Biden Tunda Rilis Dokumen Rahasia Pembunuhan Presiden John F Kennedy

Minggu, 24 Oktober 2021 - 04:51 WIB
loading...
Biden Tunda Rilis Dokumen...
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menunda rilis dokumen yang terkait dengan pembunuhan Presiden John F Kennedy. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan akan menunda rilis dokumen rahasia yang terkait dengan pembunuhan Presiden John Fitzgerald Kennedy (JFK) .

Biden, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa dokumen yang tersisa akan dirahasiakan dari pengungkapan publik penuh hingga 15 Desember tahun depan—hampir 60 tahun setelah pembunuhan Kennedy di Dallas, Texas pada tahun 1963.

Pada tahun 2018, mantan presiden Donald Trump merilis beberapa ribu file rahasia tentang pembunuhan itu, tetapi menahan yang lain dengan alasan keamanan nasional.



Gedung Putih mengatakan arsiparis nasional membutuhkan lebih banyak waktu untuk meninjau redaksi itu, yang diperlambat oleh pandemi COVID-19.

"Penundaan itu diperlukan untuk melindungi dari bahaya yang dapat diidentifikasi pada pertahanan militer, operasi intelijen, penegakan hukum, atau perilaku hubungan luar negeri," bunyi pernyataan Biden, seperti dikutip AFP, Minggu (24/10/2021).

"Ini melebihi kepentingan publik dalam pengungkapan segera," lanjut Biden.

"Pembunuhan presiden berusia 46 tahun ini adalah tragedi nasional yang mendalam yang terus bergema dalam sejarah Amerika dan dalam ingatan begitu banyak orang Amerika yang hidup pada hari yang mengerikan itu," imbuh pernyataan Biden.

Investigasi selama 10 bulan yang dipimpin oleh ketua Mahkamah Agung saat itu Earl Warren menyimpulkan bahwa Lee Harvey Oswald, mantan Marinir yang pernah tinggal di Uni Soviet, bertindak sendirian ketika dia menembaki iring-iringan mobil Kennedy.

Tetapi penyelidikan Komisi dikritik karena tidak lengkap, di mana komite Kongres kemudian menyimpulkan bahwa Kennedy mungkin dibunuh sebagai akibat dari konspirasi.

Undang-undang AS mengharuskan semua catatan pemerintah tentang pembunuhan itu diungkapkan agar publik mendapat informasi sepenuhnya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1516 seconds (0.1#10.140)