NATO Ancam Rusia dengan Sanksi Jika Invasi ke Ukraina Terjadi

Rabu, 01 Desember 2021 - 23:07 WIB
loading...
NATO Ancam Rusia dengan...
Ilustrasi. FOTO/Reuters
A A A
RIGA - NATO memiliki berbagai opsi jika Rusia menggunakan kekuatan terhadap Ukraina . Opsi tersebut termasuk langkah-langkah ekonomi, keuangan dan politik. Hal itu diungkapkan Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, Rabu (1/12/2021).

"Kami memiliki berbagai pilihan untuk memastikan bahwa Rusia akan menghadapi konsekuensi serius jika mereka sekali lagi menggunakan kekuatan terhadap negara berdaulat yang merdeka, Ukraina," kata Stoltenberg pada konferensi pers di Riga, Latvia, seperti dikutip dari Reuters.



"Semuanya dari sanksi ekonomi, sanksi keuangan, dan pembatasan politik. Seperti yang kita lihat setelah 2014, ketika mereka secara ilegal mencaplok Krimea, yang sebenarnya memicu penguatan terbesar pertahanan kolektif kita sejak akhir Perang Dingin," jelas Stoltenberg yang berbicara di sela-sela pertemuan para Menteri Luar Negeri negara anggota NATO.

Apa yang diungkapkan oleh Stoltenberg ini nampaknya sejalan dengan keinginan Ukraina. Pada hari yang sama, Ukraina juga telah mendesak NATO untuk mempersiapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia guna mencegah kemungkinan invasi oleh puluhan ribu tentara Rusia yang saat ini berada sangat dekat di daerah perbatasan kedua negara.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan, dia akan mengajukan permintaan ke pertemuan para Menteri Luar Negeri negara-negara NATO di Latvia untuk membahas bagaimana menanggapi pergerakan Rusia dan mencegah potensi krisis paling berbahaya dalam hubungan dengan Moskow sejak Perang Dingin.



"Kami akan meminta sekutu untuk bergabung dengan Ukraina dalam menyusun paket pencegahan," kata Kuleba kepada wartawan saat ia tiba untuk pembicaraan di Riga. “Ini harus termasuk mempersiapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia, jika memutuskan untuk memilih skenario terburuk,” kata Kuleba.

Ia juga meminta NATO untuk meningkatkan kerjasama militer dan pertahanan dengan Ukraina. Ukraina bukan anggota NATO, tetapi aliansi yang dipimpin Amerika Serikat itu menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga kedaulatan bekas republik Soviet, yang telah condong ke Barat sejak 2014 dan bercita-cita untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4441 seconds (0.1#10.140)