Pasukan Khusus AS Latih Militer Taiwan, Pentagon Bungkam
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menolak untuk mengkonfirmasi laporan bahwa pasukan khusus Amerika berada di Taiwan . Mereka secara diam-diam melatih pasukan Taiwan untuk mempersiapkan diri jika terjadi serangan dari China .
The Wall Street Journal (WSJ) pada hari Kamis melaporkan Pentagon memiliki sekitar dua lusin pasukan operasi khusus yang bekerja dengan unit angkatan bersenjata Taiwan, sementara kontingen Marinir AS telah melatih pasukan lain tentang taktik maritim.
Pejabat AS, yang berbicara kepada WSJ dengan syarat anonim, mengatakan pasukan Amerika telah terlibat dalam operasi pelatihan setidaknya selama setahun terakhir.
Pejabat Pentagon menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut, meskipun seorang juru bicara mengatakan hubungan AS-Taiwan tetap selaras dengan ancaman saat ini yang ditimbulkan oleh Republik Rakyat China.
“RRC (Republik Rakyat China) telah meningkatkan upaya untuk mengintimidasi dan menekan Taiwan serta mitra sekutu lainnya, termasuk meningkatkan aktivitas militer yang dilakukan di sekitar Taiwan, Laut China Timur, dan Laut China Selatan yang kami yakini akan mengganggu stabilitas dan meningkatkan risiko salah perhitungan,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS John Supple dalam sebuah pernyataan seperti dikutip VOA, Jumat (8/10/2021).
“Amerika Serikat memiliki kepentingan tetap dalam perdamaian, keamanan, dan stabilitas Indo-Pasifik – termasuk di Selat Taiwan,” tambahnya.
"Kami mendesak Beijing untuk menghormati komitmennya terhadap resolusi damai perbedaan lintas-Selat, sebagaimana digambarkan dalam tiga komunike," tukasnya.
Ditanya tentang laporan WSJ, kantor perwakilan utama Taiwan di AS mengatakan kepada VOA bahwa tidak ada komentar.
Beberapa anggota parlemen AS Kamis mengatakan mereka juga tidak dapat mengkonfirmasi apakah pasukan khusus AS sedang melakukan pelatihan di Taiwan, meskipun mereka menyatakan dukungan untuk misi tersebut.
The Wall Street Journal (WSJ) pada hari Kamis melaporkan Pentagon memiliki sekitar dua lusin pasukan operasi khusus yang bekerja dengan unit angkatan bersenjata Taiwan, sementara kontingen Marinir AS telah melatih pasukan lain tentang taktik maritim.
Pejabat AS, yang berbicara kepada WSJ dengan syarat anonim, mengatakan pasukan Amerika telah terlibat dalam operasi pelatihan setidaknya selama setahun terakhir.
Pejabat Pentagon menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut, meskipun seorang juru bicara mengatakan hubungan AS-Taiwan tetap selaras dengan ancaman saat ini yang ditimbulkan oleh Republik Rakyat China.
“RRC (Republik Rakyat China) telah meningkatkan upaya untuk mengintimidasi dan menekan Taiwan serta mitra sekutu lainnya, termasuk meningkatkan aktivitas militer yang dilakukan di sekitar Taiwan, Laut China Timur, dan Laut China Selatan yang kami yakini akan mengganggu stabilitas dan meningkatkan risiko salah perhitungan,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS John Supple dalam sebuah pernyataan seperti dikutip VOA, Jumat (8/10/2021).
“Amerika Serikat memiliki kepentingan tetap dalam perdamaian, keamanan, dan stabilitas Indo-Pasifik – termasuk di Selat Taiwan,” tambahnya.
"Kami mendesak Beijing untuk menghormati komitmennya terhadap resolusi damai perbedaan lintas-Selat, sebagaimana digambarkan dalam tiga komunike," tukasnya.
Ditanya tentang laporan WSJ, kantor perwakilan utama Taiwan di AS mengatakan kepada VOA bahwa tidak ada komentar.
Beberapa anggota parlemen AS Kamis mengatakan mereka juga tidak dapat mengkonfirmasi apakah pasukan khusus AS sedang melakukan pelatihan di Taiwan, meskipun mereka menyatakan dukungan untuk misi tersebut.