Hampir 2 Tahun Ditiadakan, Teheran Gelar Shalat Jumat Pertama

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 09:15 WIB
loading...
Hampir 2 Tahun Ditiadakan,...
Sejumlah masjid di Ibu Kota Iran, Teheran, kembali menggelar shalat Jumat setelah hampir dua tahun ditiadakan akibat pandemi COVID-19. Foto/Al Arabiya
A A A
TEHERAN - Sejumlah masjid di Teheran, Iran , kembali menggelar shalat Jumat setelah 20 bulan ditiadakan akibat pandemi COVID-19 .

Shalat Jumat di Universitas Teheran dilakukan ketika pihak berwenang memperingatkan gelombang keenam virus Corona. Sejauh ini, pandemi COVID-19 telah merenggut 124.928 nyawa di Iran dan menginfeksi lebih dari 5,8 juta orang.

“Hari ini adalah hari yang sangat manis bagi kami. Kami berterima kasih kepada Yang Mahakuasa karena telah memberi kami kembali salat Jumat setelah periode pembatasan dan kekurangan,” kata Mohammad Javad Haj Ali Akbari, imam shalat Jumat sementara Teheran yang memimpin khotbah seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (23/10/2021).

Selama penyelenggaraan shalat Jumat, jemaah harus memperhatikan jarak sosial dan menggunakan masker selama pertemuan itu, sebuah forum di mana para pejabat menghadirkan front persatuan dalam khotbah mingguan, sebuah tugas yang berputar di sekitar anggota senior ulama konservatif Iran.



Sebagian besar jamaah membawa sajadah dan tablet tanah liat mereka sendiri yang digunakan selama sujud, menurut siaran lokal.

Dilaporkan salat Jumat juga dilakukan di beberapa kota Iran lainnya.

Selain menggelar shalat Jumat, pada hari Sabtu, sekolah dengan kurang dari 300 siswa juga akan dibuka kembali.

"Sekolah dengan lebih dari 300 siswa akan dibuka kembali pada 6 November," kata Alireza Kamarei, juru bicara Kementerian Pendidikan Iran, awal pekan ini, menambahkan bahwa penting bagi siswa dan guru untuk divaksinasi.



Dia mengatakan 85 persen guru negara dan 68 persen siswa sejauh ini telah diinokulasi dan ruang kelas memiliki ventilasi yang baik.

Juga mulai hari Sabtu, pegawai pemerintah, kecuali mereka yang berada di angkatan bersenjata, akan dilarang bekerja jika mereka tidak divaksinasi setidaknya dengan dosis pertama, menurut sebuah surat edaran pemerintah yang dirilis awal pekan ini.

Pemerintah Iran mengatakan lebih dari 28,2 juta orang sejauh ini telah menerima dosis kedua vaksin COVID-19.

Sementara itu Menteri Kesehatan Iran Bahram Einollah pada awal pekan ini memperingatkan kepastian bahwa negara itu akan menghadapi gelombang keenam minggu depan. Peringatan itu datang bahkan ketika negara itu telah mempercepat upaya vaksinasinya.

Einollah menambahkan bahwa negaranya sudah siap untuk gelombang baru.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2136 seconds (0.1#10.140)