Ketika Warga Negeri Kanguru Belajar Secara Daring Seni Tari, Angklung dan Gamelan Nusantara
loading...
A
A
A
CANBERRA - Para Mahasiswa Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias mengikuti workshop budaya dan Bahasa Indonesia secara virtual dengan tajuk In-Country Training Activities yang digelar bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, dibuka Selasa (12/10). Program kegiatan akan berlangsung selama sembilan hari ke depan.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, mengatakan workshop ini sengaja dirancang untuk para mahasiswa atau pelajar yang nantinya akan bertugas di Indonesia.
“Selain belajar Bahasa Indonesia, mereka juga diperkenalkan dengan budaya Indonesia dan mempraktikkannya secara langsung. Kali ini, mereka belajar Tari Bali, mengenal dan memperagakan beragam pakaian adat Indonesia, dan belajar memainkan dua alat musik tradisional, yaitu Gamelan Bali dan Angklung,” ungkap Atdikbud Najib.
Dituturkan Najib, para peserta diajak mempelajari ragam atribut budaya Indonesia dari mulai tarian, pakaian adat seperti batik, makanan khas daerah, sampai alat musik dan seni bela diri silat Perisai Diri.
“Peserta juga diajak tur virtual keliling beberapa provinsi Indonesia untuk lebih dekat mengenal Indonesia sebelum mereka betul-betul menginjakkan kaki di Indonesia,” ucap Najib.
Pemerintah Canberra, jelas Najib, masih memberlakukan kebijakan lockdown hingga 15 Oktober 2021, sehingga kegiatan tatap muka belum dimungkinkan. “Maka, semua program dilakukan daring, termasuk berlatih alat musik pun dilakukan secara daring. Tapi ini tidak mengurangi antusiasme para peserta untuk berlatih menari dan memainkan alat musik tradisional Indonesia dengan semangat dan gembira,” terang Najib.
Dalam sambutan pembukaannya, Atdikbud Najib menyampaikan para peserta akan dikenalkan sebagian kecil dari tradisi dan budaya Indonesia.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, mengatakan workshop ini sengaja dirancang untuk para mahasiswa atau pelajar yang nantinya akan bertugas di Indonesia.
“Selain belajar Bahasa Indonesia, mereka juga diperkenalkan dengan budaya Indonesia dan mempraktikkannya secara langsung. Kali ini, mereka belajar Tari Bali, mengenal dan memperagakan beragam pakaian adat Indonesia, dan belajar memainkan dua alat musik tradisional, yaitu Gamelan Bali dan Angklung,” ungkap Atdikbud Najib.
Dituturkan Najib, para peserta diajak mempelajari ragam atribut budaya Indonesia dari mulai tarian, pakaian adat seperti batik, makanan khas daerah, sampai alat musik dan seni bela diri silat Perisai Diri.
“Peserta juga diajak tur virtual keliling beberapa provinsi Indonesia untuk lebih dekat mengenal Indonesia sebelum mereka betul-betul menginjakkan kaki di Indonesia,” ucap Najib.
Pemerintah Canberra, jelas Najib, masih memberlakukan kebijakan lockdown hingga 15 Oktober 2021, sehingga kegiatan tatap muka belum dimungkinkan. “Maka, semua program dilakukan daring, termasuk berlatih alat musik pun dilakukan secara daring. Tapi ini tidak mengurangi antusiasme para peserta untuk berlatih menari dan memainkan alat musik tradisional Indonesia dengan semangat dan gembira,” terang Najib.
Dalam sambutan pembukaannya, Atdikbud Najib menyampaikan para peserta akan dikenalkan sebagian kecil dari tradisi dan budaya Indonesia.