UPDATE Corona: COVID-19 Telah Menginfeksi 2,5 Juta Orang di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi virus Corona baru, COVID-19, belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Sebaliknya, laporkan kasus infeksi terus berdatangan dari segala penjuru dunia.
Virus COVID-19 telah menyebar ke 210 negara dan teritori di seluruh dunia serta menginfeksi alat angkut internasional. Seiring itu, jumlah orang terinfeksi pun bertambah.
Dinukil dari situs pemantau online, worldometers.info, Rabu (22/4/2020), sebanyak 2.552.491 orang di seluruh dunia telah terinfeksi oleh virus mematikan ini. Setidaknya 177.234 jiwa meninggal dunia dan 688.430 dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara-negara besar Eropa masih menjadi wilayah yang paling terdampak pandemi virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu.
AS tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus infeksi dan kematian tertinggi di dunia. Tercatat ada 816.385 kasus infeksi virus Corona baru yang dikonfirmasi dengan total angka kematian mencapai 45.174 jiwa.
Di Eropa Spanyol tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus infeksi tertinggi, mencapai 204.178 dengan angka kematian mencapai 21.2828 jiwa. Meski jumlah kasus infeksinya tidak setinggi Spanyol yaitu "hanya" 183.957, Italia menjadi negara Eropa dengan angka kematian COVID-19 tertinggi di Eropa yakni mencapai 24.648 jiwa.
Negara Eropa lain seperti Prancis dan Inggris juga cukup tinggi kasus infeksi virus COVID-19. Prancis mencatat 183.050 kasus dengan kematian mencapai 20.796. Inggris melaporkan 129.044 kasus dan 17.337 angka kematian.
Jerman menjadi negara besar Eropa dengan angka kematian paling kecil meski mencatat kasus infeksi cukup tinggi. Angka kematian akibat COVID-19 di Jerman mencapai 5.033 dengan kasus infeksi mencapai 148.291, atau lebih banyak dari Inggris.
Di Indonesia, tren jumlah pasien yang sembuh COVID-19 lebih banyak dari pada jumlah korban meninggal terus bertahan. Tercatat 7.135 kasus infeksi COVID-19 di Indonesia dengan korban meninggal mencapai 616 jiwa dan pasien yang sembuh mencapai 842.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus Corona baru, COVID-19, berasal dari hewan di China dan tidak rekayasa atau diproduksi di laboratorium.
"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan dan tidak dimanupulasi atau dibentuk di laboratorium atau di tempat lain," kata juru bicara WHO Fadela Chaib dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan lalu mengatakan bahwa pemerintahnya berusaha untuk menentukan apakah virus tersebut berasal dari laboratorium di kota Wuhan di Cina tengah, tempat pandemi virus Corona muncul pada bulan Desember.
Institut Virologi Wuhan sendiri telah menepis desas-desus bahwa laboratorium itu mensintesis virus atau membiarkannya lolos.
Virus COVID-19 telah menyebar ke 210 negara dan teritori di seluruh dunia serta menginfeksi alat angkut internasional. Seiring itu, jumlah orang terinfeksi pun bertambah.
Dinukil dari situs pemantau online, worldometers.info, Rabu (22/4/2020), sebanyak 2.552.491 orang di seluruh dunia telah terinfeksi oleh virus mematikan ini. Setidaknya 177.234 jiwa meninggal dunia dan 688.430 dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara-negara besar Eropa masih menjadi wilayah yang paling terdampak pandemi virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember lalu.
AS tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus infeksi dan kematian tertinggi di dunia. Tercatat ada 816.385 kasus infeksi virus Corona baru yang dikonfirmasi dengan total angka kematian mencapai 45.174 jiwa.
Di Eropa Spanyol tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus infeksi tertinggi, mencapai 204.178 dengan angka kematian mencapai 21.2828 jiwa. Meski jumlah kasus infeksinya tidak setinggi Spanyol yaitu "hanya" 183.957, Italia menjadi negara Eropa dengan angka kematian COVID-19 tertinggi di Eropa yakni mencapai 24.648 jiwa.
Negara Eropa lain seperti Prancis dan Inggris juga cukup tinggi kasus infeksi virus COVID-19. Prancis mencatat 183.050 kasus dengan kematian mencapai 20.796. Inggris melaporkan 129.044 kasus dan 17.337 angka kematian.
Jerman menjadi negara besar Eropa dengan angka kematian paling kecil meski mencatat kasus infeksi cukup tinggi. Angka kematian akibat COVID-19 di Jerman mencapai 5.033 dengan kasus infeksi mencapai 148.291, atau lebih banyak dari Inggris.
Di Indonesia, tren jumlah pasien yang sembuh COVID-19 lebih banyak dari pada jumlah korban meninggal terus bertahan. Tercatat 7.135 kasus infeksi COVID-19 di Indonesia dengan korban meninggal mencapai 616 jiwa dan pasien yang sembuh mencapai 842.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus Corona baru, COVID-19, berasal dari hewan di China dan tidak rekayasa atau diproduksi di laboratorium.
"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan dan tidak dimanupulasi atau dibentuk di laboratorium atau di tempat lain," kata juru bicara WHO Fadela Chaib dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan lalu mengatakan bahwa pemerintahnya berusaha untuk menentukan apakah virus tersebut berasal dari laboratorium di kota Wuhan di Cina tengah, tempat pandemi virus Corona muncul pada bulan Desember.
Institut Virologi Wuhan sendiri telah menepis desas-desus bahwa laboratorium itu mensintesis virus atau membiarkannya lolos.
(ber)