Jenderal Shoigu Lapor ke Putin, Pesawat Pembom Rusia dan China Sukses Jalankan Tugas
loading...
A
A
A
MOSKOW - Menteri Pertahanan Sergei Shoigu memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa pembom strategis Rusia dan China berhasil mengatasi tugas yang diberikan selama patroli udara bersama mereka di atas Laut Jepang dan Laut China Timur di kawasan Asia-Pasifik.
“Kepala pertahanan memberi tahu Putin tentang patroli udara bersama yang berhasil selama pertemuan presiden dengan anggota tetap Dewan Keamanan Rusia pada hari Jumat (19/11/2021),” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
“Menurut laporan itu, sebuah pesawat Su-35S dari Angkatan Udara Rusia memberikan dukungan tempur untuk pembom strategis. Komando dan kontrol pembom di udara dilakukan dari pesawat pengintai dan kontrol radar A-50U,” lanjut Peskov, seperti dikutip dari kantor berita TASS.
Menurut Peskov, di beberapa bagian rute, pembom pembawa rudal strategis dikawal oleh pesawat tempur F-16 dan F-15 dari Angkatan Udara Bela Diri Jepang. "Patroli bersama dilakukan dengan ketat sesuai dengan norma-norma hukum internasional. Tidak ada pelanggaran wilayah udara negara asing," tegas juru bicara Kremlin.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada hari Jumat bahwa patroli udara bersama oleh dua Tu-95MS Rusia dan dua pembom strategis Hong-6K China tidak ditujukan terhadap negara ketiga.
“Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari rencana kerja sama militer 2021 dan tidak ditujukan terhadap negara ketiga,” tegas kementerian itu. “Patroli udara bersama oleh pesawat militer Rusia dan China dilakukan untuk mengembangkan dan memperkuat stabilitas strategis global,” lanjutnya.
"Patroli udara bersama dilakukan untuk mengembangkan hubungan Rusia-China, kemitraan komprehensif dan lebih meningkatkan tingkat interaksi antara angkatan bersenjata kedua negara, meningkatkan kemampuan mereka untuk operasi bersama dan juga memperkuat stabilitas strategis global," kata pernyataan itu.
“Kepala pertahanan memberi tahu Putin tentang patroli udara bersama yang berhasil selama pertemuan presiden dengan anggota tetap Dewan Keamanan Rusia pada hari Jumat (19/11/2021),” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
“Menurut laporan itu, sebuah pesawat Su-35S dari Angkatan Udara Rusia memberikan dukungan tempur untuk pembom strategis. Komando dan kontrol pembom di udara dilakukan dari pesawat pengintai dan kontrol radar A-50U,” lanjut Peskov, seperti dikutip dari kantor berita TASS.
Menurut Peskov, di beberapa bagian rute, pembom pembawa rudal strategis dikawal oleh pesawat tempur F-16 dan F-15 dari Angkatan Udara Bela Diri Jepang. "Patroli bersama dilakukan dengan ketat sesuai dengan norma-norma hukum internasional. Tidak ada pelanggaran wilayah udara negara asing," tegas juru bicara Kremlin.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada hari Jumat bahwa patroli udara bersama oleh dua Tu-95MS Rusia dan dua pembom strategis Hong-6K China tidak ditujukan terhadap negara ketiga.
“Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari rencana kerja sama militer 2021 dan tidak ditujukan terhadap negara ketiga,” tegas kementerian itu. “Patroli udara bersama oleh pesawat militer Rusia dan China dilakukan untuk mengembangkan dan memperkuat stabilitas strategis global,” lanjutnya.
"Patroli udara bersama dilakukan untuk mengembangkan hubungan Rusia-China, kemitraan komprehensif dan lebih meningkatkan tingkat interaksi antara angkatan bersenjata kedua negara, meningkatkan kemampuan mereka untuk operasi bersama dan juga memperkuat stabilitas strategis global," kata pernyataan itu.
(esn)