Mantan Menkeu: 300.000 Tentara Hantu yang Bikin Afghanistan Runtuh Sekejap
loading...
A
A
A
Taliban mendapatkan kembali kendali atas Afghanistan pada Agustus 2021 ketika AS menyelesaikan penarikan pasukannya dari negara itu.
Sebulan sebelum pengambilalihan Taliban, Presiden AS Joe Biden telah menggembar-gemborkan jumlah dan kemampuan militer Afghanistan, di mana pemerintah AS menghabiskan USD83 miliar untuk pelatihan dan perlengkapannya.
Biden dalam konferensi pers 8 Juli 2021 mengatakan militer Afghanistan diperlengkapi dengan baik seperti tentara mana pun di dunia.
Selama konferensi pers yang sama, Biden mengatakan, "Kemungkinan akan ada Taliban yang menguasai segalanya dan memiliki seluruh negara sangat tidak mungkin."
Ketika Taliban berbaris ke Kabul, pemerintahan Biden dipaksa untuk mengakui bahwa mereka terkejut oleh kecepatan gerak di mana para militan merebut wilayah. "Tentu saja kecepatan jatuhnya kota-kota jauh lebih besar daripada yang diantisipasi siapa pun," kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan pada pertengahan Agustus.
Biden banyak menyalahkan militer Afghanistan, meskipun dia telah menyatakan "kepercayaan" di dalamnya hanya beberapa minggu sebelumnya.
Militer Afghanistan diganggu oleh korupsi dan masalah disiplin selama bertahun-tahun, dan pemerintah AS sebenarnya sudah diperingatkan tentang masalah tersebut.
Payenda bukanlah pejabat pertama dari Afghanistan atau AS yang mengungkapkan keprihatinan tentang "tentara hantu".
“Ketika kami mengatakan kami memiliki 100 tentara di medan perang, kenyataannya hanya 30 atau 40. Dan ini menciptakan potensi bencana besar ketika musuh menyerang,” kata anggota parlemen terguling Afghanistan Ghulam Hussain Nasiri.
"Indikasi korupsi besar-besaran, alasan Afghanistan salah satu negara paling korup di dunia."
Sebulan sebelum pengambilalihan Taliban, Presiden AS Joe Biden telah menggembar-gemborkan jumlah dan kemampuan militer Afghanistan, di mana pemerintah AS menghabiskan USD83 miliar untuk pelatihan dan perlengkapannya.
Biden dalam konferensi pers 8 Juli 2021 mengatakan militer Afghanistan diperlengkapi dengan baik seperti tentara mana pun di dunia.
Selama konferensi pers yang sama, Biden mengatakan, "Kemungkinan akan ada Taliban yang menguasai segalanya dan memiliki seluruh negara sangat tidak mungkin."
Ketika Taliban berbaris ke Kabul, pemerintahan Biden dipaksa untuk mengakui bahwa mereka terkejut oleh kecepatan gerak di mana para militan merebut wilayah. "Tentu saja kecepatan jatuhnya kota-kota jauh lebih besar daripada yang diantisipasi siapa pun," kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan pada pertengahan Agustus.
Biden banyak menyalahkan militer Afghanistan, meskipun dia telah menyatakan "kepercayaan" di dalamnya hanya beberapa minggu sebelumnya.
Militer Afghanistan diganggu oleh korupsi dan masalah disiplin selama bertahun-tahun, dan pemerintah AS sebenarnya sudah diperingatkan tentang masalah tersebut.
Payenda bukanlah pejabat pertama dari Afghanistan atau AS yang mengungkapkan keprihatinan tentang "tentara hantu".
“Ketika kami mengatakan kami memiliki 100 tentara di medan perang, kenyataannya hanya 30 atau 40. Dan ini menciptakan potensi bencana besar ketika musuh menyerang,” kata anggota parlemen terguling Afghanistan Ghulam Hussain Nasiri.
"Indikasi korupsi besar-besaran, alasan Afghanistan salah satu negara paling korup di dunia."