Kisah Sulaiman Ar Rajhi, Miliarder Arab Saudi yang Memilih Hidup Miskin
loading...
A
A
A
RIYADH - Kehidupan bergelimang harta terkadang membuat seseorang lupa akan kewajibannya berbagi dengan orang lain. Padahal, segala perbuatan yang dilakukan seseorang di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Yang Maha Kuasa.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk Sulaiman Abdul Aziz Ar Rajhi, pengusaha asal Arab Saudi.
Melansir Forbes, pendiri Al Rajhi Bank ini tidak datang dari latar belakang keuangan dan pendidikan yang berkecukupan. Banyak pekerjaan telah dilakoninya untuk bertahan hidup.
Sejak usianya sembilan tahun, dia sudah mulai bekerja sebagai porter yang membawa barang belanjaan para pengunjung pasar Al Khadra Riyadh.
Setelahnya, saat usianya 12 tahun, Ia bekerja sebagai pengumpul kurma. Tidur di atas kerikil dan mengenakan pakaian yang sama terus menerus merupakan kebiasannya sehari-hari.
Kemudian, Ia mulai bekerja sebagai koki di salah satu hotel di Riyadh, menjadi penjual minyak, hingga membuka toko kelontongnya sendiri.
Ia juga sempat bekerja di perusahaan pertukaran mata uang yang dimiliki saudaranya, Saleh Al Rajhi, sebelum bekerja sama mendirikan cabang baru perusahaan tersebut pada 1956.
Kemudian pada 1970, Ia memisahkan bisnis yang dijalankan dengan saudaranya dan membuka perusahaan pertukaran mata uang miliknya sendiri.
Dari sinilah Ia kemudian berhasil membuka 30 cabang perusahaan di seluruh Arab Saudi. Selain negara kelahirannya, Sulaiman Ar Rajhi juga membuka cabang di beberapa negara lain, seperti Mesir dan Lebanon.
Selangkah demi selangkah, Al Rajhi tumbuh menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Menurut Forbes kekayaannya pada 2011 mencapai USD7 miliar.
Banyaknya harta yang kini dimilikinya membuat Sulaiman Ar Rajhi melakukan langkah dermawan dengan menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk pekerjaan amal.
Ia menyumbangkan saham bank, peternakan unggas, perkebunan kurma, serta membangun universitas gratis untuk kaum dhuafa sebagai bentuk kemurahan hati.
Tidak hanya itu, Ia menyerahkan dua hotel miliknya di Mekkah kepada Kementerian Kesehatan Saudi Arabia sebagai upaya penanganan Covid-19 yang saat ini melanda dunia.
Ketika ditanya tentang rahasia kesuksesannya, Sulaiman Al Rajhi sering mengulangi bahwa itu semua berkat menabung.
Ia terbiasa menyimpan uang yang dihasilkan olehnya untuk hari berikutnya. Dengan begitu, Ia dapat memiliki uang untuk membangun masa depannya.
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
Namun, hal ini tidak berlaku untuk Sulaiman Abdul Aziz Ar Rajhi, pengusaha asal Arab Saudi.
Melansir Forbes, pendiri Al Rajhi Bank ini tidak datang dari latar belakang keuangan dan pendidikan yang berkecukupan. Banyak pekerjaan telah dilakoninya untuk bertahan hidup.
Sejak usianya sembilan tahun, dia sudah mulai bekerja sebagai porter yang membawa barang belanjaan para pengunjung pasar Al Khadra Riyadh.
Setelahnya, saat usianya 12 tahun, Ia bekerja sebagai pengumpul kurma. Tidur di atas kerikil dan mengenakan pakaian yang sama terus menerus merupakan kebiasannya sehari-hari.
Kemudian, Ia mulai bekerja sebagai koki di salah satu hotel di Riyadh, menjadi penjual minyak, hingga membuka toko kelontongnya sendiri.
Ia juga sempat bekerja di perusahaan pertukaran mata uang yang dimiliki saudaranya, Saleh Al Rajhi, sebelum bekerja sama mendirikan cabang baru perusahaan tersebut pada 1956.
Kemudian pada 1970, Ia memisahkan bisnis yang dijalankan dengan saudaranya dan membuka perusahaan pertukaran mata uang miliknya sendiri.
Dari sinilah Ia kemudian berhasil membuka 30 cabang perusahaan di seluruh Arab Saudi. Selain negara kelahirannya, Sulaiman Ar Rajhi juga membuka cabang di beberapa negara lain, seperti Mesir dan Lebanon.
Selangkah demi selangkah, Al Rajhi tumbuh menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Menurut Forbes kekayaannya pada 2011 mencapai USD7 miliar.
Banyaknya harta yang kini dimilikinya membuat Sulaiman Ar Rajhi melakukan langkah dermawan dengan menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk pekerjaan amal.
Ia menyumbangkan saham bank, peternakan unggas, perkebunan kurma, serta membangun universitas gratis untuk kaum dhuafa sebagai bentuk kemurahan hati.
Tidak hanya itu, Ia menyerahkan dua hotel miliknya di Mekkah kepada Kementerian Kesehatan Saudi Arabia sebagai upaya penanganan Covid-19 yang saat ini melanda dunia.
Ketika ditanya tentang rahasia kesuksesannya, Sulaiman Al Rajhi sering mengulangi bahwa itu semua berkat menabung.
Ia terbiasa menyimpan uang yang dihasilkan olehnya untuk hari berikutnya. Dengan begitu, Ia dapat memiliki uang untuk membangun masa depannya.
Lihat Juga: 5 Tanda Kiamat yang Muncul dari Mekkah, dari Gunung Berlubang hingga Bayangan Kabah Tidak Terlihat
(sya)