Darurat Virus Corona, Iran Bebaskan 85 Ribu Tahanan
A
A
A
TEHERAN - Pemerintah Iran untuk sementara membebaskan 85 ribu tahanan dalam langkah darurat untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Keputusan itu diumumkan langsung oleh Menteri Kehakiman Iran, Gholamhossein Esmaili.
"Sekitar 50% dari mereka yang dibebaskan adalah tahanan terkait keamanan...juga di penjara kami telah mengambil tindakan pencegahan untuk menghadapi wabah," kata Esmaili seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (17/3/2020).
Sejumlah tahanan politik dilaporkan termasuk di antara mereka yang dibebaskan oleh rezim Iran minggu ini.
Tidak jelas apakah Nazanin Zaghari-Ratcliffe, warga negara Inggris-Iran yang ditahan di Iran sejak 2016, juga telah dibebaskan.
Business Insider telah meminta Kantor Luar Negeri Inggris untuk mengkonfirmasi status Zaghari-Ratcliffe.
Kondisi di dalam penjara Iran dilaporkan telah memburuk dalam beberapa pekan terakhir, dengan para tahanan melaporkan sejumlah besar kematian akibat virus Corona di penjara-penjara negara yang penuh sesak.
Hingga Senin, lebih dari 850 orang telah meninggal di Iran setelah tertular virus COVID-19 dengan lebih dari 14.000 orang terinfeksi.
Keganasan virus COVID-19 telah menewaskan sejumlah petinggi di Iran termasuk para pemimpin agama. Ayatollah Hashem Bathayi Golpayegani, yang duduk di badan ulama yang bertanggung jawab untuk memilih pemimpin tertinggi Iran, meninggal dua hari lalu setelah tertular virus. (Baca: Virus Corona Tewaskan Ulama Terkemuka Iran )
"Sekitar 50% dari mereka yang dibebaskan adalah tahanan terkait keamanan...juga di penjara kami telah mengambil tindakan pencegahan untuk menghadapi wabah," kata Esmaili seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (17/3/2020).
Sejumlah tahanan politik dilaporkan termasuk di antara mereka yang dibebaskan oleh rezim Iran minggu ini.
Tidak jelas apakah Nazanin Zaghari-Ratcliffe, warga negara Inggris-Iran yang ditahan di Iran sejak 2016, juga telah dibebaskan.
Business Insider telah meminta Kantor Luar Negeri Inggris untuk mengkonfirmasi status Zaghari-Ratcliffe.
Kondisi di dalam penjara Iran dilaporkan telah memburuk dalam beberapa pekan terakhir, dengan para tahanan melaporkan sejumlah besar kematian akibat virus Corona di penjara-penjara negara yang penuh sesak.
Hingga Senin, lebih dari 850 orang telah meninggal di Iran setelah tertular virus COVID-19 dengan lebih dari 14.000 orang terinfeksi.
Keganasan virus COVID-19 telah menewaskan sejumlah petinggi di Iran termasuk para pemimpin agama. Ayatollah Hashem Bathayi Golpayegani, yang duduk di badan ulama yang bertanggung jawab untuk memilih pemimpin tertinggi Iran, meninggal dua hari lalu setelah tertular virus. (Baca: Virus Corona Tewaskan Ulama Terkemuka Iran )
(ian)