Latihan Perang dengan Sekutu Quad, AS Kirim Kapal Induk Nuklir Carl Vinson

Rabu, 13 Oktober 2021 - 02:38 WIB
loading...
Latihan Perang dengan...
Kapal induk bertenaga nuklir USS Carl Vinson milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
NEW DELHI - Amerika Serikat (AS) mengirim kapal induk bertenaga nuklir USS Carl Vinson untuk ambil bagian dalam fase kedua latihan perang Malabar yang dimulai Selasa (12/10/2021). Manuver militer hingga 15 Oktober nanti melibatkan Angkatan Laut dari tiga negara sekutu Amerika di keanggotaan Quad, yakni Jepang, Australia dan India.

Latihan perang berlangsung di Teluk Benggala. Kepala Operasi Angkatan Laut (CNO) AS Laksamana Mike Gilday mengatakan latihan ini bertepatan dengan kunjungannya ke India untuk pembicaraan dengan petinggi militer negara tersebut.

Baca juga: Mantan Bos Mossad: Israel Harus Mengebom Reaktor Nuklir Iran

“Jangan salah, India adalah salah satu mitra strategis terdekat kami, dan hubungan kami adalah benteng Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Laksamana Gilday menjelang kunjungan, seperti dikutip First Post.

Pejabat Angkatan Laut India mengatakan tahap kedua latihan Malabar akan menampilkan sejumlah latihan kompleks yang melibatkan beberapa kapal perang garis depan dan aset lain dari empat Angkatan Laut.

Angkatan Laut India mengerahkan kapal perang garis depan INS Ranvijay dan INS Satpura, sebuah kapal selam dan armada pesawat patroli maritim jarak jauh P8I.

Selain kapal induk kelas Nimitz; USS Carl Vinson, AS juga akan mengerahkan kapal penjelajah rudal kelas Ticonderoga; USS Lake Champlain, dan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke; USS Stockdale.

Setelah melakukan pelayaran perdananya pada tahun 1983, USS Carl Vinson menjadi bagian dari beberapa operasi besar termasuk Operation Desert Strike, Operation Iraq Freedom, Operation Southern Watch dan Operation Enduring Freedom.

Pasukan Bela Diri Maritim Jepang mengerahkan kapal induk pengangkut helikopter JS Kaga dan kapal perusak kelas Murasame JS Murasame. Sedangkan Angkatan Laut Australia diwakili oleh HMAS Ballarat dan HMAS Sirius.

“Latihan tahap kedua akan dibangun di atas sinergi, koordinasi, dan interoperabilitas yang dikembangkan selama Tahap Pertama latihan dan akan fokus pada latihan perang permukaan dan anti-kapal selam tingkat lanjut, evolusi pelayaran dan penembakan senjata,” kata juru bicara Angkatan Laut India Komandan kata Vivek Madhwal.

“Latihan Malabar edisi ke-25, dengan tetap memperhatikan semua protokol selama pandemi COVID-19, merupakan cerminan dari komitmen negara-negara peserta untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, inklusif serta tatanan internasional yang berbasis aturan,” ujarnya.

Baca juga: Kim Jong-un Gertak AS dengan ICBM Hwasong-16 Si Monster Nuklir Korut

Mengikuti undangan India, Australia berpartisipasi dalam latihan Malabar tahun lalu yang secara efektif menjadikannya latihan oleh keempat negara anggota koalisi Quad atau Quadrilateral. Australia juga berpartisipasi dalam tahap pertama latihan Malabar tahun ini.

Latihan tersebut menyaksikan momentum baru di latar belakang tumbuhnya konvergensi kepentingan dalam domain maritim di antara empat negara Quad.

China telah curiga dengan tujuan latihan Malabar karena merasa bahwa latihan perang tahunan adalah upaya untuk menahan pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik.

Latihan Malabar dimulai pada tahun 1992 sebagai latihan bilateral antara Angkatan Laut India dan Angkatan Laut AS di Samudra Hindia. Jepang menjadi anggota tetap latihan tersebut pada tahun 2015.

Latihan perang tersebut pernah digelar di lepas pantai Guam pada 2018 dan di lepas pantai Jepang pada 2019.

Tahun lalu, latihan tersebut diselenggarakan dalam dua fase di Teluk Benggala dan Laut Arab.

Ada kekhawatiran global yang meningkat atas meningkatnya ketegasan militer China di kawasan Indo-Pasifik.

India, AS, Australia, Jepang, dan banyak negara lain yang berpikiran sama bekerja untuk memastikan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan inklusif.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Pakistan dan India Bertukar...
Pakistan dan India Bertukar Tahanan di Perbatasan, Siapa yang Dibebaskan?
Masa Depan Jet Rafale...
Masa Depan Jet Rafale Makin Suram setelah Ditembak Jatuh Pakistan
Agama Warga Negara Pakistan...
Agama Warga Negara Pakistan dan Persentasenya, Berpotensi jadi Populasi Islam Terbesar Dunia
Siapa Ayesha Farooq?...
Siapa Ayesha Farooq? Pilot Jet Tempur Perempuan Pertama Pakistan yang Jadi Pahlawan
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
Pertempuran Sengit Pecah...
Pertempuran Sengit Pecah di Ibu Kota Libya Tripoli, WNI Diminta Waspada
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
3 Ayat Terakhir Surat...
3 Ayat Terakhir Surat Al Baqarah Beserta Arab, Latin dan Manfaatnya
Elon Musk Minta Robot...
Elon Musk Minta Robot Tesla Menari untuk Keluarga Kerajaan Arab Saudi
Bestie Banget! Begini...
Bestie Banget! Begini Cara Metta Karuna Membangun Komunitas Positif di YouTube
Berita Terkini
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Pakistan dan India Bertukar...
Pakistan dan India Bertukar Tahanan di Perbatasan, Siapa yang Dibebaskan?
Tahun Lalu Kepalanya...
Tahun Lalu Kepalanya Dihargai Rp165 Miliar oleh AS, Kini Justru Berjabat Tangan dengan Trump
Masa Depan Jet Rafale...
Masa Depan Jet Rafale Makin Suram setelah Ditembak Jatuh Pakistan
Infografis
Jurnalis Inggris: Pakistan...
Jurnalis Inggris: Pakistan Pemenang dalam Perang dengan India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved