Pentagon Akui AS Mungkin Pakai Pangkalan Rusia di Asia, Senator Kecam Biden

Kamis, 30 September 2021 - 00:01 WIB
loading...
Pentagon Akui AS Mungkin Pakai Pangkalan Rusia di Asia, Senator Kecam Biden
Tentara AS dari Resimen Kavaleri 3 menggunakan teropong senapan untuk mengamati warga dari jauh, di pangkalan Gamberi, Provinsi Laghman, Afghanistan. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengakui Washington sedang dalam pembicaraan dengan Moskow untuk menggunakan pangkalan Rusia di dekat Afghanistan.

Pernyataan Austin itu membuat marah Senator dari Partai Republik Deb Fischer hingga mengecam pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Berbicara pada Selasa (28/9/2021), politisi Republik itu menuduh pemerintah tidak memiliki rencana mengalahkan terorisme di Timur Tengah setelah penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan.



“Apa yang kita lihat dalam laporan hari ini tentang permintaan menggunakan pangkalan Rusia, itu hanyalah contoh lain yang kita lihat dari pemerintahan Biden,” ujar Fischer.



“Mereka benar-benar meninggalkan kita dalam posisi yang mengerikan, bahwa kita harus meminta Rusia untuk dapat melindungi Amerika Serikat dari teroris, dan kita harus meminta mereka untuk menggunakan instalasi mereka,” papar dia.



Konfirmasi bahwa Pentagon telah mengadakan pembicaraan dengan Moskow datang dari Austin, yang berbicara di Senat.

Menurut menteri pertahanan AS, topik itu muncul selama pertemuan antara kepala militer tertinggi AS Jenderal Mark Milley dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov. Kedua jenderal itu bertemu di Helsinki pekan lalu.

Gagasan angkatan bersenjata AS menggunakan pangkalan Rusia di Asia Tengah awalnya dilontarkan Juni lalu, selama pertemuan di Jenewa antara Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Presiden Putin menawarkan untuk memberikan bantuan,” ungkap Austin.

Di Asia Tengah, Rusia memiliki pangkalan militer di Tajikistan, Kirgistan, dan Kazakhstan. Ketiganya adalah anggota dari Collective Security Treaty Organization (CSTO), pakta pertahanan bersama yang mirip dengan blok NATO yang dipimpin AS, yang terdiri atas enam bekas republik Soviet.

Terlepas dari konfirmasi dari Washington, Kremlin telah menolak mengkonfirmasi rincian diskusi atau bahkan apakah pernah terjadi.

"Saya tidak mengomentari topik ini dengan cara apa pun. Semua yang bisa dikatakan tentang pembicaraan itu sudah dikatakan," papar Peskov kepada wartawan, Selasa.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1661 seconds (0.1#10.140)