5 Tewas dalam Serangan Panah di Norwegia, Pria Denmark Jadi Tersangka

Kamis, 14 Oktober 2021 - 16:23 WIB
loading...
5 Tewas dalam Serangan Panah di Norwegia, Pria Denmark Jadi Tersangka
Seorang pria asal Denmark menjadi tersangka dalam serangan panah yang menewaskan lima orang di Norwegia. Foto/Al Jazeera
A A A
OSLO - Seorang pria warga Denmark berusia 37 tahun menjadi tersangka dalam serangan mengerikan menggunakan busur dan panah yang menewaskan lima orang di Kongsberg, Norwegia .

Dua orang, termasuk seorang perwira polisi yang tidak bertugas, terluka dalam serangan yang terjadi pada Rabu malam dan berlangsung di berbagai lokasi di kota yang berjarak 68 km barat daya dari Ibu Kota Norwegia, Oslo.

Pria itu, yang ditahan dalam tahanan, bersikap kooperatif dengan polisi dan mengakui perbuatannya dalam serangan itu meski ia belum memasuki tahapan pembelaan.

"Dia mengakui fakta-fakta tentang kasus ini," kata jaksa polisi Ann Iren Svane Mathiassen.

"Kita harus melihat apakah dia juga mengakui bersalah," imbuhnya seperti dikutip dari Metro.us, Kamis (14/10/2021).

Pernyataan polisi ini diaminkan oleh pengacara tersangka.Pengacara tersangka mengatakan polisi menginterogasi tersangka dan dia bekerja sama.

"Dia bekerja sama dan memberikan pernyataan terperinci tentang acara ini," kata Pengacara Fredrik Neumann kepada Public Broadcaster NRK.



Polisi mengatakan mereka memberikan informasi tentang kewarganegaraan pria itu setelah sejumlah rumor muncul di media sosial tentang orang-orang yang tidak terkait dengan serangan itu.

Polisi juga mengatakan pria itu, yang tinggal di daerah Kongsberg, diyakini melakukan aksinya sendirian. Pihak kepolisian tidak mengatakan apa-apa tentang motif serangan.

Serangan itu berlangsung selama lebih dari setengah jam di atas "area besar" Kongsberg, termasuk di toko kelontong tambahan, surat kabar aftenposten mengutip polisi.

Seorang wanita yang tinggal di dekat toko mengatakan dia telah mendengar alarm saat dia berjalan pulang.

"Saya melihat sekelompok petugas polisi, termasuk orang yang memegang beberapa panah di tangannya," kata wanita itu, Marit Hoefle, mengatakan kepada surat kabar itu.

Penyelidik sedang mempertimbangkan apakah serangan tersebut tindakan terorisme dan mengatakan mereka akan memberikan detail lebih lanjut tentang kejadian itu pada hari Kamis waktu setempat.

Gambar dari salah satu adegan kejahatan mengerikan itu menunjukkan anak panah yangmenancap di dinding bangunan berpanel kayu.

Sekitar 28.000 orang tinggal di Kongsberg Municipality.



Keluarga kerajaan Norwegia mengungkapkan simpati atas insiden yang langka di negara itu.

"Kami (merasa) ngeri dengan peristiwa tragis di Kongsberg," kata Raja Harald dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Wali Kota kota itu.

"Bangsa ini berdiri denganmu," tulis raja yang berusia 84 tahun.

Korban tewas dalam serangan ini adalah yang terburuk dari serangan apa pun di Norwegia sejak 2011, ketika ekstremis Anders Behring Breivik menewaskan 77 orang di mana kebanyakan dari mereka adalah remaja di kamp pemuda.

"Situasi yang sangat serius ini tentu saja membuat kesan mendalam di Kongsberg dan mereka yang tinggal di sini," kata Kepala Kepolisian Distrik Oeyvind AAS dalam sebuah pernyataan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia terkejut dan sedih dengan berita itu.

"Pikiranku bersama orang-orang yang dicintai para korban dan semua orang di Norwegia pada saat yang sangat sulit ini," katanya dalam sebuah tweet.

Perdana Menteri Norwegia yang akan datang, Jonas Gahr Stoere, yang akan mengambil alih kekuasaan pada hari Kamis setelah memenangkan pemilihan umum bulan lalu, mengatakan ia telah mendapatkan informasi dari pemerintah yang akan lengser.

"Apa yang telah kami pelajari dari apa yang ditanggung Kongsberg adalah tindakan mengerikan dan brutal," kata Stoere dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita NTB.

Setelah serangan itu, Direktorat Polisi mengatakan telah memerintahkan petugas secara nasional untuk membawa senjata api. Polisi Norwegia biasanya tidak bersenjata tetapi petugas memiliki akses ke senjata saat dibutuhkan.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)