Jenderal Top AS: Iran Semakin Dekat dengan Kemampuan Membuat Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kepala Komando Pusat Amerika Serikat (AS), Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan, Iran "sangat dekat" untuk dapat membuat senjata nuklir . Hal itu dikatakannya kepada Majalah Time hanya beberapa hari sebelum pembicaraan Wina tentang perjanjian nuklir Iran akan dilanjutkan.
"Mereka sangat dekat kali ini. Saya pikir mereka menyukai gagasan untuk bisa keluar," kata McKenzie seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (25/11/2021).
Sejak April, Wina telah menjadi tuan rumah pembicaraan yang bertujuan mencegah perjanjian nuklir Iran 2015 gagal sama sekali. Pembicaraan putaran keenam selesai pada 20 Juni tetapi negosiasi sejak itu menemui jalan buntu.
Pembicaraan akan dilanjutkan pada 29 November mendatang setelah jeda selama berbulan-bulan. AS tidak akan ambil bagian dalam putaran negosiasi ini atas permintaan Iran.
Sementara diplomat AS saat ini memainkan peran utama dalam negosiasi, McKenzie mengatakan Komando Pusat AS memiliki berbagai rencana yang dapat dijalankan jika Iran memperoleh senjata nuklir.
McKenzie percaya bahwa Iran akan membutuhkan lebih dari satu tahun untuk merancang hulu ledak nuklir yang dapat dipasang di atas salah satu dari 3.000 rudal balistiknya . Jenderal top AS itu menambahkan bahwa Iran masih belum mengembangkan kendaraan masuk kembali yang mampu melewati suhu, tekanan, dan getaran yang sangat tinggi ketika jatuh dari luar angkasa kembali ke Bumi.
"Pada saat yang sama, Iran mampu membangun rudal presisi tinggi selama beberapa tahun terakhir," McKenzie mencatat.
"Rudal-rudal itu menghantam dalam jarak puluhan meter dari target mereka. Satu hal yang telah dilakukan Iran selama tiga hingga lima tahun terakhir adalah mereka membangun platform rudal balistik yang sangat mumpuni,” pungkasnya.
"Mereka sangat dekat kali ini. Saya pikir mereka menyukai gagasan untuk bisa keluar," kata McKenzie seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (25/11/2021).
Sejak April, Wina telah menjadi tuan rumah pembicaraan yang bertujuan mencegah perjanjian nuklir Iran 2015 gagal sama sekali. Pembicaraan putaran keenam selesai pada 20 Juni tetapi negosiasi sejak itu menemui jalan buntu.
Pembicaraan akan dilanjutkan pada 29 November mendatang setelah jeda selama berbulan-bulan. AS tidak akan ambil bagian dalam putaran negosiasi ini atas permintaan Iran.
Sementara diplomat AS saat ini memainkan peran utama dalam negosiasi, McKenzie mengatakan Komando Pusat AS memiliki berbagai rencana yang dapat dijalankan jika Iran memperoleh senjata nuklir.
McKenzie percaya bahwa Iran akan membutuhkan lebih dari satu tahun untuk merancang hulu ledak nuklir yang dapat dipasang di atas salah satu dari 3.000 rudal balistiknya . Jenderal top AS itu menambahkan bahwa Iran masih belum mengembangkan kendaraan masuk kembali yang mampu melewati suhu, tekanan, dan getaran yang sangat tinggi ketika jatuh dari luar angkasa kembali ke Bumi.
"Pada saat yang sama, Iran mampu membangun rudal presisi tinggi selama beberapa tahun terakhir," McKenzie mencatat.
"Rudal-rudal itu menghantam dalam jarak puluhan meter dari target mereka. Satu hal yang telah dilakukan Iran selama tiga hingga lima tahun terakhir adalah mereka membangun platform rudal balistik yang sangat mumpuni,” pungkasnya.
(ian)