Jika Kapal Perang AS Lakukan Provokasi di Laut Hitam, Rusia Siap Merespon
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kapal perang Amerika Serikat (AS) yang telah memasuki Laut Hitam dapat dilihat dengan jelas melalui teropong atau terpantau oleh kemampuan pertahanan Rusia . Demikian ditegaskan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Senin (1/11/2021), saat membuka serangkaian pertemuan industri pertahanan tradisional di Sochi.
“Seperti yang Anda ketahui, sebuah kapal perang AS kini telah memasuki Laut Hitam. Kita dapat melihatnya melalui teropong atau melalui sistem pertahanan yang sesuai,” kata Putin, seperti dikutip dari kantor berita TASS.
Menurut Putin, Rusia perlu lebih meningkatkan sistem pertahanan kedirgantaraannya. Kebutuhan ini secara langsung berasal dari upaya negara-negara terkemuka untuk mengembangkan senjata serangan canggih dengan karakteristik kecepatan tinggi, pemimpin Rusia menekankan.
“Ini juga diperlukan oleh situasi politik secara umum, khususnya, dengan meningkatnya intensitas penerbangan pesawat NATO di dekat Rusia, munculnya kapal peluru kendali aliansi di Baltik dan Laut Hitam,” kata Putin.
Armada ke-6 AS mengumumkan di Twitter-nya pada awal pekan ini, bahwa kapal komando andalan mereka, Mount Whitney sedang menuju Laut Hitam untuk operasi bersama dengan pasukan NATO. Pada 30 Oktober, kapal perusak rudal berpemandu AS, Porter memasuki Laut Hitam untuk operasi bersama dengan pasukan aliansi.
Rusia tentu tak tinggal diam melihat kenyataan ini. Seperti yang ditunjukkan oleh Wakil Ketua Dewan Federasi (Majelis Tinggi Parlemen Rusia) Konstantin Kosachev, operasi gabungan kapal perang AS dengan pasukan NATO di Laut Hitam adalah provokasi yang harus dilihat sehubungan dengan perkembangan di tenggara Ukraina.
“Rusia siap untuk tindakan balasan, jika sebuah kapal perang AS masuk ke perairan laut teritorialnya dan melakukan provokasi di Laut Hitam,” tegas Kosachev kepada Rossiya-24 TV Channel. Menurutnya, tak tertutup kemungkinan Rusia akan melakukan tindakan balasan.
“Tindakan balasan mungkin dilakukan, tetapi saya yakin itu akan digunakan hanya ketika dan jika AS mulai melintasi garis merah dan memprovokasi armada Rusia di wilayah tersebut, mulai melintasi perbatasan laut teritorial kami dan memasuki perairan teritorial kami. Kami telah berulang kali menunjukkan tekad pihak Rusia pada skor ini. Dan, tentu saja, kami akan siap untuk melakukan itu dalam situasi ini," kata senator senior Rusia itu.
Seperti yang ditunjukkan Kosachev, operasi gabungan kapal perang AS dengan pasukan NATO di Laut Hitam adalah provokasi yang harus dilihat dalam hubungannya dengan perkembangan di tenggara Ukraina.
“Tidak diragukan lagi, ini adalah provokasi. Terlebih lagi, ini jauh dari yang pertama. Ini terjadi dengan partisipasi kapal-kapal tempur yang sama sekarang karena situasi di tenggara Ukraina, di Donbass, meningkat karena pihak Ukraina jelas mempersiapkan operasi militer tempur," tegasnya.
“Seperti yang Anda ketahui, sebuah kapal perang AS kini telah memasuki Laut Hitam. Kita dapat melihatnya melalui teropong atau melalui sistem pertahanan yang sesuai,” kata Putin, seperti dikutip dari kantor berita TASS.
Menurut Putin, Rusia perlu lebih meningkatkan sistem pertahanan kedirgantaraannya. Kebutuhan ini secara langsung berasal dari upaya negara-negara terkemuka untuk mengembangkan senjata serangan canggih dengan karakteristik kecepatan tinggi, pemimpin Rusia menekankan.
“Ini juga diperlukan oleh situasi politik secara umum, khususnya, dengan meningkatnya intensitas penerbangan pesawat NATO di dekat Rusia, munculnya kapal peluru kendali aliansi di Baltik dan Laut Hitam,” kata Putin.
Armada ke-6 AS mengumumkan di Twitter-nya pada awal pekan ini, bahwa kapal komando andalan mereka, Mount Whitney sedang menuju Laut Hitam untuk operasi bersama dengan pasukan NATO. Pada 30 Oktober, kapal perusak rudal berpemandu AS, Porter memasuki Laut Hitam untuk operasi bersama dengan pasukan aliansi.
Rusia tentu tak tinggal diam melihat kenyataan ini. Seperti yang ditunjukkan oleh Wakil Ketua Dewan Federasi (Majelis Tinggi Parlemen Rusia) Konstantin Kosachev, operasi gabungan kapal perang AS dengan pasukan NATO di Laut Hitam adalah provokasi yang harus dilihat sehubungan dengan perkembangan di tenggara Ukraina.
“Rusia siap untuk tindakan balasan, jika sebuah kapal perang AS masuk ke perairan laut teritorialnya dan melakukan provokasi di Laut Hitam,” tegas Kosachev kepada Rossiya-24 TV Channel. Menurutnya, tak tertutup kemungkinan Rusia akan melakukan tindakan balasan.
“Tindakan balasan mungkin dilakukan, tetapi saya yakin itu akan digunakan hanya ketika dan jika AS mulai melintasi garis merah dan memprovokasi armada Rusia di wilayah tersebut, mulai melintasi perbatasan laut teritorial kami dan memasuki perairan teritorial kami. Kami telah berulang kali menunjukkan tekad pihak Rusia pada skor ini. Dan, tentu saja, kami akan siap untuk melakukan itu dalam situasi ini," kata senator senior Rusia itu.
Seperti yang ditunjukkan Kosachev, operasi gabungan kapal perang AS dengan pasukan NATO di Laut Hitam adalah provokasi yang harus dilihat dalam hubungannya dengan perkembangan di tenggara Ukraina.
“Tidak diragukan lagi, ini adalah provokasi. Terlebih lagi, ini jauh dari yang pertama. Ini terjadi dengan partisipasi kapal-kapal tempur yang sama sekarang karena situasi di tenggara Ukraina, di Donbass, meningkat karena pihak Ukraina jelas mempersiapkan operasi militer tempur," tegasnya.
(esn)