Hasil Panen Merosot Tajam, Korut Lebih Utamakan Beri Makan Tentara Dibanding Rakyat

Selasa, 09 November 2021 - 02:00 WIB
loading...
Hasil Panen Merosot...
Petani di Korut terancam gagal panen karena tak punya pupuk. FOTO/Radio Free Asia
A A A
PYONGYANG - Panen yang buruk di Korea Utara (Korut) dapat meningkatkan risiko bahwa negara itu akan menghadapi terulangnya tragedi kelaparan. Korut pernah mengalami kelaparan parah pada 1990-an yang menewaskan jutaan orang.

Pada Juni silam, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memproyeksikan bahwa Korut akan kekurangan sekitar 860.000 ton makanan tahun ini atau jumlah yang dikonsumsi oleh 25 juta penduduk dalam waktu sekitar dua bulan. Dengan 40 persen dari populasi itu kekurangan gizi, menurut perkiraan Program Pangan Dunia, panen musim gugur harus berlangsung tanpa hambatan.



Sayangnya, panen bisa dipastikan gagal. “Pertanian tidak baik tahun ini,” kata seorang petani kolektif dari provinsi timur laut negara itu, Hamgyong Utara, kepada kantor berita Korea Utara yang berbasis di Osaka, Asia Press, yang menghubungi sumber mereka atas permintaan Radio Free Asia, Minggu (7/11/2021).

“Hasil pertanian tahun ini lebih buruk daripada tahun lalu, sehingga para petani tidak akan dapat menerima jatah mereka yang layak,” kata petani itu melalui pesan teks yang dikirim melalui ponsel China yang diselundupkan secara ilegal melintasi perbatasan.

“Saya tidak tahu bagaimana dibandingkan tahun lalu, tapi saya kira karena mereka tidak punya pupuk. Anda tidak dapat benar-benar bertani tanpa pupuk,” seorang pengungsi yang diidentifikasi dengan nama samaran Han Young-sun.



Minimnya pupuk impor merupakan akibat dari keputusan Pyongyang dan Beijing untuk menutup perbatasan mereka dan menghentikan semua perdagangan di awal pandemi virus Corona pada awal 2020. Langkah itu menghancurkan ekonomi Korut dan menyebabkan harga pangan meroket. Tanpa impor dari China, kesenjangan antara produksi pangan domestik dan permintaan tidak dapat ditutup.

Tetapi ketika pemerintah memperingatkan warganya untuk menghemat sebanyak yang mereka bisa, para pemimpin masih berjanji untuk memberi makan tentara sebanyak mungkin. “Mereka mengatakan bahwa jatah dari pertanian akan berkurang sekitar satu atau dua bulan karena beras yang disisihkan untuk militer adalah prioritas utama,” kata petani itu.

Biasanya, militer akan mendapatkan jatah 60 persen dari panen dan petani 40 persen. Tapi tahun ini, tentara akan mengambil apa pun yang dibutuhkan. Mengingat hasil panen yang rendah, para prajurit kemungkinan akan benar-benar memakan bagian petani. Memberi makan militer sangat penting untuk kelangsungan hidup rezim Kim Jong-un.



Radia Free Asia juga melaporkan, warga Korut yang dimobilisasi untuk mendapatkan tenaga kerja pertanian gratis selama panen harus digeledah oleh penjaga untuk memastikan mereka tidak menyembunyikan butiran beras di pakaian mereka.

“Dari sudut pandang petani, sulit mencari nafkah dengan bekerja di pertanian, jadi mereka telah bertani secara pribadi di lahan kecil di pegunungan untuk makanan tambahan,” kata Jiro Ishimaru, pemimpin redaksi Asia Press.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Kapal Perang Korea Utara Segera Dilengkapi Senjata Nuklir
Rumah Eks Presiden Korsel...
Rumah Eks Presiden Korsel Digerebek untuk Penyelidikan terhadap Dukun dan Hadiah Mewah
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
Korea Utara Uji Sistem...
Korea Utara Uji Sistem Senjata Kapal Perusak Choe Hyon
10 Stasiun Metro Terdalam...
10 Stasiun Metro Terdalam di Dunia, Salah Satunya di Pyongyang Mencapai 110 Meter
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Israel Dilanda Kebakaran...
Israel Dilanda Kebakaran Hutan Dahsyat, Warga Berlarian Menyelamatkan Diri
Logam Tanah Jarang Ukraina...
Logam Tanah Jarang Ukraina Dikuasai AS? Fakta di Balik Kesepakatan Strategis
Rekomendasi
Karier Militer Mentereng...
Karier Militer Mentereng Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Anak Try Sutrisno yang Dimutasi Jadi Staf Khusus KSAD
Mengapa 2 Ayat Terakhir...
Mengapa 2 Ayat Terakhir Surat Al Baqarah Sangat Istimewa? Begini Penjelasannya
Kasus Bentrokan di Kemang...
Kasus Bentrokan di Kemang Jaksel: 25 Orang Diamankan, 9 Jadi Tersangka
Berita Terkini
Profil Norman Briski,...
Profil Norman Briski, Aktor Yahudi yang Dituduh Anti-Semit Gara-gara Membela Gaza
18 menit yang lalu
Rusia Peringatkan Barat...
Rusia Peringatkan Barat Tingkatkan Terorisme Maritim
1 jam yang lalu
Israel Tuduh Mendiang...
Israel Tuduh Mendiang Paus Fransiskus Antisemit, Apa Artinya?
2 jam yang lalu
5 Negara yang Wilayahnya...
5 Negara yang Wilayahnya Pernah Diklaim Milik China, Siapa Saja?
2 jam yang lalu
Horor! Pria Ini Masuk...
Horor! Pria Ini Masuk Kandang Buaya Raksasa untuk Selfie, Mengiranya Patung
3 jam yang lalu
Kebakaran Hebat di Israel...
Kebakaran Hebat di Israel Tak Terkendali, Warga Zionis Panik Berlarian
4 jam yang lalu
Infografis
Rusia Akui Kerahkan...
Rusia Akui Kerahkan Tentara Korut dalam Perang Lawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved