China Bikin Drone Bersenjata Rudal yang Mampu Hindari Pertahanan Udara

Kamis, 14 Oktober 2021 - 21:11 WIB
loading...
China Bikin Drone Bersenjata...
China bikin drone tempur bersenjata rudal berkemampuan menghindari pertahanan udara musuh. Foto/GlobalSecurity.org
A A A
BEIJING - China telah menggelontorkan ratusan miliar dolar ke dalam industri pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir. Hasilnya, Negeri Tirai Bambu itu telah membuat kemajuan yang stabil dalam pembuatan sejumlah drone canggih, sistem rudal, pesawat, kapal perang dan senjata lain. Kemajuan ini terjadi di tengah langkah Amerika Serikat (AS) untuk berporos ke Asia dan memperkuat jejak militernya sendiri di kawasan Asia-Pasifik.

Belum lama ini, media China telah menggembar-gemborkan kemampuan canggih dari drone tempur WJ-700 Lieying (Falcon) baru, memamerkan kemampuannya untuk terbang di ketinggian hingga 15.000 meter, untuk membawa rudal berat dan membuat adegan formasi tempur di film menjadi kenyataan.

Stasiun televisi China, China Central Television, dalam laporannya baru-baru ini mengungkapkan bahwa WJ-700 mampu beroperasi secara independen atau berkoordinasi dengan drone lain. Selain itu drone yang terbang perdana pada Januari 2021 itu menjadi pusat dari program pengawasan dan penyerangan terintegrasi baru yang ambisius yang dikembangkan untuk Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.



Drone ini adalah drone pertama dengan batas ketinggian yang tinggi, kecepatan tinggi, dan mempunyai daya tahan lama dengan kemampuan serangan dan pengintaian yang ada di gudang senjata China. Hanya segelintir negara lain yang telah menunjukkan kemampuan untuk membangun UAV semacam itu.

Desain monoplane adalah terobosan dari drone sebelumnya dalam seri WJ, termasuk WJ-500, WJ-600 dan WJ-600A/D, yang menampilkan platform peluncuran kendaraan dan penampilan seperti rudal jelajah yang disempurnakan oleh desainer Soviet pada 1970-an dan 1980-an.

Dibangun oleh perushaan milik negara, China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC), dan pertama kali diluncurkan di pameran udara pada akhir 2018, Falcon memiliki berat 3.500 kg. Drone ini diperkirakan memiliki daya tahan beroperasi 20 jam, kecepatan jelajah hingga 600 km per jam, dan kemampuan untuk membawa berbagai senjata berat, termasuk rudal udara-ke-permukaan, persenjataan anti-kapal dan amunisi penghancur bunker.

Kepala perancang Ma Hongzhong mengatakan kepada CCTV WJ-700 dapat terbang tinggi hingga memungkinkannya menghindari semua pertahanan udara musuh yang paling canggih.



“Batas terbang yang tinggi juga akan menambah kekuatan dalam hal menembakkan rudal, karena mereka akan memiliki jangkauan serangan yang lebih panjang,” katanya seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (14/10/2021).

Komunikasi drone dengan kontrol darat dan/atau kendaraan udara tak berawak (UAV) dan pesawat lainnya diharapkan dapat dicapai melalui satelit, serta stasiun berbasis darat.

Awal tahun ini, CASIC mengatakan kepada Global Times bahwa selain kebutuhan dalam negeri, drone ini dapat diekspor ke luar negeri selama lima hingga sepuluh tahun ke depan.

China sudah menjadi pemimpin global dalam penjualan pesawat udara tak berawak untuk aplikasi sipil dan militer. Negara Asia itu diperkirakan akan menguasai hampir seperempat pasar drone global pada tahun 2024, menjaring keuntungan miliaran dolar bagi produsen dalam negeri.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Penampakan Kapal Bantuan...
Penampakan Kapal Bantuan Gaza yang Dirudal Drone Israel Lalu Diselamatkan Malta
Drone Israel Serang...
Drone Israel Serang Kapal Bantuan Gaza di Perairan Internasional
Mesir Dituding Memata-matai...
Mesir Dituding Memata-matai Israel dengan Bantuan Angkatan Udara China
5 Negara yang Wilayahnya...
5 Negara yang Wilayahnya Pernah Diklaim Milik China, Siapa Saja?
Profil China Coast Guard,...
Profil China Coast Guard, Kapal Monster China yang Muncul di dekat Pulau Sandy Cay Filipina
3 Penyebab Kapal China...
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
Tuduh China Sabotase...
Tuduh China Sabotase Kabel Bawah Laut, Taiwan Tuntut Ganti Rugi
Waduh! 500 Siswa Sekolah...
Waduh! 500 Siswa Sekolah Sakit Setelah Menyantap MBG yang Terpapar Bangkai Ular
Rekomendasi
Apa Itu iPhone SIM Sticker?...
Apa Itu iPhone SIM Sticker? Kenali 5 Kekurangannya!
Hasil Semifinal Piala...
Hasil Semifinal Piala Sudirman 2025: Dejan/Fadia Kalah, Indonesia Tertinggal dari Korea Selatan 0-1
Link Streaming LaLiga...
Link Streaming LaLiga Villarreal vs Osasuna di VISION+
Berita Terkini
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
54 menit yang lalu
Setelah Tempuh 8.000...
Setelah Tempuh 8.000 Km, Jemaah Haji Berkuda dari Spanyol Tiba di Arab Saudi
1 jam yang lalu
Siap Berperang dengan...
Siap Berperang dengan India, Militer Pakistan Gelar Latihan Peluncuran Rudal
1 jam yang lalu
Israel Panggil Pasukan...
Israel Panggil Pasukan Cadangan untuk Invasi Gaza dalam Skala Besar
2 jam yang lalu
8 Sekutu Zionis yang...
8 Sekutu Zionis yang Membantu Pemadaman Kebakaran di Israel, Salah Satunya Musuh Rusia
3 jam yang lalu
Deplu AS Setujui Penjualan...
Deplu AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 Triliun untuk F-16 ke Ukraina
3 jam yang lalu
Infografis
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS dengan Rudal Buatan Lokal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved