Stempel Tato Kamp Auschwitz Nazi Dilelang di Yerusalem, Warga Yahudi Marah
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Kepala badan peringatan Holocaust Israel mengkritik rencana rumah lelang Yerusalem menjual alat yang digunakan untuk menato para tahanan di kamp kematian Auschwitz Nazi Jerman.
“Satu set alat stempel tato yang terbuat dari jarum adalah barang Holocaust yang paling mengejutkan," ungkap pernyataan rumah lelang Tzolmans di halaman lelang online-nya.
Nazi menato para tahanan dengan angka dan huruf di lengan mereka, dan para penyintas masih memiliki tato itu selama beberapa dekade.
Juru lelang, Meir Tzolman, mengatakan penjualan itu dimaksudkan untuk "meningkatkan kesadaran".
"Saya orang terakhir yang meremehkan atau mengurangi nilai Holocaust. Saya ingin memastikan bahwa barang itu sampai ke tangan yang tepat dan tidak hilang dari halaman sejarah," kata dia pada Times of Israel dikutip Radio Angkatan Darat Israel.
Satu set peralatan tato itu terdiri dari 14 stempel tato dan buku panduan berisi instruksi dari pabrik pembuatnya, Aesculap.
Menurut Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat, para tahanan pada awalnya ditato dengan stempel berupa jarum-jarum yang dapat disusun membentuk angka. Stempel itu kemudian ditancapkan ke kulit para narapidana dan tinta dioleskan ke luka mereka.
“Satu set alat stempel tato yang terbuat dari jarum adalah barang Holocaust yang paling mengejutkan," ungkap pernyataan rumah lelang Tzolmans di halaman lelang online-nya.
Nazi menato para tahanan dengan angka dan huruf di lengan mereka, dan para penyintas masih memiliki tato itu selama beberapa dekade.
Juru lelang, Meir Tzolman, mengatakan penjualan itu dimaksudkan untuk "meningkatkan kesadaran".
"Saya orang terakhir yang meremehkan atau mengurangi nilai Holocaust. Saya ingin memastikan bahwa barang itu sampai ke tangan yang tepat dan tidak hilang dari halaman sejarah," kata dia pada Times of Israel dikutip Radio Angkatan Darat Israel.
Satu set peralatan tato itu terdiri dari 14 stempel tato dan buku panduan berisi instruksi dari pabrik pembuatnya, Aesculap.
Menurut Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat, para tahanan pada awalnya ditato dengan stempel berupa jarum-jarum yang dapat disusun membentuk angka. Stempel itu kemudian ditancapkan ke kulit para narapidana dan tinta dioleskan ke luka mereka.