Memanas, Kapal Fregat Rusia Bayangi Armada Kapal Perang AS di Laut Hitam

Senin, 08 November 2021 - 15:00 WIB
loading...
Memanas, Kapal Fregat Rusia Bayangi Armada Kapal Perang AS di Laut Hitam
Kapal perang Rusia Admiral Essen. Foto/twitter/jp_clancy
A A A
MOSKOW - Kapal komando amfibi USS Mount Whitney yang jadi andalan Armada Keenam Amerika Serikat (AS), memasuki Laut Hitam pada Kamis (4/11/2021). USS Mount Whitney bergabung dengan USS Porter, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke yang sudah hadir di daerah tersebut dalam “patroli rutin.”

Angkatan Laut Rusia telah mengkonfirmasi terus melacak armada kapal perang asing itu selama pengerahan mereka.

“Kapal fregat Rusia, Admiral Essen telah melakukan latihan simulasi tanggapan terhadap serangan udara musuh,” ungkap pernyataan Armada Laut Hitam Rusia.



“Menurut skenario latihan, pusat kendali Armada Laut Hitam menerima informasi tentang lepas landas dari sekelompok pesawat 'musuh' ke arah Semenanjung Krimea,” papar Armada Laut Hitam Rusia.



“Selama latihan, kru pertahanan udara fregat Rusia memperoleh target dan menghancurkannya menggunakan rudal anti-pesawat,” ungkap pernyataan Armada Laut Hitam Rusia.



Pernyataan itu mengklarifikasi bahwa, “Target musuh disimulasikan secara elektronik melalui sistem kontrol senjata onboard kapal, dan dihancurkan sebelum pesawat mencapai jarak serang.”

Kapal Admiral Essen kembali ke Laut Hitam akhir bulan lalu setelah ditempatkan selama tiga bulan di Laut Mediterania.

Satu kapal fregat Rusia kelas Admiral Grigorovich, mungkin Admiral Essen, terlihat pada Jumat membayangi USS Mount Whitney, USS Porter bersenjata Tomahawk dan fregat BGS Gordi dari Angkatan Laut Bulgaria.

Admiral Essen adalah salah satu dari tiga fregat kelas Admiral Girgorovich milik Rusia yang beroperasi di Armada Laut Hitam.

Bersama dengan rudal permukaan-ke-udara 9M317M, sistem senjata jarak dekat dan SAM Igla-S/Verba, kapal perang Rusia itu dilengkapi meriam angkatan laut dan tabung torpedo untuk pertempuran dengan kapal permukaan dan kapal selam, serta sel peluncuran vertikal yang dapat menembakkan rudal anti kapal dan rudal jelajah Oniks, Zircon, dan Kalibr.

Rusia telah berulang kali menyatakan perhatian atas pengerahan kapal perang negara-negara non-Laut Hitam di perairan tersebut.

Kapal-kapal asing itu memiliki batasan jumlah waktu yang diizinkan secara hukum untuk tinggal di badan air, dengan USS Mount Whitney dan USS Porter diharapkan meninggalkan daerah itu dalam waktu 21 hari.

Pengerahan Angkatan Laut AS itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan NATO atas Ukraina di tengah laporan (yang dibantah) tentang 'penumpukan pasukan Rusia' di dekat Ukraina.

Muncul juga seruan anggota parlemen AS untuk meningkatkan bantuan AS ke Ukraina dan untuk meningkatkan kehadiran militer AS di Laut Hitam untuk mencegah invasi Rusia.

Pekan lalu, Politico menerbitkan gambar satelit yang menunjukkan pasukan Rusia dikerahkan “di perbatasan dengan Ukraina” yang sebenarnya menunjukkan unit lapis baja Rusia di wilayah Smolensk, sekitar 250 km utara Ukraina, dan 800 km dari zona konflik di timur Ukraina.

Menurut Armada Keenam AS, USS Mount Whitney dan USS Porter dikerahkan ke Laut Hitam untuk mengambil bagian dalam latihan bersama dengan NATO dan pasukan mitra. “Pasukan ini bekerja sama untuk memastikan keamanan dan stabilitas di kawasan itu,” papar pernyataan Armada Keenam AS.

Armada Keenam AS adalah salah satu dari tujuh armada aktif di Angkatan Laut AS.

Tidak seperti kebanyakan negara lain, yang operasi angkatan lautnya biasanya terbatas pada daerah dekat pantai asal mereka, AS menyebarkan armadanya di seluruh dunia, dengan Armada Keenam bermarkas di Naples, Italia. Wilayah tanggung jawabnya meliputi Eropa dan Afrika.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)