Pentagon Rilis Data Senjata Nuklir China, Beijing Menyebutnya Penuh Prasangka
loading...
A
A
A
Menurut laporan itu, laju ekspansi nuklir China yang terus meningkat memungkinkan Beijing memiliki hingga 700 hulu ledak nuklir yang dapat dikirim pada 2027 dan 1.000 hulu ledak pada 2030, 2,5 kali lebih banyak dari yang diperkirakan tahun lalu.
Saat ini, China hanya memiliki koleksi kecil antara 200-350 hulu ledak nuklir yang cukup untuk mencegah serangan.
Beijing telah menerapkan kebijakan penggunaan pertama untuk lebih memperjelas bahwa senjata tersebut murni defensif.
Adapun laporan Pentagon, secara terpisah mencatat Angkatan Udara China (PLAAF) memperkenalkan versi baru dari pesawat pembom Xi'an H-6, H-6N pada Oktober 2019.
“Kehadiran pesawat pembom baru itu menyediakan platform untuk komponen udara sebagai triad nuklir Republik Rakyat China (RRC) yang baru lahir," ungkap laporan Pentagon.
Mengomentari laporan tersebut, seorang pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan, “Dugaan perluasan persenjataan nuklir China sangat mengkhawatirkan kami (Pentagon)."
Pejabat itu berpendapat, “Dokumen itu menimbulkan pertanyaan tentang niat mereka (China).”
Dia mendesak lebih banyak transparansi dari Beijing tentang pengembangan kekuatan nuklir China.
Tabloid China yang dikelola pemerintah Global Times, membalas laporan itu, mencatat bahwa, "Tidak ada yang tahu keakuratan angka-angka yang dikeluarkan Pentagon."
“Karena persenjataan nuklir China adalah salah satu rahasia utama negara, setiap deskripsi pembangunan tenaga nuklir China oleh Washington adalah spekulatif,” ungkap outlet berita itu.
Saat ini, China hanya memiliki koleksi kecil antara 200-350 hulu ledak nuklir yang cukup untuk mencegah serangan.
Beijing telah menerapkan kebijakan penggunaan pertama untuk lebih memperjelas bahwa senjata tersebut murni defensif.
Adapun laporan Pentagon, secara terpisah mencatat Angkatan Udara China (PLAAF) memperkenalkan versi baru dari pesawat pembom Xi'an H-6, H-6N pada Oktober 2019.
“Kehadiran pesawat pembom baru itu menyediakan platform untuk komponen udara sebagai triad nuklir Republik Rakyat China (RRC) yang baru lahir," ungkap laporan Pentagon.
Mengomentari laporan tersebut, seorang pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan, “Dugaan perluasan persenjataan nuklir China sangat mengkhawatirkan kami (Pentagon)."
Pejabat itu berpendapat, “Dokumen itu menimbulkan pertanyaan tentang niat mereka (China).”
Dia mendesak lebih banyak transparansi dari Beijing tentang pengembangan kekuatan nuklir China.
Tabloid China yang dikelola pemerintah Global Times, membalas laporan itu, mencatat bahwa, "Tidak ada yang tahu keakuratan angka-angka yang dikeluarkan Pentagon."
“Karena persenjataan nuklir China adalah salah satu rahasia utama negara, setiap deskripsi pembangunan tenaga nuklir China oleh Washington adalah spekulatif,” ungkap outlet berita itu.