Tentara China Menari-nari di Pegunungan Bersalju, Netizen India Puas Mengejek
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Setelah tiga belas putaran perundingan tingkat komandan militer sejak Juni 2020, India dan China belum menemukan solusi menyelesaikan pertikaian perbatasan di wilayah Ladakh.
Ketegangan meningkat pada April 2020, ketika kedua negara saling menuduh melanggar Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control/LAC).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Hu Chunying berbagi video 16 detik di Twitter pada Minggu yang menunjukkan tentara China menari di ketinggian 5.200 meter, dengan judul video klip, "Keren dan imut!"
Departemen Dukungan Logistik Komisi Militer Pusat China mengatakan pada pekan pertama November bahwa pihaknya telah memasok berbagai peralatan portabel untuk pasukan yang ditempatkan di daerah 3.000 meter di atas permukaan laut itu.
“Peralatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan tempur mereka di lingkungan yang tidak bersahabat di Himalaya,” papar pernyataan militer China.
Beberapa media di India menyatakan tentara China membutuhkan lebih dari 10 hari untuk beradaptasi dengan atmosfer yang keras di mana kadar oksigen hanya 60% dari yang tersedia di dataran rendah.
Suhu di wilayah itu juga turun hingga minus 30 derajat Celcius sekitar bulan Januari.
Video itu, tampaknya, tidak disukai oleh warga India yang menggambarkan pasukan China sebagai "tentara boneka bayi".
Para netizen India mengklaim video itu adalah bagian dari kampanye propaganda untuk memamerkan kesiapan perang mereka di ketinggian.
India dan China telah mengerahkan lebih dari 50.000 tentara di sektor barat Garis Kontrol Aktual, di mana bentrokan sengit meletus pada Juni 2020 terkait pekerjaan konstruksi di daerah terdepan. Bentrok itu menewaskan 20 tentara India dan empat tentara PLA.
Seorang pengguna Twitter bereaksi terhadap video tersebut dengan pernyataan, "Karier alternatif di hotspot Wan Chai."
Pertemuan ke-23 Mekanisme Kerja untuk Konsultasi dan Koordinasi Urusan Perbatasan India-China (WMCC) diadakan pada 18 November.
Kedua belah pihak sepakat untuk sementara mereka harus terus memastikan situasi lapangan yang stabil dan menghindari insiden yang tidak diinginkan.
Ketegangan meningkat pada April 2020, ketika kedua negara saling menuduh melanggar Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control/LAC).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Hu Chunying berbagi video 16 detik di Twitter pada Minggu yang menunjukkan tentara China menari di ketinggian 5.200 meter, dengan judul video klip, "Keren dan imut!"
Departemen Dukungan Logistik Komisi Militer Pusat China mengatakan pada pekan pertama November bahwa pihaknya telah memasok berbagai peralatan portabel untuk pasukan yang ditempatkan di daerah 3.000 meter di atas permukaan laut itu.
“Peralatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan tempur mereka di lingkungan yang tidak bersahabat di Himalaya,” papar pernyataan militer China.
Beberapa media di India menyatakan tentara China membutuhkan lebih dari 10 hari untuk beradaptasi dengan atmosfer yang keras di mana kadar oksigen hanya 60% dari yang tersedia di dataran rendah.
Suhu di wilayah itu juga turun hingga minus 30 derajat Celcius sekitar bulan Januari.
Video itu, tampaknya, tidak disukai oleh warga India yang menggambarkan pasukan China sebagai "tentara boneka bayi".
Para netizen India mengklaim video itu adalah bagian dari kampanye propaganda untuk memamerkan kesiapan perang mereka di ketinggian.
India dan China telah mengerahkan lebih dari 50.000 tentara di sektor barat Garis Kontrol Aktual, di mana bentrokan sengit meletus pada Juni 2020 terkait pekerjaan konstruksi di daerah terdepan. Bentrok itu menewaskan 20 tentara India dan empat tentara PLA.
Seorang pengguna Twitter bereaksi terhadap video tersebut dengan pernyataan, "Karier alternatif di hotspot Wan Chai."
Pertemuan ke-23 Mekanisme Kerja untuk Konsultasi dan Koordinasi Urusan Perbatasan India-China (WMCC) diadakan pada 18 November.
Kedua belah pihak sepakat untuk sementara mereka harus terus memastikan situasi lapangan yang stabil dan menghindari insiden yang tidak diinginkan.
(sya)