Iran Siap Bekerja Sama dengan Dunia Islam dalam Pengembangan Nuklir

Minggu, 24 Oktober 2021 - 11:13 WIB
loading...
Iran Siap Bekerja Sama dengan Dunia Islam dalam Pengembangan Nuklir
Iran menyatakan siap bekerja sama dengan dunia Islam dalam pengembangan nuklir. Foto/Ilustrasi
A A A
TEHERAN - Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi, menyatakan kesiapan Teheran untuk bekerja sama dengan negara-negara Islam di bidang industri nuklir . Hal itu disampaikannya saat kunjungan tamu asing ke Reaktor Riset Shahid Fakhrizadeh di Teheran dalam rangka Islamic Unity Week.

"Kami siap bekerja sama dengan dunia Islam dalam pengembangan teknologi nuklir yang sejalan dengan kesejahteraan umat dan masyarakat Islam, guna membuka jalan bagi peradaban Islam baru," kata Kamalvandi dalam sambutan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (24/10/2021).

Mengacu pada unilateralisme kekuatan intimidasi, Kamalvandi mencatat bahwa aset dunia Muslim saat ini adalah hasil dari upaya para ilmuwan yang berkelanjutan.



“Di sini, kami telah melakukan segala upaya untuk mencapai batas ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, dan terlepas dari semua permusuhan di arena internasional, kami telah membuat langkah besar dalam industri nuklir,” Kamalvandi menambahkan.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dan mitranya di seluruh dunia percaya bahwa negosiasi untuk menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), juga dikenal sebagai perjanjian nuklir Iran, harus segera dilanjutkan. Hal itu ditegaskan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

JCPOA, yang memaksa Iran untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi, telah hiatus sejak pemerintahan Trump menarik AS pada 2018. Setelah menarik diri dari kesepakatan, Gedung Putih pada saat itu memulihkan sanksi terhadap Iran.



Menanggapi langkah Trump, Iran mulai memproduksi kemurnian uranium yang lebih tinggi dan dalam jumlah yang lebih besar daripada yang diizinkan berdasarkan kesepakatan nuklir, meskipun tidak ada yang mampu mendekati digunakan untuk membuat bom nuklir.

Sejak Presiden AS Joe Biden menjabat, enam putaran pembicaraan yang diarahkan untuk menghidupkan kembali JCPOA telah diadakan di Wina, tetapi belum ada kesepakatan yang tercapai.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1337 seconds (0.1#10.140)