisasi secara efektif mengubah bom jatuh bebas menjadi amunisi yang dapat disesuaikan, karena B61-12 baru dilengkapi dengan kit ekor berpemandu yang dipasok oleh Boeing. Kit ini memberi bom beberapa kemampuan untuk bermanuver di udara, bukan hanya jatuh ke tanah.

Kedatangan B61-12 pertama terlambat lebih dari setahun, karena program modernisasi— dengan perkiraan biaya sekitar USD12 miliar—mengalami masalah dengan komponen kapasitor pada akhir 2019. Saat itu, NNSA menemukan bahwa kapasitor, yang digunakan dalam baik B61-12 dan hulu ledak W88 Alteration 370 Angkatan Laut untuk rudal yang diluncurkan dari kapal selam, tidak dapat memenuhi spesifikasi militer.

Versi baru dari bom ikonik ini akan menggantikan model B61-3, 4, dan 7 yang saat ini ada di gudang senjata nuklir AS. Satu-satunya varian yang tetap digunakan bersama B61-12 adalah B61-11, modifikasi penghancur bungker yang relatif modern dari bom tersebut.

AS diperkirakan akan memproduksi sekitar 480 unit bom B61-12, menurut perkiraan Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Washington.

Bom itu diyakini memiliki hasil variabel mulai dari 0,3 hingga 50 kiloton, menjadikannya senjata fleksibel yang dapat digunakan baik untuk tujuan taktis maupun strategis.

Sebagai perbandingan, bom nuklir pertama yang pernah digunakan oleh AS, yang dijatuhkan di kota Hiroshima, Jepang, menghasilkan sekitar 15 kiloton.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pasukan Israel Bunuh...
Pasukan Israel Bunuh Bocah Palestina Berkewarganegaraan AS di Tepi Barat
Diancam Trump, Milisi...
Diancam Trump, Milisi yang didukung Iran di Irak Siap Lucuti Senjata
Elon Musk Peringatkan...
Elon Musk Peringatkan Pembantaian Nyata di Eropa Barat
Militer Iran Siaga Tinggi,...
Militer Iran Siaga Tinggi, Peringatkan Negara-negara Arab Tak Dukung AS Serang Teheran
3 Alasan Donald Trump...
3 Alasan Donald Trump Mengusir Para Simpatisan Palestina dari Amerika Serikat
Sensor Rusia Kepung...
Sensor Rusia Kepung Inggris, Mata-matai Kapal Selam Rudal Nuklir London
Media Iran Serukan Pembunuhan...
Media Iran Serukan Pembunuhan Donald Trump: Beberapa Peluru Akan Ditembakkan ke Kepalanya yang Kosong
Eks Agen CIA Klaim Tahu...
Eks Agen CIA Klaim Tahu Lokasi Tabut Perjanjian yang Disebutkan dalam Alkitab
Jelang Musim Haji, Arab...
Jelang Musim Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Gunakan Visa Khusus atau Kena Denda
Rekomendasi
Tol Cipularang Arah...
Tol Cipularang Arah Jakarta Macet Panjang Malam Ini
Skenario Timnas Indonesia...
Skenario Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-17 2025 Jelang Hadapi Yaman
Polri: Kecelakaan dan...
Polri: Kecelakaan dan Korban Meninggal saat Mudik-Balik Lebaran 2025 Turun Drastis
Berita Terkini
Pasukan Israel Bunuh...
Pasukan Israel Bunuh Bocah Palestina Berkewarganegaraan AS di Tepi Barat
11 menit yang lalu
Angkatan Laut Inggris...
Angkatan Laut Inggris Takut dengan Kapal Pesiar Mewah Rusia
58 menit yang lalu
Diancam Trump, Milisi...
Diancam Trump, Milisi yang didukung Iran di Irak Siap Lucuti Senjata
1 jam yang lalu
Daftar Jenderal Israel...
Daftar Jenderal Israel yang Berhasil Dibunuh Hamas
2 jam yang lalu
10 Alasan Rusia Tidak...
10 Alasan Rusia Tidak Mungkin Kalah Melawan Ukraina
3 jam yang lalu
90% Permukiman Warga...
90% Permukiman Warga Palestina di Rafah Dihancurkan Israel
3 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved