Hampir 2 Tahun Ditiadakan, Teheran Gelar Shalat Jumat Pertama
loading...
A
A
A
TEHERAN - Sejumlah masjid di Teheran, Iran , kembali menggelar shalat Jumat setelah 20 bulan ditiadakan akibat pandemi COVID-19 .
Shalat Jumat di Universitas Teheran dilakukan ketika pihak berwenang memperingatkan gelombang keenam virus Corona. Sejauh ini, pandemi COVID-19 telah merenggut 124.928 nyawa di Iran dan menginfeksi lebih dari 5,8 juta orang.
“Hari ini adalah hari yang sangat manis bagi kami. Kami berterima kasih kepada Yang Mahakuasa karena telah memberi kami kembali salat Jumat setelah periode pembatasan dan kekurangan,” kata Mohammad Javad Haj Ali Akbari, imam shalat Jumat sementara Teheran yang memimpin khotbah seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (23/10/2021).
Selama penyelenggaraan shalat Jumat, jemaah harus memperhatikan jarak sosial dan menggunakan masker selama pertemuan itu, sebuah forum di mana para pejabat menghadirkan front persatuan dalam khotbah mingguan, sebuah tugas yang berputar di sekitar anggota senior ulama konservatif Iran.
Sebagian besar jamaah membawa sajadah dan tablet tanah liat mereka sendiri yang digunakan selama sujud, menurut siaran lokal.
Dilaporkan salat Jumat juga dilakukan di beberapa kota Iran lainnya.
Selain menggelar shalat Jumat, pada hari Sabtu, sekolah dengan kurang dari 300 siswa juga akan dibuka kembali.
"Sekolah dengan lebih dari 300 siswa akan dibuka kembali pada 6 November," kata Alireza Kamarei, juru bicara Kementerian Pendidikan Iran, awal pekan ini, menambahkan bahwa penting bagi siswa dan guru untuk divaksinasi.
Shalat Jumat di Universitas Teheran dilakukan ketika pihak berwenang memperingatkan gelombang keenam virus Corona. Sejauh ini, pandemi COVID-19 telah merenggut 124.928 nyawa di Iran dan menginfeksi lebih dari 5,8 juta orang.
“Hari ini adalah hari yang sangat manis bagi kami. Kami berterima kasih kepada Yang Mahakuasa karena telah memberi kami kembali salat Jumat setelah periode pembatasan dan kekurangan,” kata Mohammad Javad Haj Ali Akbari, imam shalat Jumat sementara Teheran yang memimpin khotbah seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (23/10/2021).
Selama penyelenggaraan shalat Jumat, jemaah harus memperhatikan jarak sosial dan menggunakan masker selama pertemuan itu, sebuah forum di mana para pejabat menghadirkan front persatuan dalam khotbah mingguan, sebuah tugas yang berputar di sekitar anggota senior ulama konservatif Iran.
Sebagian besar jamaah membawa sajadah dan tablet tanah liat mereka sendiri yang digunakan selama sujud, menurut siaran lokal.
Dilaporkan salat Jumat juga dilakukan di beberapa kota Iran lainnya.
Selain menggelar shalat Jumat, pada hari Sabtu, sekolah dengan kurang dari 300 siswa juga akan dibuka kembali.
"Sekolah dengan lebih dari 300 siswa akan dibuka kembali pada 6 November," kata Alireza Kamarei, juru bicara Kementerian Pendidikan Iran, awal pekan ini, menambahkan bahwa penting bagi siswa dan guru untuk divaksinasi.