Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 08:00 WIB
loading...
Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri
(kiri ke kanan) John F Kennedy, Moammar Khadafi, Saddam Hussein, Benazir Bhutto. Foto/REUTERS/wikipedia
A A A
WASHINGTON - Kepala negara yang dibunuh rakyatnya sendiri adalah nasib tragis yang dapat menimpa para pemimpin di mana pun. Pembunuhan seorang presiden, perdana menteri, atau pemimpin dunia lainnya dapat bergema di seluruh negeri. Yang lebih tragis jika mereka dibunuh rakyatnya sendiri yang kecewa atau marah padanya.

Terkadang pembunuhan seorang pemimpin begitu mengejutkan dan mendalam bagi suatu negeri. Karena itulah, para pemimpin itu pun dijaga dengan keamanan yang ketat.

Meski demikian, maut tetap dapat menjumpai mereka. Inilah daftar para pemimpin yang tewas di tangan rakyatnya sendiri:

1. John F Kennedy

John F. Kennedy adalah presiden Amerika Serikat ke-35 (1961–63), yang menghadapi sejumlah krisis asing, terutama di Kuba dan Berlin. Meski demikian, dia berhasil mengamankan pencapaian seperti Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir dan Aliansi untuk Kemajuan . Dia dibunuh saat mengendarai iring-iringan mobil di Dallas.

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


Dia adalah orang termuda dan pemeluk Katolik Roma pertama yang pernah terpilih menjadi presiden Amerika Serikat. Pemerintahannya hanya berlangsung 1.037 hari.

Sejak awal dia peduli dengan urusan luar negeri. Dalam pidato pelantikannya yang mengesankan, dia meminta orang Amerika, “untuk menanggung beban perjuangan senja yang panjang… melawan musuh bersama manusia: tirani, kemiskinan, penyakit, dan perang itu sendiri.”

Lee Harvey Oswald adalah tersangka pembunuh Presiden John F Kennedy. Sebagai catatan sejarah, pada 12:30 pada 22 November 1963, dari jendela di lantai enam gedung penyimpanan, Oswald, menggunakan senapan mail-order, diduga melepaskan tiga tembakan yang menewaskan Presiden Kennedy dan melukai Gubernur Texas John B Connally dalam iring-iringan mobil terbuka di Dealey Plaza.

2. Abraham Lincoln

Abraham Lincoln adalah presiden ke-16 Amerika Serikat (1861-1865), yang mempertahankan Union selama Perang Saudara Amerika dan membawa emansipasi budak.

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


John Wilkes Booth, anggota salah satu keluarga akting paling terkemuka di Amerika Serikat pada abad ke-19, membunuh Presiden Abraham Lincoln. Booth adalah pendukung kuat kaukus Selatan dan blak-blakan dalam advokasi perbudakan dan kebenciannya terhadap Lincoln.

3. James Garfield

James A Garfield adalah presiden Amerika Serikat ke-20 (4 Maret–19 September 1881), yang memiliki masa jabatan terpendek kedua dalam sejarah kepresidenan. Ketika dia ditembak dan jadi lumpuh, pertanyaan konstitusional yang serius muncul tentang siapa yang harus menjalankan fungsi kepresidenan dengan benar.

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


Pada 2 Juli 1881, setelah hanya empat bulan menjabat, saat dalam perjalanan untuk mengunjungi istrinya yang sakit di Elberon, New Jersey, Garfield ditembak dari belakang di stasiun kereta api di Washington, DC, oleh Charles J Guiteau, seorang kerja kantoran yang kecewa dengan visi mesianik. Guiteau secara damai menyerahkan diri ke polisi.

4. Tsar Nikolai II

Tsar Nikolai II juga dikenal dengan nama Nicholas II yakni Tsar terakhir Kekaisaran Rusia. Dia adalah pendukung politik damai di Eropa.

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


Pada masa pemerintahannya terjadi peningkatan teror dan perlawanan. Nikolai II bertakhta dari 1 November 1894 hingga pengunduran dirinya secara terpaksa pada 15 Maret 1917. Dia bertakhta sejak Rusia adalah satu negara adidaya saat itu hingga militer dan ekonominya hancur.

Pada saat musim semi 1918, Nikolai diserahkan kepada Ural Soviet lokal oleh komisar Vasili Yakovlev. Nikolai II; istrinya, Alexandra Feodorovna; anaknya, Alexei, Olga, Tatiana, Maria, dan Anastasia; dokter keluarga, Evgeny Botkin; dan staf rumah tangga Alexei Trupp, Anna Demidova, dan Ivan Kharitonov, dieksekusi di dalam satu ruangan bawah tanah oleh para Bolshevik pada 17 Juli 1918.

5. Anwar Sadat

Muhammad Anwar Sadat (25 Desember 1918-6 Oktober 1981) adalah seorang politikus Mesir yang menjadi presiden Mesir ketiga, dari 15 Oktober 1970 hingga pembunuhannya oleh perwira tentara pada 6 Oktober 1981.

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


Anwar Sadat adalah seorang anggota senior Perwira Bebas yang menggulingkan Raja Farouk dalam Revolusi Mesir 1952, dan orang kepercayaan dekat Presiden Gamal Abdel Nasser, di mana dia mendapatkan posisi sebagai Wakil Presiden dua kali dan dia menggantikannya sebagai presiden pada 1970.

Pada 6 Oktober 1981, militan yang dipimpin Khalid Islambouli menembaki Sadat dengan senapan otomatis selama parade 6 Oktober di Kairo, hingga membunuhnya.

6. Yitzhak Rabin

Yitzhak Rabin (1 Maret 1922-4 November 1995) adalah seorang politikus dan jenderal Israel. Rabin adalah Perdana Menteri kelima Israel pada 1974-1977 dan kembali berkuasa pada 1992 hingga kematian pada 1995 oleh serangan Yigal Amir, aktivis sayap kanan yang tidak mendukung kebijakan mengenai Perjanjian Oslo.

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


Rabin adalah perdana menteri Israel yang pertama dilahirkan di Israel, satu-satunya perdana menteri Israel yang meninggal dan orang kedua yang meninggal dalam jabatannya setelah Levi Eshkol.

7. Saddam Husein

Saddam Husein adalah Presiden Irak pada periode 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003, ketika tertangkap oleh pasukan koalisi yang menginvasi Irak pada 2003. Sebagai pemimpin Irak dan ketua Partai Ba'ath, dia mengambil kebijakan pan-Arabisme sekuler, modernisasi, dan sosialisme Arab.

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


Saddam digulingkan dalam invasi Irak 2003 yang dipimpin Amerika Serikat, dan ditangkap oleh pasukan-pasukan AS pada 13 Desember 2003. Pada 5 November 2006 Hakim Ketua Rauf Rasheed Abdel Rahman menjatuhkan hukuman mati dengan cara digantung atas tuduhan kejahatan terhadap umat. Pengadilan rakyatnya sendirilah yang mengeksekusinya dalam hukuman gantung.

8. Moammar Khadafi

Moammar Khadafi adalah seorang tokoh revolusi dan politikus asal Libya. Dia berkuasa di Libya sebagai Kepala Revolusioner Republik Arab Libya dari tahun 1969 hingga 1977, dan kemudian sebagai "Pemimpin dan Penuntun Revolusi" Jamahiriyah Arab Libya dari tahun 1977 hingga 2011.

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


Ia awalnya memperjuangkan nasionalisme dan sosialisme Arab, tetapi kemudian mengikuti ideologinya sendiri yang disebut Teori Internasional Ketiga.

Selama peristiwa kebangkitan dunia Arab pada tahun 2011, meletus unjuk rasa di Libya timur yang sarat korupsi dan pengangguran. Keadaan terus memburuk hingga Perang Saudara Libya berkecamuk, dan NATO kemudian melakukan campur tangan militer yang memihak Dewan Transisi Nasional (DTN) yang anti-Khadafi.

Pada akhirnya, pemerintahan Khadafi digulingkan, dan Khadafi melarikan diri ke kota asalnya di Surt. Namun di sana dia ditangkap dan dibunuh oleh para militan DTN pada 20 Oktober 2011.

Khadafi melarikan diri ke situs konstruksi dan bersembunyi di dalam pipa drainase, sementara para pengawalnya melawan para pemberontak. Selama kejadian tersebut, Khadafi mengalami luka akibat ledakan granat, sementara menteri pertahanan Abu-Bakr Yunis Jabr tewas.

Para milisi Misratah menawan Khadafi dan mengakibatkan luka-luka berat saat mereka mencoba menangkapnya; peristiwa ini direkam oleh ponsel. Sebuah video menunjukkan anus Khadafi sedang disodok atau ditusuk "dengan sejenis tongkat atau pisau" atau mungkin sebuah bayonet.

Dia diseret ke depan truk, dan terjatuh saat truk tersebut bergerak. Tubuhnya yang setengah telanjang dan tidak bergerak lalu dibawa ambulans ke Misratah. Setibanya di sana, ia didapati sudah meninggal.

Jasadnya masih disembunyikan kelompok yang membunuhnya. Saat ini ada rencana mengembalikan jasadnya pada sukunya.

9. Indira Gandhi

Indira Gandhi menjabat sebagai perdana menteri India selama tiga periode berturut-turut (1966–1977) dan masa jabatan keempat dari tahun 1980 hingga dia dibunuh pada 1984. Dia adalah anak tunggal Jawaharlal Nehru, perdana menteri pertama India merdeka.

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


Setelah Nehru meninggal pada 1964, dia digantikan La Bahadur Shastri, yang menjabat sebagai perdana menteri India hingga dia juga meninggal mendadak. Setelah kematian Shastri pada Januari 1966, Gandhi, yang telah bekerja dengan atau melayani sebagai anggota Partai Kongres sejak 1955, menjadi pemimpin Partai Kongres dan dengan demikian juga perdana menteri, dalam kompromi antara sayap kanan dan kiri Partai Kongres.

10. Rajiv Gandhi

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


Rajiv Gandhi, putra Indira, menjadi sekretaris jenderal terkemuka Partai Kongres India (dari 1981) dan perdana menteri India (1984–1989) setelah pembunuhan ibunya. Dia sendiri dibunuh pada 1991.

11. Bennazir Bhutto

Benazir Bhutto (21 Juni 1953-27 Desember 2007) adalah perempuan pertama yang memimpin negara Muslim pada masa pasca-kolonial. Bhutto yang karismatis terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan pada 1988, tetapi 20 bulan kemudian digulingkan oleh presiden negara itu yang didukung militer, Ghulam Ishaq Khan, yang secara kolaboratif menggunakan Amandemen ke-8 untuk membubarkan parlemen dan memaksa digelar pemilu.

Tragis, Inilah 11 Kepala Negara yang Dibunuh Rakyatnya Sendiri


Bhutto terpilih kembali pada 1993 namun tiga tahun kemudian diberhentikan di tengah-tengah berbagai skandal korupsi oleh presiden yang berkuasa waktu itu, Farooq Leghari, yang juga menggunakan kekuasaan khusus yang diberikan Amandemen ke-8.

Benazir dibunuh pada tanggal 27 Desember 2007 dengan ditembak di bagian leher oleh seorang pembunuh yang kemudian juga meledakkan bom bunuh diri.

Pembunuhan ini terjadi ketika dia baru saja meninggalkan Liaquat National Bagh di Rawalpindi dalam rangka kampanye pemilu pada 2008. Dia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal pada hari itu juga.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1723 seconds (0.1#10.140)