Teringat Yahudi Korban Nazi, Partai Komunis Austria Tolak Boikot Israel
loading...
A
A
A
WINA - Partai Komunis Austria (KPO), salah satu partai komunis tertua di dunia, melawan tren sayap kiri yang pro-boikot Israel . Dengan alasan teringat penderitaan umat Yahudi yang menjadi korban Nazi, partai itu menyatakan penentangannya terhadap kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang menargetkan negara Yahudi.
“Hak Israel untuk hidup tidak dapat diganggu gugat bagi KPÖ. Boikot barang-barang Israel, seperti yang dituntut oleh kampanye BDS, mengingatkan, dengan latar belakang sejarah Jerman-Austria, propaganda Nazi 'jangan membeli dari orang Yahudi' yang
menjijikkan,...sangat ditolak,” tulis KPO untuk negara bagian Stiria, seperti dikutip Jerusalem Post, Selasa (9/11/2021).
Jawaban partai komunis itu datang sebagai tanggapan atas tiga puluh pertanyaan yang diajukan oleh politisi Kurt Hohensinner dari Partai Rakyat Austria di Graz, ibu kota Styria.
Partai Rakyat Austria bertanya kepada Partai Komunis di Graz: “Karena pernyataan yang berbeda, selalu ada kejengkelan berulang antara perwakilan KP [Partai Komunis] dan komunitas Yahudi. Di mana Anda berdiri sehubungan dengan gerakan BDS? Di mana Anda berdiri sehubungan dengan hak Israel untuk eksis?”
Partai Rakyat Austria mengirimkan kuesioner kepada KPO untuk mengukur apakah partai itu dapat bekerja sama dalam kebijakan kota dan pembuatan undang-undang.
Partai Rakyat Austria yang konservatif mengklasifikasikan BDS sebagai antisemit dalam pemungutan suara parlemen federal pada tahun 2020.
Parlemen federal Jerman menyatakan BDS sebagai kampanye antisemit pada tahun 2019.
Setahun kemudian, parlemen federal Austria memberikan suara bulat bahwa BDS adalah antisemit.
Pada 2019, KPO di Graz menolak memberikan suara untuk resolusi menentang antisemitisme dan BDS, yang memicu kecaman luas di seluruh Austria, menurut artikel 2 November di harian Austria Der Standard yang ditulis Markus Sulzbacher.
“Hak Israel untuk hidup tidak dapat diganggu gugat bagi KPÖ. Boikot barang-barang Israel, seperti yang dituntut oleh kampanye BDS, mengingatkan, dengan latar belakang sejarah Jerman-Austria, propaganda Nazi 'jangan membeli dari orang Yahudi' yang
menjijikkan,...sangat ditolak,” tulis KPO untuk negara bagian Stiria, seperti dikutip Jerusalem Post, Selasa (9/11/2021).
Jawaban partai komunis itu datang sebagai tanggapan atas tiga puluh pertanyaan yang diajukan oleh politisi Kurt Hohensinner dari Partai Rakyat Austria di Graz, ibu kota Styria.
Partai Rakyat Austria bertanya kepada Partai Komunis di Graz: “Karena pernyataan yang berbeda, selalu ada kejengkelan berulang antara perwakilan KP [Partai Komunis] dan komunitas Yahudi. Di mana Anda berdiri sehubungan dengan gerakan BDS? Di mana Anda berdiri sehubungan dengan hak Israel untuk eksis?”
Partai Rakyat Austria mengirimkan kuesioner kepada KPO untuk mengukur apakah partai itu dapat bekerja sama dalam kebijakan kota dan pembuatan undang-undang.
Partai Rakyat Austria yang konservatif mengklasifikasikan BDS sebagai antisemit dalam pemungutan suara parlemen federal pada tahun 2020.
Parlemen federal Jerman menyatakan BDS sebagai kampanye antisemit pada tahun 2019.
Setahun kemudian, parlemen federal Austria memberikan suara bulat bahwa BDS adalah antisemit.
Pada 2019, KPO di Graz menolak memberikan suara untuk resolusi menentang antisemitisme dan BDS, yang memicu kecaman luas di seluruh Austria, menurut artikel 2 November di harian Austria Der Standard yang ditulis Markus Sulzbacher.