Virolog: Pasien Kasus Pertama COVID-19 Adalah Wanita di Pasar Wuhan

Sabtu, 20 November 2021 - 03:49 WIB
loading...
Virolog: Pasien Kasus...
Pasar basah di Wuhan, China, yang diyakini sebagai sumber awal munculnya virus corona baru penyebab COVID-19. Foto/REUTERS
A A A
NEW YORK CITY - Virolog terkemuka, Michael Worobey, menyimpulkan pasien asli atau kasus pertama COVID-19 adalah seorang wanita yang pernah bekerja di pasar Wuhan , China.

Dalam tulisannya di jurnal Science hari Kamis, ahli virologi itu mengatakan kasus pertama COVID-19 yang diidentifikasi di Wuhan dan dipresentasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebenarnya beberapa hari lebih lambat dari yang diyakini sebelumnya dan muncul di pasar hewan.



Menurutnya, pasien asli bukanlah seorang pria yang belum pernah ke pasar Wuhan di mana hewan liar dan satwa domestik dijual, melainkan seorang wanita yang pernah bekerja di pasar tersebut.

Bagi Worobey, informasi kunci itu, dan analisisnya tentang kasus-kasus awal COVID-19 lainnya di kota itu, jelas menunjukkan skala terhadap virus yang berasal dari hewan.

Tanpa bukti yang pasti, perdebatan telah berkecamuk di antara para ahli sejak awal pandemi hampir dua tahun lalu mengenai asal usul virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Worobey adalah salah satu dari 15 atau lebih ahli yang pada pertengahan Mei menerbitkan sebuah kolom di jurnal Science menuntut pertimbangan serius dari tesis bahwa virus telah bocor dari laboratorium di Wuhan.

Dalam artikel terbaru ini, ia berpendapat bahwa penelitiannya tentang asal mula wabah memberikan bukti kuat tentang asal pasar hewan hidup dari pandemi.

Salah satu kritik terhadap teori pasar adalah karena otoritas kesehatan meningkatkan peringatan tentang kasus penyakit mencurigakan yang terkait dengan pasar sedini 30 Desember 2019, itu akan menimbulkan bias yang mengarah pada identifikasi lebih banyak kasus di sana daripada di tempat lain, karena perhatian sudah tertuju padanya.

Untuk melawan argumen itu, Worobey menganalisis kasus yang dilaporkan oleh dua rumah sakit sebelum peringatan dinaikkan.

Kasus-kasus itu juga sebagian besar terkait dengan pasar, dan kasus-kasus yang tidak terkonsentrasi secara geografis di sekitarnya.

"Di kota berpenduduk 11 juta orang ini, setengah dari kasus awal terkait dengan tempat sebesar lapangan sepak bola," kata Worobey kepada New York Times, Jumat (19/11/2021).

“Menjadi sangat sulit untuk menjelaskan pola itu jika wabah tidak dimulai di pasar.”

Kritik lain dari teori ini didasarkan pada fakta bahwa kasus pertama yang diidentifikasi tidak terkait dengan pasar.

Tetapi sementara laporan WHO mengeklaim pria yang awalnya diidentifikasi sebagai pasien nol telah sakit sejak 8 Desember, kata Worobey, dia sebenarnya tidak sakit hingga 16 Desember.

Hal itu didasarkan pada wawancara video yang dia temukan, dari kasus yang dijelaskan dalam artikel ilmiah dan dari catatan medis rumah sakit yang cocok dengan pria berusia 41 tahun itu.

Itu berarti kasus pertama yang dilaporkan adalah wanita yang bekerja di pasar, yang jatuh sakit pada 11 Desember.

Peter Daszak, seorang ahli penyakit yang berada di tim investigasi WHO, mengatakan dia yakin dengan analisis Worobey.

“Tanggal 8 Desember itu adalah kesalahan,” katanya kepada New York Times.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2344 seconds (0.1#10.140)