Moskow: Kapal-kapal Perang Sarat Rudal AS di Laut Hitam Menguji Nyali Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) yang sarat dengan rudal kuat sedang berlayar di Laut Hitam untuk menguji apakah Rusia siap untuk melawan mereka. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu.
Moskow percaya misi kapal-kapal perang Amerika itu dapat menyebabkan provokasi.
"Anda tahu ketika kami melihat ini: ketika kapal perang milik kekuatan non-regional memasuki Laut Hitam dan kami memahami bahwa kapal itu membawa senjata presisi jarak jauh, ketika kami melihat bahwa senjata-senjata ini ada di dalamnya dan tidak dalam tur wisata, kami, tentu saja, mengawasi dan melacaknya," kata Shoigu.
"Kami memahami bahwa setiap provokasi dapat terjadi kapan saja seperti yang terjadi baru-baru ini dengan kapal perusak Inggris dan, tentu saja, kami harus mencegah hal-hal seperti itu," imbuh dia, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Senin (8/11/2021).
"Ini adalah upaya yang hampir konstan untuk menyelidiki kami, untuk memeriksa kesiapan kami, seberapa baik pertahanan kami diatur di sepanjang pantai Laut Hitam dan seluruh selatan negara kami."
Menteri tersebut menambahkan bahwa misi kapal-kapal perang Amerika di Laut Hitam tidak sendirian.
"Seperti yang saya pahami, mereka kemudian merencanakan latihan dengan tetangga kami, latihan dengan Angkatan Laut Georgia dan Ukraina. Tetapi kami juga mengadakan latihan dan akan terus melakukannya,” katanya.
Saat ini, dua kapal perang AS beroperasi di Laut Hitam, yakni kapal utama kapal komando USS Mount Whitney dan kapal perusak peluru kendali USS Porter.
Pasukan dan kemampuan Armada Laut Hitam Rusia terus mengawasi kapal-kapal perang AS di Laut Hitam.
Armada ke-6 AS sebelumnya mengumumkan bahwa kapal-kapal perangnya telah dikerahkan ke Laut Hitam untuk operasi bersama dengan sekutu dan mitra NATO di wilayah tersebut.
Moskow percaya misi kapal-kapal perang Amerika itu dapat menyebabkan provokasi.
"Anda tahu ketika kami melihat ini: ketika kapal perang milik kekuatan non-regional memasuki Laut Hitam dan kami memahami bahwa kapal itu membawa senjata presisi jarak jauh, ketika kami melihat bahwa senjata-senjata ini ada di dalamnya dan tidak dalam tur wisata, kami, tentu saja, mengawasi dan melacaknya," kata Shoigu.
"Kami memahami bahwa setiap provokasi dapat terjadi kapan saja seperti yang terjadi baru-baru ini dengan kapal perusak Inggris dan, tentu saja, kami harus mencegah hal-hal seperti itu," imbuh dia, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Senin (8/11/2021).
"Ini adalah upaya yang hampir konstan untuk menyelidiki kami, untuk memeriksa kesiapan kami, seberapa baik pertahanan kami diatur di sepanjang pantai Laut Hitam dan seluruh selatan negara kami."
Menteri tersebut menambahkan bahwa misi kapal-kapal perang Amerika di Laut Hitam tidak sendirian.
"Seperti yang saya pahami, mereka kemudian merencanakan latihan dengan tetangga kami, latihan dengan Angkatan Laut Georgia dan Ukraina. Tetapi kami juga mengadakan latihan dan akan terus melakukannya,” katanya.
Saat ini, dua kapal perang AS beroperasi di Laut Hitam, yakni kapal utama kapal komando USS Mount Whitney dan kapal perusak peluru kendali USS Porter.
Pasukan dan kemampuan Armada Laut Hitam Rusia terus mengawasi kapal-kapal perang AS di Laut Hitam.
Armada ke-6 AS sebelumnya mengumumkan bahwa kapal-kapal perangnya telah dikerahkan ke Laut Hitam untuk operasi bersama dengan sekutu dan mitra NATO di wilayah tersebut.
(min)