Shinzo Abe Dianggap Dukung Taiwan Merdeka, China Marah pada Jepang

Kamis, 02 Desember 2021 - 13:06 WIB
loading...
Shinzo Abe Dianggap...
Mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe membuat komentar yang dianggap China mendukung kemerdekaan Taiwan. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - China marah dan memanggil Duta Besar Jepang di Beijing, Hideo Tarumi. Pemicunya adalah komentar mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe yang dianggap Beijing mendukung kemerdekaan Taiwan .

Abe sebelumnya memperingatkan Beijing bahwa setiap krisis militer yang melibatkan Taipei akan menarik Jepang dan sekutunya; Amerika Serikat (AS).



Menurut Kementerian Luar Negeri China, Asisten Menteri Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan kepada Dubes Jepang Hideo Tarumi pada Rabu (1/12/2021) malam bahwa Abe dengan berani mendukung kemerdekaan Taiwan dalam pidato yang dia buat pada hari sebelumnya.

Hua mengatakan bahwa Abe, yang mengundurkan diri sebagai perdana menteri tahun lalu dengan alasan kesehatan yang buruk, telah sangat mengganggu urusan dalam negeri China dan melanggar norma-norma dasar hubungan internasional.

Dia mendesak Tarumi untuk tidak meremehkan kekuatan China untuk mempertahankan kedaulatannya.

Saat menyampaikan pidato melalui video kepada audiens di Taiwan, Abe membuat beberapa komentar paling tajam oleh seorang politisi Tokyo terkemuka tentang ketegangan di Selat Taiwan, memperingatkan China bahwa petualangan militer akan menjadi jalan menuju bunuh diri ekonomi.

"Setiap invasi bersenjata ke Taiwan akan menghadirkan ancaman serius bagi Jepang," kata Abe.

"Krisis Taiwan akan menjadi krisis Jepang dan oleh karena itu krisis bagi aliansi Jepang-AS," ujarnya, seraya mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping seharusnya tidak gagal memahami situasi.

Perdana Menteri Jepang saat ini Fumio Kishida mengatakan Selat Taiwan mungkin menjadi masalah diplomatik besar berikutnya yang dihadapi Tokyo, dan Jepang harus berusaha untuk bekerja sama dengan Taiwan dan negara-negara yang berbagi nilai-nilai kebebasan, demokrasi dan supremasi hukum.



Partai Komunis China melihat Taiwan yang telah memerintah sendiri secara demokratis sebagai bagian dari wilayahnya meskipun tidak pernah memerintahnya dan berusaha untuk memblokir interaksi resminya dengan negara lain.

Partai Progresif Demokratik Taiwan yang berkuasa menegaskan pulau itu adalah negara berdaulat de facto yang menunggu pengakuan internasional yang lebih luas dan bukan bagian dari wilayah China.

Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutuip Bloomberg, Kamis (2/12/2021), mengatakan bahwa Tarumi siap melaporkan apa yang disampaikan Hua ke Tokyo.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan Abe membuat pernyataan tidak bertanggung jawab mengenai urusan dalam negeri China, menambahkan pemerintahnya mengajukan representasi tegas dengan Jepang.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1013 seconds (0.1#10.140)