Trump Dikalahkan Biden dalam Polling Pilpres AS 2020

Sabtu, 06 Juni 2020 - 04:53 WIB
loading...
Trump Dikalahkan Biden...
Presiden Donald Trump (kiri) dan rivalnya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020, Joe Biden. Foto/Fox News
A A A
WASHINGTON - Sejumlah polling atau jajak pendapat pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) menunjukkan Presiden Donald Trump dari Partai Republik dikalahkan rivalnya Joe Biden, kandidat presiden Partai Demokrat.

Sebuah polling CNN terbaru menunjukkan 51 persen pemilih yang terdaftar secara nasional mendukung mantan Wakil Presiden Joe Biden, sedangkan 41 persen mendukung Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden 2020.

Dukungan untuk Trump—kandidat presiden petahan—merosot setelah penurunan ekonomi Amerika yang dipicu pandemi virus corona baru (Covid-19) dan diperparah dengan demo rusuh massal di berbagai wilayah Amerika sebagai protes atas pembunuhan pria kulit hitam George Floyd oleh polisi kulit putih di Minneapolis.

Polling lainnya dari Fox News menunjukkan Biden unggul 9 poin di atas Trump, yakni 49-40. Polling beberapa media juga menunjukkan Biden lebih unggul. (Baca: Pandemi Covid-19 Bisa Untungkan Trump Dalam Pilpres AS )

Ketika jajak pendapat bermunculan, Presiden Trump langsung mengadakan dua pertemuan besar terkait kampanyenya di Oval Office Gedung Putih pada hari Kamis. Mereka yang hadir pada pertemuan pertama adalah manajer kampanye Brad Parscale, penasihat Gedung Putih Jared Kushner, Ketua Komite Nasional Republik (RNC) Ronna McDaniel, dan jajak pendapat kampanye Tony Fabrizio.

Pertemuan kedua, di Cabinet Room, berlangsung selama lebih dari satu jam dan mencakup seluruh staf komunikasi senior dari tim kampanye dan RNC.

Dua pejabat tim kampanye Trump mengatakan kepada Fox News bahwa dua pertemuan itu telah sesuai jadwal sejak awal pekan, dan melaporkan bahwa mereka dipanggil karena presiden sedang kesal atas apa yang dia sebut data "tidak akurat."

Para pejabat menggambarkan Trump sedang "semangat tinggi", dan keluar masuk ruangan dengan suasana hati yang baik. Saat dia berdiri untuk meninggalkan pertemuan kedua, dia mengepalkan tinjunya dan menyatakan, "Kami akan menang."

Topik yang paling memakan waktu adalah komentar terbaru Joe Biden, di mana ia menyarankan agar pemilih kulit hitam yang mendukung Trump "jangan berkulit hitam". Namun, Biden menyesali komentarnya tersebut karena bernuanasa rasial.

Pernyataan penyesalan itu membuat Biden mendapat lonjakan dukungan dari para calon pemilih kulit hitam. Lebih dari 10.000 orang dari komunitas kulit hitam memberikan dukungan setelah Biden membuat pernyataan penyesalan.

Sumber yang mengetahui pertemuan besar tim kampanye Trump mengatakan bahwa presiden menyambut berita tentang polling dengan antusias. "Kampanye ini membuat argumen, dan bermaksud untuk mendorongnya ke depan, bahwa Trump sebenarnya memiliki catatan yang bisa dia tunjukkan sementara Biden tidak," kata sumber tersebut merujuk pada data rendahnya tingkat pengangguran pra-pandemi Covid-19 untuk warga kulit hitam Amerika, pendanaan untuk warga kulit hitam ke perguruan tinggi dan universitas dan reformasi peradilan pidana.

"Tidak satu pun dari hal-hal itu terjadi dalam delapan tahun bahwa Biden adalah Wakil Presiden," kata sumber tersebut yang merupakan pejabat di pemerintah Trump.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Insiden Paling Memalukan,...
Insiden Paling Memalukan, Tank AS Tenggelam di Rawa di dekat Perbatasan Belarusia, 4 Tentara Tewas
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Aksi Heroik WNI Selamatkan...
Aksi Heroik WNI Selamatkan Puluhan Warga Desa dari Kebakaran Hutan di Korsel
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Riwayat Penyakit Ray...
Riwayat Penyakit Ray Sahetapy sebelum Meninggal, Berjuang Melawan Stroke sejak 2023
Macet Lebih 1 Km Kendaraan...
Macet Lebih 1 Km Kendaraan Wisatawan di Jalur Ciwandan Cilegon Menuju Anyer-Carita
Spesifikasi dan Harga...
Spesifikasi dan Harga Google Pixel 9a, HP Terjangkau Kaya Fitur AI yang Tidak Masuk Indonesia
Berita Terkini
Jam Tangan Paling Rumit...
Jam Tangan Paling Rumit di Dunia! Mampu Melacak Posisi Matahari hingga Mendeteksi Bintang
40 menit yang lalu
Siapa Uday Rabie? Warga...
Siapa Uday Rabie? Warga Palestina yang Berani Mendemo Hamas hingga Diculik serta Disiksa hingga Tewas
1 jam yang lalu
Ikuti Langkah AS, Jerman...
Ikuti Langkah AS, Jerman Terapkan Kebijakan Anti-Islam dengan Mendeportasi Aktivis Pro-Palestina
2 jam yang lalu
Sudah Terbang di Samudra...
Sudah Terbang di Samudra Hindia, Pesawat Ini Putar Balik ke Bandara setelah Penumpang Mencoba Buka Pintu
3 jam yang lalu
Sugianto Dipuji sebagai...
Sugianto Dipuji sebagai Pahlawan karena Menyelamatkan Lansia saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan
4 jam yang lalu
Antisipasi Eskalasi...
Antisipasi Eskalasi dengan NATO, Putin Panggil 160.000 Pemuda untuk Wajib Militer
5 jam yang lalu
Infografis
NATO Eropa Takut Trump...
NATO Eropa Takut Trump akan Hentikan Dukungan Senjata AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved