Kisah Pangeran Arab Saudi Diduga Homoseks, Takut Dieksekusi Mati Jika Pulang
loading...
A
A
A
"Pria yang saya temui pada akhirnya memang menginginkan pijatan seksual tetapi itu seperti mencampurkan Nigel Havers dengan Omar Sharif. Anda harus membangun hubungan baik," katanya.
"Tuan-tuan Timur Tengah, mereka tidak terbuka tentang apa yang mereka inginkan seperti orang-orang di Barat."
Ayah sang pangeran, Pangeran Abdulaziz, pernah menghadiri persidangan putranya di Old Bailey.
Apa pun hubungan yang tepat antara pangeran dan pelayannya, akan menjadi kejahatan ketika dia menjadikan pelayannya sasaran pukulan dan serangan.
Menimbulkan luka fatal pada Bandar, dia berusaha menyembunyikannya dengan mengarang cerita.
Dia mengeklaim pelayannya telah dipukuli dan dirampok 3.000 euro di Edgware Road tiga minggu sebelumnya, dan menyatakan bahwa luka-luka itu pasti menyebabkan kematiannya.
Kebohongannya terungkap oleh hasil post mortem, yang menunjukkan luka-luka itu baru, dan oleh rekaman CCTV di lift, yang menunjukkan bahwa pangeranlah yang menyebabkan luka-luka itu sebelumnya.
Dia kemudian mengaku menyebabkan cedera yang menyebabkan kematian Bandar.
Sekarang sang pangeran telah dipenjara seumur hidup dan diperintahkan untuk menghabiskan hingga 20 tahun di balik jeruji besi di Inggris sebelum nantinya dideportasi kembali ke Arab Saudi.
Tapi Wilcke mengatakan: "Terlepas dari putusan pengadilan, penghinaan telah terjadi. Sebuah dewan keluarga akan diadakan dan dia mungkin akan dipotong uangnya."
"Tuan-tuan Timur Tengah, mereka tidak terbuka tentang apa yang mereka inginkan seperti orang-orang di Barat."
Ayah sang pangeran, Pangeran Abdulaziz, pernah menghadiri persidangan putranya di Old Bailey.
Apa pun hubungan yang tepat antara pangeran dan pelayannya, akan menjadi kejahatan ketika dia menjadikan pelayannya sasaran pukulan dan serangan.
Menimbulkan luka fatal pada Bandar, dia berusaha menyembunyikannya dengan mengarang cerita.
Dia mengeklaim pelayannya telah dipukuli dan dirampok 3.000 euro di Edgware Road tiga minggu sebelumnya, dan menyatakan bahwa luka-luka itu pasti menyebabkan kematiannya.
Kebohongannya terungkap oleh hasil post mortem, yang menunjukkan luka-luka itu baru, dan oleh rekaman CCTV di lift, yang menunjukkan bahwa pangeranlah yang menyebabkan luka-luka itu sebelumnya.
Dia kemudian mengaku menyebabkan cedera yang menyebabkan kematian Bandar.
Sekarang sang pangeran telah dipenjara seumur hidup dan diperintahkan untuk menghabiskan hingga 20 tahun di balik jeruji besi di Inggris sebelum nantinya dideportasi kembali ke Arab Saudi.
Tapi Wilcke mengatakan: "Terlepas dari putusan pengadilan, penghinaan telah terjadi. Sebuah dewan keluarga akan diadakan dan dia mungkin akan dipotong uangnya."