Pakar: AS Tak Punya Kemampuan Melacak Rudal Hipersonik China

Rabu, 20 Oktober 2021 - 04:12 WIB
loading...
A A A
Bagaimanapun juga, kemungkinan kemampuan glider baru China dari luar angkasa meningkatkan kekhawatiran, terutama jika mampu membawa hulu ledak nuklir dan mampu menghindari sistem pertahanan rudal saat ini.

"Ini akan memberi China kemampuan untuk melakukan serangan nuklir di mana saja di dunia tanpa peringatan," kata Ganyard.

“Mereka sekarang memiliki senjata yang tidak kita miliki, kita tidak bisa bertahan, kita bahkan tidak bisa melihat. Jadi, kita berada pada posisi yang kurang menguntungkan secara strategis,” ujarnya.

"Dan ini mungkin pertama kalinya sejak akhir Perang Dunia Kedua, mungkin 1945-46, bahwa AS berada pada posisi yang tidak menguntungkan secara strategis dari negara lain mana pun. Kami tertinggal, dan China memiliki keunggulan," tegasnya seperti dilansir dari media yang berbasis di New York itu.



Direktur Program Studi Keamanan di Institut Teknologi Massachusetts, Taylor Fravel, mengakui bahwa kemampuan baru China mengekspos batas sistem pertahanan rudal AS yang dirancang untuk melawan rudal balistik dari Korea Utara (Korut) dan Iran. Meski begitu, ia tidak melihat kendaraan luncur China yang baru dapat memicu destabilisasi.

“Mengingat kesenjangan besar yang terus berlanjut dalam stok hulu ledak, di mana China hanya memiliki sebagian kecil dari AS, uji coba khusus ini seharusnya tidak mengganggu keseimbangan nuklir AS-China atau membuat tidak stabil dengan cara itu,” katanya kepada ABC News.

“Namun, ini menggarisbawahi tekad China untuk memperkuat pencegahnya, terutama di tengah penurunan tajam dalam hubungan AS-China dan kekhawatiran lama tentang pertahanan rudal,” tambahnya.

Sebagai kekuatan militer nuklir sejak 1960-an, China diyakini memiliki persediaan setidaknya 250 hulu ledak nuklir, serta kemampuan peluncuran sederhana yang ditempatkan di lusinan silo rudal.

Sementara itu, AS telah menyatakan memiliki persediaan 3.750 hulu ledak yang mampu dikerahkan oleh ratusan rudal berbasis darat dan laut serta armada pembom strategis.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1764 seconds (0.1#10.140)