Ribuan Anak Afghanistan di AS Menanti Orangtua yang Tak Kunjung Datang
loading...
A
A
A
Tidak ada mekanisme yang jelas untuk menyatukan kembali anak-anak yang kini berada di AS dengan orangtua mereka yang masih tertahan di luar negeri. “Pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mencari cara untuk mempercepat masuknya orangtua yang anaknya sudah berada di AS,” ujar dua pejabat AS yang meminta anonimitas.
Tanpa jalur cepat, orangtua di luar negeri kemungkinan akan terjebak dalam tumpukan panjang warga Afghanistan yang melamar masuk AS dengan alasan kemanusiaan. Sejak Agustus 2021, pemerintah AS telah menerima lebih dari 26.000 permintaan masuk sementara dari warga negara Afghanistan di luar negeri.
Kurang dari 100 aplikasi telah disetujui bersyarat sejak 1 Juli, menurut Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS). Warga Afghanistan harus melakukan perjalanan ke negara ketiga, bahkan untuk melamar karena kedutaan AS di Kabul ditutup.
"Tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka, dan kemudian juga tidak tahu apakah dan bagaimana dan kapan keluarga mereka akan melarikan diri. Dan, apakah keluarga mereka akan baik-baik saja," kata Jennifer Vanegas, pengawas pengacara Pusat Hak Imigran Michigan.
Lihat Juga: Kisah Zara Dar, Mahasiswi IT di Amerika Serikat yang Tinggalkan Gelar PhD untuk Jadi Kreator OnlyFans
Tanpa jalur cepat, orangtua di luar negeri kemungkinan akan terjebak dalam tumpukan panjang warga Afghanistan yang melamar masuk AS dengan alasan kemanusiaan. Sejak Agustus 2021, pemerintah AS telah menerima lebih dari 26.000 permintaan masuk sementara dari warga negara Afghanistan di luar negeri.
Kurang dari 100 aplikasi telah disetujui bersyarat sejak 1 Juli, menurut Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS). Warga Afghanistan harus melakukan perjalanan ke negara ketiga, bahkan untuk melamar karena kedutaan AS di Kabul ditutup.
"Tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka, dan kemudian juga tidak tahu apakah dan bagaimana dan kapan keluarga mereka akan melarikan diri. Dan, apakah keluarga mereka akan baik-baik saja," kata Jennifer Vanegas, pengawas pengacara Pusat Hak Imigran Michigan.
Lihat Juga: Kisah Zara Dar, Mahasiswi IT di Amerika Serikat yang Tinggalkan Gelar PhD untuk Jadi Kreator OnlyFans
(esn)