Kim Jong-un: Tawaran Dialog Hanya Topeng untuk Tutupi Permusuhan AS
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Kim Jong-un , pemimpin Korea Utara (Korut), mengecam tawaran dialog dari Amerika Serikat (AS) yang dia anggap sebagai "fasad". Menurutnya, tawaran itu hanya topeng untuk menutupi kebijakan bermusuhan Washington terhadap Pyongyang.
Kecaman dari diktator muda Korut itu disiarkan media pemerintah, Rodong Sinmun, Kamis (30/9/2021).
Pembicaraan antara Pyongyang dan Washington sebagian besar terhenti sejak runtuhnya KTT Hanoi antara Kim Jong-un dan presiden AS saat itu, Donald Trump. KTT tersebut membahas perlucutan senjata nuklir Korut dengan imbalan pencabutan sanksi.
Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah berulang kali menawarkan untuk bertemu dengan perwakilan Korea Utara di mana saja, kapan saja, tanpa prasyarat, sambil mengatakan akan mengejar denuklirisasi.
Tetapi Kim Jong-un mengutuk deklarasi tersebut. "[Itu] tidak lebih dari topeng untuk menutupi penipuan dan tindakan permusuhan mereka dan perpanjangan dari kebijakan permusuhan dari pemerintahan masa lalu," tulis Rodong Sinmun, mengutip pidato Kim Jong-un.
"Di bawah pemerintahan baru, ancaman militer AS dan kebijakan permusuhan terhadap kami tidak berubah sama sekali tetapi menjadi lebih licik," lanjut Kim dalam pidato panjang di Majelis Rakyat Tertinggi, parlemen satu partai Korea Utara.
Pidato Kim Jong-un muncul setelah Korea Utara pada minggu ini menguji coba rudal hipersonik, dan awal bulan ini mengumumkan telah berhasil menembakkan rudal jelajah jarak jauh.
Tes senjata tersebut merupakan kemajuan terbaru dalam program pengembangan misilnya, yang telah membuatnya dikenai beberapa putaran sanksi internasional.
Kecaman dari diktator muda Korut itu disiarkan media pemerintah, Rodong Sinmun, Kamis (30/9/2021).
Pembicaraan antara Pyongyang dan Washington sebagian besar terhenti sejak runtuhnya KTT Hanoi antara Kim Jong-un dan presiden AS saat itu, Donald Trump. KTT tersebut membahas perlucutan senjata nuklir Korut dengan imbalan pencabutan sanksi.
Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah berulang kali menawarkan untuk bertemu dengan perwakilan Korea Utara di mana saja, kapan saja, tanpa prasyarat, sambil mengatakan akan mengejar denuklirisasi.
Tetapi Kim Jong-un mengutuk deklarasi tersebut. "[Itu] tidak lebih dari topeng untuk menutupi penipuan dan tindakan permusuhan mereka dan perpanjangan dari kebijakan permusuhan dari pemerintahan masa lalu," tulis Rodong Sinmun, mengutip pidato Kim Jong-un.
"Di bawah pemerintahan baru, ancaman militer AS dan kebijakan permusuhan terhadap kami tidak berubah sama sekali tetapi menjadi lebih licik," lanjut Kim dalam pidato panjang di Majelis Rakyat Tertinggi, parlemen satu partai Korea Utara.
Pidato Kim Jong-un muncul setelah Korea Utara pada minggu ini menguji coba rudal hipersonik, dan awal bulan ini mengumumkan telah berhasil menembakkan rudal jelajah jarak jauh.
Tes senjata tersebut merupakan kemajuan terbaru dalam program pengembangan misilnya, yang telah membuatnya dikenai beberapa putaran sanksi internasional.
(min)