Hapus Jejak Kolonial, Barbados Pilih Presiden Pertama
loading...
A
A
A
Menurut Wazim Mowla dari wadah lembaga think tank Dewan Atlantik pemilihan itu dapat menguntungkan Barbados baik di dalam maupun di luar negeri.
Dia mengatakan langkah itu membuat negara kecil berkembang itu menjadi pemain yang lebih sah dalam politik global, tetapi juga bisa berfungsi sebagai langkah pemersatu dan nasionalis yang dapat menguntungkan kepemimpinannya saat ini di dalam negeri.
"Para pemimpin Karibia lainnya dan warga negara mereka kemungkinan akan memuji langkah tersebut, tetapi saya tidak mengharapkan orang lain untuk mengikutinya," ujarnya.
"Langkah ini akan selalu dipertimbangkan hanya jika itu demi kepentingan terbaik masing-masing negara," tegasnya.
Barbados mengatakan tahun lalu mereka menginginkan kedaulatan penuh pada saat merayakan ulang tahun ke-55 kemerdekaannya dari Inggris pada November 2021.
Pada tahun 1998, komisi tinjauan konstitusi Barbados merekomendasikan status republik, dan pada tahun 2015 Perdana Menteri Freundel Stuart mengatakan: "Kita harus beralih dari sistem monarki ke bentuk pemerintahan republik dalam waktu dekat."
Lihat Juga: Pangeran William Bertengkar Hebat dengan Anak Ratu Camilla, Tak Terima Orang Tuanya Cerai
Dia mengatakan langkah itu membuat negara kecil berkembang itu menjadi pemain yang lebih sah dalam politik global, tetapi juga bisa berfungsi sebagai langkah pemersatu dan nasionalis yang dapat menguntungkan kepemimpinannya saat ini di dalam negeri.
"Para pemimpin Karibia lainnya dan warga negara mereka kemungkinan akan memuji langkah tersebut, tetapi saya tidak mengharapkan orang lain untuk mengikutinya," ujarnya.
"Langkah ini akan selalu dipertimbangkan hanya jika itu demi kepentingan terbaik masing-masing negara," tegasnya.
Barbados mengatakan tahun lalu mereka menginginkan kedaulatan penuh pada saat merayakan ulang tahun ke-55 kemerdekaannya dari Inggris pada November 2021.
Pada tahun 1998, komisi tinjauan konstitusi Barbados merekomendasikan status republik, dan pada tahun 2015 Perdana Menteri Freundel Stuart mengatakan: "Kita harus beralih dari sistem monarki ke bentuk pemerintahan republik dalam waktu dekat."
Lihat Juga: Pangeran William Bertengkar Hebat dengan Anak Ratu Camilla, Tak Terima Orang Tuanya Cerai
(ian)