Rezim Kim Jong-un Tembakkan Rudal Misterius saat Dubes Korut Pidato di PBB
loading...
A
A
A
Sementara Kim Song mencatat bahwa Korea Utara tidak pernah melakukan satu pun latihan militer di dekat wilayah AS, Washington telah secara teratur menggelar “demonstrasi militer yang bersifat mengintimidasi” di semenanjung Korea dan di perairan Korea bersama dengan pemerintah di Seoul selama beberapa dekade terakhir.
Diplomat itu juga menyatakan bahwa sementara banyak negara anggota PBB percaya bahwa antagonisme dengan Amerika Serikat semata-mata berasal dari kepemilikan senjata nuklir Korea Utara, ia berpendapat bahwa bukan itu masalahnya, karena kebijakan permusuhan dimulai jauh sebelum Pyongyang mengembangkan senjata nuklirnya sendiri.
“Sejak hari pertama berdirinya DPRK, AS tidak mengakui kedaulatan kami, memperlakukan kami sebagai negara musuh dan secara terbuka menunjukkan permusuhannya terhadap sistem sosialis yang dipilih oleh rakyat kami,” kata Kim.
"AS, kekuatan nuklir terbesar di dunia, telah menimbulkan ancaman nuklir dan memusuhi DPRK selama lebih dari 70 tahun. Kebijakan permusuhan AS terhadap DPRK sama sekali tidak abstrak. [Kami menghadapi] ancaman militer dan tindakan permusuhan dari AS setiap hari," imbuh dia.
Jika dikonfirmasi, peluncuran rudal terbaru yang dilaporkan dapat menandai uji coba senjata utama keenam Pyongyang yang dilakukan sejauh ini pada tahun 2021.
Awal bulan ini, media pemerintah Korea Utara melaporkan keberhasilan peluncuran amunisi baru, yang mengikuti serangkaian tes senjata pada minggu-minggu sebelumnya, yang dilaporkan melibatkan rudal jelajah jarak jauh yang baru dikembangkan.
Tes semacam itu secara rutin dikecam oleh Washington, yang secara rutin melakukan latihan perang skala besar dengan Seoul.
Sejalan dengan komentar Dubes Kim di hadapan PBB, Pyongyang telah berulang kali mengutuk latihan AS-Korea Selatan sebagai latihan yang provokatif dan mengancam, dengan mengatakan bahwa latihan itu secara efektif mensimulasikan invasi terhadap Korea Utara.
Lihat Juga: Senjata Makan Tuan, Kapal Perang AS Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika di Laut Merah
Diplomat itu juga menyatakan bahwa sementara banyak negara anggota PBB percaya bahwa antagonisme dengan Amerika Serikat semata-mata berasal dari kepemilikan senjata nuklir Korea Utara, ia berpendapat bahwa bukan itu masalahnya, karena kebijakan permusuhan dimulai jauh sebelum Pyongyang mengembangkan senjata nuklirnya sendiri.
“Sejak hari pertama berdirinya DPRK, AS tidak mengakui kedaulatan kami, memperlakukan kami sebagai negara musuh dan secara terbuka menunjukkan permusuhannya terhadap sistem sosialis yang dipilih oleh rakyat kami,” kata Kim.
"AS, kekuatan nuklir terbesar di dunia, telah menimbulkan ancaman nuklir dan memusuhi DPRK selama lebih dari 70 tahun. Kebijakan permusuhan AS terhadap DPRK sama sekali tidak abstrak. [Kami menghadapi] ancaman militer dan tindakan permusuhan dari AS setiap hari," imbuh dia.
Jika dikonfirmasi, peluncuran rudal terbaru yang dilaporkan dapat menandai uji coba senjata utama keenam Pyongyang yang dilakukan sejauh ini pada tahun 2021.
Awal bulan ini, media pemerintah Korea Utara melaporkan keberhasilan peluncuran amunisi baru, yang mengikuti serangkaian tes senjata pada minggu-minggu sebelumnya, yang dilaporkan melibatkan rudal jelajah jarak jauh yang baru dikembangkan.
Tes semacam itu secara rutin dikecam oleh Washington, yang secara rutin melakukan latihan perang skala besar dengan Seoul.
Sejalan dengan komentar Dubes Kim di hadapan PBB, Pyongyang telah berulang kali mengutuk latihan AS-Korea Selatan sebagai latihan yang provokatif dan mengancam, dengan mengatakan bahwa latihan itu secara efektif mensimulasikan invasi terhadap Korea Utara.
Lihat Juga: Senjata Makan Tuan, Kapal Perang AS Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika di Laut Merah
(min)