Bebaskan Veteran Angkatan Laut AS, Trump: Terima Kasih Iran!

Jum'at, 05 Juni 2020 - 11:40 WIB
loading...
Bebaskan Veteran Angkatan...
Presiden AS Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Iran atas pembebasan mantan Angkatan Laut AS Michael White. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Peristiwa langka terjadi seiring dibebaskannya veteran Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) oleh Iran . Presiden AS Donald Trump tanpa ragu mengucapkan terima kasih kepada negara yang selama ini menjadi musuh bebuyutan negara itu.

"Saya baru saya menutup telepon dengan mantan warga Amerika yang disandera Michael White, yang sekarang di Zurich setelah dibebaskan dari Iran. Dia akan naik pesawat AS sebentar lagi, dan akan pulang ke Amerika Serikat," tulis Trump di akun Twitternya.

"Terima kasih Iran, itu menunjukkan kesepakatan itu mungkin!" katanya lagi memberikan kredit kepada Republik Islam itu atas kerjasamanya dalam proses tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (5/6/2020).

Michael White ditahan oleh otoritas Iran pada Juni 2018, ketika ia mengunjungi pacarnya. Warga asli California, yang bertugas 13 tahun di Angkatan Laut AS, kemudian dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Ia didakwa menghina Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dan berbagi foto pribadi di media sosial.

Ketika wabah Covid-19 melanda negara itu, pemerintah Iran memerintahkan ribuan narapidana untuk dikirim pulang dalam upaya untuk menghentikan pandemi.

White adalah salah satu dari sekitar 85.000 tahanan yang dibebaskan sementara dari penjara, dan tetap ditahan di Kedutaan Besar Swiss di Teheran sampai minggu ini. (Baca: Darurat Virus Corona, Iran Bebaskan 85 Ribu Tahanan )

Pujian langka Trump untuk Teheran ini datang ketika ketegangan antara kedua negara terus meningkat.

Pada Mei 2018, AS keluar dari pakta nuklir yang ditandatangani dengan Iran tiga tahun sebelumnya bersama sejumlah negara lain. AS kemudian kembali menjatuhkan sanksi kepada Iran dan mengancam negara lain dengan sanksi.

Namun, pekan lalu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa Washington akan mengakhiri hampir semua keringanan yang tersisa untuk sanksi terhadap Iran sehubungan dengan beberapa fasilitas sipil. Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan Eropa, China dan Rusia yang mengerjakan proyek-proyek nuklir di Iran akan memiliki waktu dua bulan untuk menyelesaikan operasi mereka atau menghadapi kemarahan AS, yang akan datang dalam bentuk tindakan hukuman.

Dalam kasus reaktor nuklir sipil di Bushehr, AS mengatakan periode penghentian akan menjadi 90 hari untuk "memastikan keamanan." (Baca: AS Cabut Keringanan Sanksi bagi Anggota Perjanjian Nuklir, Iran: Tak Masalah )

Selain menghambat program nuklir Iran, Washington telah meningkatkan tekanan ekonomi pada Teheran sejalan dengan tujuannya untuk mengurangi ekspor minyak negara itu menjadi nol. Ketika sebuah mini-armada kapal tanker Iran dimuat dengan bensin berlayar ke pelabuhan-pelabuhan Venezuela akhir bulan lalu yang bertentangan dengan sanksi AS, duta besar Venezuela untuk PBB mengatakan bahwa negara Amerika Latin menghadapi ancaman penggunaan kekuatan militer oleh militer dalam waktu dekat.

Bagaimanapun, Washington tidak membuat langkah apa pun untuk menghambat pengiriman, meskipun ada laporan bahwa mereka sedang mempertimbangkan pembalasan. (Baca: Diancam Sanksi, Tanker Liberia Batal Kirim Minyak Iran ke Venezuela )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Trump: India dan Pakistan...
Trump: India dan Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Trump Bakal Dapat Hadiah...
Trump Bakal Dapat Hadiah Pesawat Mewah Boeing 747-8 dari Qatar, Berapa Harganya?
Rekomendasi
Gara-gara Luis Suarez,...
Gara-gara Luis Suarez, Debut PFL MMA Patrice Evra Dibatalkan!
Knockdown, Fernando...
Knockdown, Fernando Martinez Habisi Kazuto Ioka, Perpanjang Rekor 18-0
Beasiswa LPDP Program...
Beasiswa LPDP Program Master ke Irlandia 2025 Dibuka, Simak Syaratnya
Berita Terkini
Badan Mata-mata MI6...
Badan Mata-mata MI6 Inggris Bakal Dipimpin Bos Wanita untuk Pertama Kalinya
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
Jenderal Chaudhry: Pakistan...
Jenderal Chaudhry: Pakistan Serang 26 Target Militer India
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Ini Jawaban Resmi Militer...
Ini Jawaban Resmi Militer India soal Klaim Jet Tempur Rafale-nya Ditembak Jatuh J-10 Pakistan
Infografis
Warren Buffett Sebut...
Warren Buffett Sebut Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved