Mossad Gagal Temukan Tentara Israel yang Ditangkap di Lebanon 35 Tahun Silam
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Operasi Mossad untuk menemukan tentara Israel Ron Arad yang ditangkap kelompok gerilyawan di Lebanon tahun 1986 mengalami kegagalan.
Itu diakui kepala badan intelijen Israel tersebut, David Barnea, yang dikutip Channel 12 dalam pertemuan internal.
“Itu adalah operasi yang berani, heroik, kompleks, tetapi gagal. Kami gagal," kata Barnea, yang dilansir Times of Israel, Selasa (5/10/2021).
Operasi Mossad itu awalnya dibocorkan Perdana Menteri Naftali Bennett dalam pertemuan dengan Parlemen setempat pada hari Senin. Bennett tidak merinci detail tentang operasi itu, termasuk berhasil atau tidak.
Pejabat pertahanan Israel yang menolak disebutkan namanya mengatakan operasi itu semestinya jangan dipublikasikan.
“Lebih baik tidak dipublikasikan. Sayangnya tidak ada terobosan di sini,” katanya.
Arad, seorang tentara yang bertugas sebagai navigator Angkatan Udara Israel, berupaya menyelamatkan pesawat tempur yang jatuh di atas Lebanon selama misi pengeboman 1986.
Awalnya ditawan oleh gerilyawan Amal Lebanon, dia secara luas dianggap tidak lagi hidup. Dia terakhir terdengar masih hidup pada tahun 1988.
“Itu adalah operasi yang kompleks dan berskala luas. Hanya itu yang bisa dikatakan saat ini,” kata Bennett dalam sambutannya dalam pleno Knesset atau Parlemen.
"Kami melakukan upaya lebih lanjut di jalan untuk memahami nasib Ron."
Bennett mengatakan operasi melibatkan para agen pria dan wanita Mossad pada bulan lalu.
Arad keluar dari pesawatnya selama operasi di Lebanon selatan pada 1986. Israel yakin dia ditangkap oleh kelompok Syiah Amal sebelum diserahkan ke Iran, dipindahkan dari Lebanon ke Iran dan kemudian kembali lagi ke Lebanon.
Beberapa tanda kehidupan diterima dalam dua tahun pertama penahanannya, termasuk foto dan surat, yang terakhir dikirim pada 5 Mei 1988.
Arad telah lama diasumsikan telah tewas bertahun-tahun yang lalu, meskipun laporan intelijen berbeda mengenai keadaan, waktu dan lokasi kematiannya.
Pada 2016, sebuah laporan mengindikasikan bahwa Arad terbunuh dan dimakamkan pada 1988 di dekat Beirut. Tetapi komisi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) 2004 menetapkan Arad telah meninggal pada 1990-an setelah ditolak perawatan medisnya.
Pada tahun 2006, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompok itu percaya Arad telah tewas dan situs pemakamannya tidak diketahui.
Pada tahun 2008, perunding Jerman Gerhard Konrad mengatakan kepada Israel bahwa Hizbullah sudah mengatakan Arad tewas dalam upaya melarikan diri tahun 1988.
Itu diakui kepala badan intelijen Israel tersebut, David Barnea, yang dikutip Channel 12 dalam pertemuan internal.
“Itu adalah operasi yang berani, heroik, kompleks, tetapi gagal. Kami gagal," kata Barnea, yang dilansir Times of Israel, Selasa (5/10/2021).
Operasi Mossad itu awalnya dibocorkan Perdana Menteri Naftali Bennett dalam pertemuan dengan Parlemen setempat pada hari Senin. Bennett tidak merinci detail tentang operasi itu, termasuk berhasil atau tidak.
Pejabat pertahanan Israel yang menolak disebutkan namanya mengatakan operasi itu semestinya jangan dipublikasikan.
“Lebih baik tidak dipublikasikan. Sayangnya tidak ada terobosan di sini,” katanya.
Arad, seorang tentara yang bertugas sebagai navigator Angkatan Udara Israel, berupaya menyelamatkan pesawat tempur yang jatuh di atas Lebanon selama misi pengeboman 1986.
Awalnya ditawan oleh gerilyawan Amal Lebanon, dia secara luas dianggap tidak lagi hidup. Dia terakhir terdengar masih hidup pada tahun 1988.
“Itu adalah operasi yang kompleks dan berskala luas. Hanya itu yang bisa dikatakan saat ini,” kata Bennett dalam sambutannya dalam pleno Knesset atau Parlemen.
"Kami melakukan upaya lebih lanjut di jalan untuk memahami nasib Ron."
Bennett mengatakan operasi melibatkan para agen pria dan wanita Mossad pada bulan lalu.
Arad keluar dari pesawatnya selama operasi di Lebanon selatan pada 1986. Israel yakin dia ditangkap oleh kelompok Syiah Amal sebelum diserahkan ke Iran, dipindahkan dari Lebanon ke Iran dan kemudian kembali lagi ke Lebanon.
Beberapa tanda kehidupan diterima dalam dua tahun pertama penahanannya, termasuk foto dan surat, yang terakhir dikirim pada 5 Mei 1988.
Arad telah lama diasumsikan telah tewas bertahun-tahun yang lalu, meskipun laporan intelijen berbeda mengenai keadaan, waktu dan lokasi kematiannya.
Pada 2016, sebuah laporan mengindikasikan bahwa Arad terbunuh dan dimakamkan pada 1988 di dekat Beirut. Tetapi komisi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) 2004 menetapkan Arad telah meninggal pada 1990-an setelah ditolak perawatan medisnya.
Pada tahun 2006, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompok itu percaya Arad telah tewas dan situs pemakamannya tidak diketahui.
Pada tahun 2008, perunding Jerman Gerhard Konrad mengatakan kepada Israel bahwa Hizbullah sudah mengatakan Arad tewas dalam upaya melarikan diri tahun 1988.
(min)