Rusia dan China Sepakat Saling Tukar Info Peluncuran Rudal Balistik
loading...
A
A
A
MOSKOW - Menteri Pertahanan Rusia , Sergey Shoigu dan timpalannya dari China Wei Fenghe menyetujui peta jalan (road map) kerja sama militer 2021-2025. Persetujuan ini dicapai pada pertemuan kerja mereka yang diadakan melalui konferensi video pada Selasa (23/11/2021).
Pembicaraan itu juga dihadiri oleh Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov dan Kepala Angkatan Udara Rusia, Sergei Surovikin. Sementara dari pihak China hadir Komandan Angkatan Laut China Laksamana Dong Jun dan Kepala Angkatan Udara Kolonel Jenderal Chang Dingqiu.
“Perjanjian antar-pemerintah Rusia-China termasuk untuk saling memberi tahu satu sama lain tentang peluncuran rudal balistik dan pembawa roket ruang angkasa akan diperpanjang,” kata Shoigu, seperti dilaporkan kantor berita TASS.
"Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberi tahu Anda bahwa kami telah menyelesaikan prosedur intra-negara yang diperlukan untuk protokol perpanjangan perjanjian antar-pemerintah Rusia-Cina pada 13 Oktober 2009 tentang saling memberi tahu satu sama lain tentang peluncuran rudal balistik dan peluncuran rudal balistik, dan pembawa roket ruang angkasa mulai berlaku," lanjut Shoigu.
Menurutnya, pertukaran informasi lebih lanjut akan berkontribusi untuk melanjutkan kerja sama bilateral di kawasan Asia-Pasifik dan memperkuat rasa saling percaya di bidang militer. “Perpanjangan kesepakatan adalah bukti tingkat kepercayaan yang tinggi antara Rusia dan China,” Shoigu menekankan.
Seperti diketahui, Rusia dan China kerap berada dalam sisi yang berseberangan dengan Amerika Serikat (AS). AS seringkali menuding Rusia dan China melakukan pelanggaran dan memberikan tekanan kepada dua negara tersebut.
Namun, sama seperti Rusia, Fenghe juga mencatat bahwa China telah sepenuhnya bertahan dari tekanan dan pencegahan AS. “Rusia secara efisien menangkal ancaman militer AS, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan telah mencapai keberhasilan besar dalam memerangi virus corona,” kata Fenghe.
“Di Rusia, kami juga melihat tren yang sangat menguntungkan dalam pengembangan bidang sosial dan ekonomi. Anda telah mencapai keberhasilan besar dalam memerangi virus corona. Anda telah berhasil melawan tekanan dan pencegahan dari AS, serta ancaman militer dari AS," lanjutnya.
Pembicaraan itu juga dihadiri oleh Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov dan Kepala Angkatan Udara Rusia, Sergei Surovikin. Sementara dari pihak China hadir Komandan Angkatan Laut China Laksamana Dong Jun dan Kepala Angkatan Udara Kolonel Jenderal Chang Dingqiu.
“Perjanjian antar-pemerintah Rusia-China termasuk untuk saling memberi tahu satu sama lain tentang peluncuran rudal balistik dan pembawa roket ruang angkasa akan diperpanjang,” kata Shoigu, seperti dilaporkan kantor berita TASS.
"Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberi tahu Anda bahwa kami telah menyelesaikan prosedur intra-negara yang diperlukan untuk protokol perpanjangan perjanjian antar-pemerintah Rusia-Cina pada 13 Oktober 2009 tentang saling memberi tahu satu sama lain tentang peluncuran rudal balistik dan peluncuran rudal balistik, dan pembawa roket ruang angkasa mulai berlaku," lanjut Shoigu.
Menurutnya, pertukaran informasi lebih lanjut akan berkontribusi untuk melanjutkan kerja sama bilateral di kawasan Asia-Pasifik dan memperkuat rasa saling percaya di bidang militer. “Perpanjangan kesepakatan adalah bukti tingkat kepercayaan yang tinggi antara Rusia dan China,” Shoigu menekankan.
Seperti diketahui, Rusia dan China kerap berada dalam sisi yang berseberangan dengan Amerika Serikat (AS). AS seringkali menuding Rusia dan China melakukan pelanggaran dan memberikan tekanan kepada dua negara tersebut.
Namun, sama seperti Rusia, Fenghe juga mencatat bahwa China telah sepenuhnya bertahan dari tekanan dan pencegahan AS. “Rusia secara efisien menangkal ancaman militer AS, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan telah mencapai keberhasilan besar dalam memerangi virus corona,” kata Fenghe.
“Di Rusia, kami juga melihat tren yang sangat menguntungkan dalam pengembangan bidang sosial dan ekonomi. Anda telah mencapai keberhasilan besar dalam memerangi virus corona. Anda telah berhasil melawan tekanan dan pencegahan dari AS, serta ancaman militer dari AS," lanjutnya.
(esn)