Wartawan China Peliput COVID-19 di Wuhan Nyaris Tewas di Penjara

Jum'at, 05 November 2021 - 20:15 WIB
loading...
A A A
Juru kampanye Amnesty International Gwen Lee mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Penahanan Zhang adalah serangan memalukan terhadap hak asasi manusia."

Seseorang yang dekat dengan jurnalis warga tersebut, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa pihak keluarga telah meminta untuk bertemu Zhang lebih dari tiga minggu lalu di penjara wanita Shanghai tempat dia ditahan tetapi belum menerima tanggapan.

Media tidak dapat menghubungi Zhang Ju, sementara ibu Zhang menolak berkomentar.

Penjara Shanghai juga tidak memberikan tanggapan ketika didekati oleh AFP.

Menurut Reporters without Borders (RSF), Zhang sekarang tidak bisa berjalan atau bahkan mengangkat kepalanya tanpa bantuan.

Kepala Biro RSF Asia Timur, Cedric Alviani, mengatakan komunitas internasional harus memberikan tekanan kepada rezim China."Dan mengamankan pembebasan segera Zhang Zhan sebelum terlambat," katanya.

“Dia hanya menjalankan tugasnya sebagai reporter dan seharusnya tidak pernah ditahan, apalagi menerima hukuman penjara empat tahun," ujarnya.

China telah menikmati keberhasilannya dalam menjaga infeksi domestik turun.

Pemerintah telah mengajukan narasi yang memuji Partai Komunis China dengan mengembalikan kehidupan hampir normal bahkan ketika jumlah kematian dan infeksi terus meledak di seluruh dunia.

Zhang termasuk di antara empat jurnalis warga, termasuk Chen Qiushi, Fang Bin dan Li Zehua, yang ditahan setelah melaporkan wabah COVID-19 dari Wuhan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1613 seconds (0.1#10.140)