Tunangan Khashoggi Desak Justin Bieber Batalkan Konser di Arab Saudi
loading...
A
A
A
ISTANBUL - Wanita Turki, tunangan jurnalis Jamal Khashoggi , telah mendesak penyanyi Justin Bieber agar membatalkan konsernya di Jeddah, Arab Saudi. Konser di kota terbesar kedua Saudi itu dijadwalkan berlangsung 5 Desember 2021.
Wanita bernama Hatice Cengiz tersebut meminta Justin Bieber untuk mengutuk Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, yang dia sebut sebagai pembunuh Khashoggi.
Melalui surat terbuka yang diterbitkan The Washington Post, Cengiz menulis untuk penyanyi Kanada itu agar membatalkan konser.
"Untuk mengirim pesan yang kuat kepada dunia bahwa nama dan bakat Anda tidak akan digunakan untuk memulihkan reputasi rezim yang membunuh para pengkritiknya," bunyi surat Cengiz, yang dilansir Minggu (21/11/2021).
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merilis laporan intelijen Amerika pada Februari yang menyebut Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Khashoggi pada 2018 di Istanbul. Namun, pemerintah AS tidak memberinya sanksi.
Putra Mahkota Arab Saudi telah membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
"Jangan bernyanyi untuk para pembunuh Jamal kesayanganku," tulis Cengiz.
"Tolong angkat bicara dan kutuk pembunuhnya, Mohammed bin Salman. Suara Anda akan didengar jutaan orang," lanjut Cengiz.
Bieber termasuk di antara sekelompok artis yang dijadwalkan tampil saat Arab Saudi menjadi tuan rumah Formula One Saudi Arabian Grand Prix di Jeddah.
"Jika Anda menolak menjadi pion MBS, pesan Anda akan keras dan jelas: Saya tidak tampil untuk diktator. Saya memilih keadilan dan kebebasan daripada uang," tulis Cengiz, menggunakan inisial putra mahkota Arab Saudi.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) telah mendesak para pemain atau tokoh dunia untuk berbicara menentang masalah HAM di kerajaan tersebut.
"Arab Saudi memiliki sejarah menggunakan selebriti dan acara internasional besar untuk mengalihkan pengawasan dari pelanggaran yang meluas," kata Human Rights Watch.
Kelompok HAM itu mendesak para pemain, yang juga termasuk rapper A$AP Rocky, DJ David Guetta dan Tiesto dan penyanyi Jason Derulo, untuk berbicara secara terbuka tentang masalah HAM atau, ketika pencucian reputasi adalah tujuan utama, tidak berpartisipasi.
Khashoggi, seorang jurnalis pembangkang Arab Saudi, dibunuh dan dimutilasi oleh tim operasi yang terkait dengan sang pangeran MBS di konsulat kerajaan di Istanbul.
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
Wanita bernama Hatice Cengiz tersebut meminta Justin Bieber untuk mengutuk Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, yang dia sebut sebagai pembunuh Khashoggi.
Melalui surat terbuka yang diterbitkan The Washington Post, Cengiz menulis untuk penyanyi Kanada itu agar membatalkan konser.
"Untuk mengirim pesan yang kuat kepada dunia bahwa nama dan bakat Anda tidak akan digunakan untuk memulihkan reputasi rezim yang membunuh para pengkritiknya," bunyi surat Cengiz, yang dilansir Minggu (21/11/2021).
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merilis laporan intelijen Amerika pada Februari yang menyebut Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Khashoggi pada 2018 di Istanbul. Namun, pemerintah AS tidak memberinya sanksi.
Putra Mahkota Arab Saudi telah membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
"Jangan bernyanyi untuk para pembunuh Jamal kesayanganku," tulis Cengiz.
"Tolong angkat bicara dan kutuk pembunuhnya, Mohammed bin Salman. Suara Anda akan didengar jutaan orang," lanjut Cengiz.
Bieber termasuk di antara sekelompok artis yang dijadwalkan tampil saat Arab Saudi menjadi tuan rumah Formula One Saudi Arabian Grand Prix di Jeddah.
"Jika Anda menolak menjadi pion MBS, pesan Anda akan keras dan jelas: Saya tidak tampil untuk diktator. Saya memilih keadilan dan kebebasan daripada uang," tulis Cengiz, menggunakan inisial putra mahkota Arab Saudi.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) telah mendesak para pemain atau tokoh dunia untuk berbicara menentang masalah HAM di kerajaan tersebut.
"Arab Saudi memiliki sejarah menggunakan selebriti dan acara internasional besar untuk mengalihkan pengawasan dari pelanggaran yang meluas," kata Human Rights Watch.
Kelompok HAM itu mendesak para pemain, yang juga termasuk rapper A$AP Rocky, DJ David Guetta dan Tiesto dan penyanyi Jason Derulo, untuk berbicara secara terbuka tentang masalah HAM atau, ketika pencucian reputasi adalah tujuan utama, tidak berpartisipasi.
Khashoggi, seorang jurnalis pembangkang Arab Saudi, dibunuh dan dimutilasi oleh tim operasi yang terkait dengan sang pangeran MBS di konsulat kerajaan di Istanbul.
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
(min)