Rusia Punya Rudal Anti-Satelit, Pentagon Bakal Umpetin Aset Luar Angkasa
loading...
A
A
A
“Kita berbicara, pertama-tama, tentang pembentukan pengelompokan anti-rudal berbasis ruang angkasa (termasuk pencegat), serta sarana pengaruh tidak sah pada objek infrastruktur ruang orbital”, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Zakharova.
Pernyataan itu menyusul Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu yang mengonfirmasi bahwa Moskow telah berhasil menguji sistem anti-satelit, yang telah mengenai satelit lama Rusia dengan tepat.
Menurutnya, pecahan satelit lama yang terbentuk selama pengujian sistem anti-satelit tidak menimbulkan ancaman bagi aktivitas luar angkasa.
Shoigu merespons tuduhan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price yang menegaskan bahwa tes anti-satelit Rusia menghasilkan lebih dari 1.500 keping puing orbit yang dapat dilacak dan ratusan ribu keping puing orbital kecil yang sekarang mengancam kepentingan semua negara.
Pada Juni 2020, Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam strategi luar angkasa yang baru diungkapkan oleh AS sebagai "agresif" dan menuduh Washington mencoba mempersenjatai luar angkasa.
Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan bahwa ruang angkasa dilihat oleh Washington sebagai arena untuk "perang", menggambarkannya sebagai pendekatan "destruktif" yang "memprovokasi perlombaan senjata di luar angkasa".
“Rusia memegang posisi yang berlawanan secara diametral, memberikan prioritas untuk menggunakan dan mempelajari ruang hanya untuk tujuan damai," kata Kementerian Luar Negeri Rusia saat itu.
Pernyataan itu menyusul Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu yang mengonfirmasi bahwa Moskow telah berhasil menguji sistem anti-satelit, yang telah mengenai satelit lama Rusia dengan tepat.
Menurutnya, pecahan satelit lama yang terbentuk selama pengujian sistem anti-satelit tidak menimbulkan ancaman bagi aktivitas luar angkasa.
Shoigu merespons tuduhan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price yang menegaskan bahwa tes anti-satelit Rusia menghasilkan lebih dari 1.500 keping puing orbit yang dapat dilacak dan ratusan ribu keping puing orbital kecil yang sekarang mengancam kepentingan semua negara.
Pada Juni 2020, Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam strategi luar angkasa yang baru diungkapkan oleh AS sebagai "agresif" dan menuduh Washington mencoba mempersenjatai luar angkasa.
Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan bahwa ruang angkasa dilihat oleh Washington sebagai arena untuk "perang", menggambarkannya sebagai pendekatan "destruktif" yang "memprovokasi perlombaan senjata di luar angkasa".
“Rusia memegang posisi yang berlawanan secara diametral, memberikan prioritas untuk menggunakan dan mempelajari ruang hanya untuk tujuan damai," kata Kementerian Luar Negeri Rusia saat itu.
(ian)